Page 17 - Majalah Berita Indonesia Edisi 27
P. 17


                                    BERITAINDONESIA, 21 Desember 2006 17BERITA UTAMAbisa dilakukan di masa datang berkaitandengan penarikan pasukannya dari Irak.Menteri Luar Negeri Hassan Wirayudayang berbicara pada pers dua hari setelahpemaparan gagasan SBY, mengedepankan kesiapan pemerintah menanggungsegala konsekuensi yang mungkin munculjika Indonesia memutuskan terlibat aktifdalam penyelesaian konflik di Irak.Menurut Hassan ketika pemerintahmerancang sebuah konsep penyelesaiankonflik di Irak, maka sudah menghitungkonsekuensinya.“Terlalu naif kalau melemparkan sebuah konsep yang masih mentah ketingkat pemerintah,” kata Hassan. Indonesia menurut Hassan, jika diminta, akanberperan aktif di dalam penyelesaianmasalah Irak.Hassan tidak merinci konsekuensi apayang dia maksud, tetapi Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono berbicarastraight to the point (langsung ke persoalan). Kata Juwono, Indonesia siapmengirim pasukan pemelihara perdamaian ke Irak kalau tiga solusi yang ditawarkan SBY disetujui oleh pihak-pihakdi Irak, PBB, Liga Arab dan OKI.“Kalau mekanisme kehadiran internasional sudah disepakati, kita bisa masuk ke Irak,” kata Juwono. Tetapi langkahini harus didukung oleh kesepakatandiplomatik. Menurut Juwono sejauh iniyang menghargai kedaulatan bangsa lain harusbekerja sama memaksa AS untuk segera meninggalkan Irak. AS, sebagai penyebab kehancurandi Irak harus bertanggung jawab. Jika Indonesiaingin berperan, cukup dengan mendukungpemerintah Irak.Azyumardi Azra, Rektor UIN Syarif Hidayatullah,JakartaJanji PresidenBush kepada mantan Presiden Megawati, di Bali tahun 2003 saja, belum dipenuhi. Sepertinya tidak adapembicaraan baruantara Bush danSBY. Komitmenbantuan AS, realisasinya akan memakan waktu bertahun-tahun. Bush pernah menjanjikan bantuandalam bentuk dana pendidikan dasar sebesar 157juta dolar AS, tetapi sampai sekarang realisasinyabelum jelas. Mungkin sudah ada bantuan padatahap tertentu. Namun belum seluruhnya terlaksana.Lily Selistiowati, Kepala Pusat KomunikasiPublik, DepkesPencairan dana bantuan AS harus melaluiproses yang panjang. Depkes harus mengajukanpermohonan dalam bentuk proposal yang diberikanke Bappenas, lalu diajukan kepada pemerintah AS.Dia pesimis bisa turun cepat. Sebab sejak tahun2005, dua proyek: komitmen bantuan berupa hibahRp 8,643 miliar untuk penanganan flu burung, danjanji bantuan untuk program imunisasi di seluruhIndonesia sebesar 20 juta dolar AS. Janji bantuanuntuk kedua proyek tersebut belum turun sampaisekarang.Dr. Komaruddin, peserta pertemuan denganBush dan SBYKerja sama dalammengembangkandemokrasi yang dilakukan Indonesia danAS tidak boleh dirusak dengan radikalisme dan ekstremisme. Krisis globalyang melahirkan radikalisme dan ekstremisme, penghambat demokratisasi.Karena itu umat Islam dan umat lain di Indonesia,mari kita bekerja sama dengan AS untuk mengembangkan demokrasi. Ada dua faktor yang melahirkan radikalisme dan ekstremisme, yaknieksternal dan internal. Faktor eksternal inilah yangbisa dihentikan karena negara ini punya kekuatanuntuk itu. Kami katakan kebijakan AS di TimurTengah harus ditinjau ulang dan jangan hanya darisatu sudut pandang. Hal itu dianggap pentingkarena