Page 22 - Majalah Berita Indonesia Edisi 36
P. 22
22 BERITAINDONESIA, 26 April 2007BERITA UTAMATSJ Mengelola Air Sembari BeProyek (mimpi) Tirta Sangga Jaya bilamana terwujud jadikenyataan punya multimanfaat. TSJ menjadi saranapengelolaan air yang bisa dikembangkan menuju bisnis airbaku, transportasi air dan jalan, pembangkit listrik tenagaair serta pariwisata.impi Syaykh AS Panji Gumilang untuk Jakarta, bisamenjadi proyek monumental yang masuk akal denganmenata aliran air dari Sungai Cisadane,Ciliwung, Bekasi dan Citarum sertasejumlah sungai kecil yang menyerbuIbukota Negara. Syaykh prihatin atasnasib Ibukota Negara dan masyarakatJabodetabek yang mengalami kesulitanlantaran terjangan air bah di musim hujandan kekeringan di musim kemarau.Padahal dengan tatakelola air yang diimpikannya lewat pembangunan kanalhuruf U, selain memanfaatkan air dengansemestinya, juga menawarkan berbagaibisnis yang menggiurkan. Atau, “sekalimendayung dua tiga pulau terlampaui.”Mimpi tentang TSJ bermula dari keprihatinan atas nasib sial yang menimpaIbukota Negara yang setiap tahun terancam banjir, terutama air kiriman daridaerah hulu. Setiap musim hujan airterbuang percuma ke Laut Jawa, setelahmenerjang kawasan-kawasan pemukimanJakarta. Padahal di musim kemarau parapetani Banten dan Karawang-Bekasi berteriak kekurangan air lantaran pasokanair dari Waduk Jatiluhur tak mampu menjangkau daerah pertanian di sepanjangkawasan Pantura (Pantai Utara) Jawa.TSJ bukan semata-mata proyek pengendalian banjir Jakarta, melainkan jugamenawarkan berbagai peluang bisnis dankesempatan kerja bagi masyarakat Jabodetabek. Secara geografis, TSJ menghubungkan tiga provinsi—DKI Jakarta, JawaBarat dan Banten. Jalan tol dua arah yangmelintas di luar Jakarta—dari Sumaterake Jawa, Bali dan NTB, dan sebaliknya,secara berarti akan mengurangi beban jalan-jalan Ibukota dari kendaraan berat,seperti truk gandeng, trailer dan bus. Juga, dengan membangun PLTA di WadukCibinong, maka kekurangan pasokan listrik di wilayah Jabodetabek bisa teratasi.Bisnis Basah Air BakuBanyak perusahaan daerah air minumkesulitan air baku. Proyek Tirta SanggaJaya menawarkan jalan keluar yangmenggiurkan.Manajemen PT. Aqua Golden Misissippi