krisis di dunia termasuk yang dialami duniaIslam, sebagin besar dipicu persoalan di Timteng.Artinya bilamana persoalan di Timteng bisadiselesaikan, dunia pasti lebih damai. TanggapanBush bagus dan terbuka terhadap kritik. Tetapibukan itu jawabannya, yang lebih pentingbagaimana semua persoalan itu bisa diselesaikan.Untuk itu perlu pembicaraan yang lebih riil lagikarena pada praktiknya tidak mudah.Primo A. Joelianto, Dirjen Asia-Pasifik danAfrika, DepluPernyataan SBY tersebut cermin pelaksanaankonstitusi, yaitu mewujudkan perdamaian dunia.Kondisi di Irak saat ini bisa mengancam perdamaian dan ketertiban dunia. Dan itu merugikankita semua. Misalnya, harga minyak dunia naik.Karena itu ada kewajiban internasional untuk ikutmenyelesaikannya. „ SHBERITAINDONESIA, 21 Desember 2006 17bersahabat, dan menghargai semuapelayanan yang diberikan SBY, termasukpengamanan bernilai Rp 6 miliar yangdikritik beberapa kalangan sebagai sangatberlebihan.Bush juga memberi komitmen bantuan157 juta dolar AS untuk memajukanpendidikan pada 1.000 sekolah dasar didelapan provinsi, dan program imunisasiflu burung serta penyakit infeksi lainnya.Selain itu, AS memberi bantuan 55 jutadolar AS lewat Millenium Challenge Account (MCA) untuk reformasi birokrasidan pemberantasan korupsi, melestarikanhutan dan memerangi pembalakan hutan(illegal logging). Bantuan lainnya berupadana 16,6 juta dolar AS untuk penelitiangabungan bagi deteksi dini ancaman tsunami.Sanjungan dan komitmen kerjasamapembangunan Bush sepertinya meluluhkan hati SBY untuk memberi dukunganbagi penyelesaian konflik berdarah di Irakyang dinilai para pengamat dan anggotaDPR kelewat jauh. SBY mengemukakanpandangannya untuk mengakhiri konflikdi Irak, menemukan solusi yang tepat danrealistis bagi Irak, dan masyarakat globalharus bertanggung jawab di dalam menyelesaikan masalah tersebut. “Saya pikirbukan hanya tanggungjawab AS dannegara-negara lain yang terlibat di Irak,tetapi sudah tentu, juga peran dan tanggung jawab bangsa-bangsa lain,” kata SBYdi dalam konferensi pers bersama tersebut.Menurut SBY, Indonesia sangat percayabahwa dengan bekerja sama—membagidan saling tukar gagasan—akan ada solusiyang tepat dan realistis di dalam jangkapanjang untuk menemukan, sekali lagi,solusi yang tepat dan baik bagi Irak, baginegara-negara tetangga, bagi AS, bagi Indonesia, dan bagi seluruh bangsa di dunia.Menjawab pertanyaan, SBY masihmerinci gagasannya dengan mengajukanusul tiga solusi. Pertama, sungguh penting menciptakan rekonsiliasi nasional diIrak, diiringi dengan pemberdayaanpemerintah nasional yang ada, sehinggaIrak bisa menangani sendiri masalahnasionalnya. Kedua, harus melibatkanpihak-pihak lain. Menempatkan pasukankeamanan bentukan baru yang sejajaruntuk sementara waktu, dengan jadwalwaktu secukupnya bagi penarikan pasukan AS dan pasukan-pasukan koalisilainnya keluar dari Irak.Kata SBY, sudah tentu, langkah (ketiga)yang tidak boleh diabaikan, bagaimanamasyarakat internasional bekerja sama didalam melaksanakan pemulihan danpembangunan kembali Irak pasca konflik.Karenanya, kata SBY: “Kita harus memadukan ketiga solusi tersebut, sebelumAS bisa menentukan kebijakan apa yang
                                
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21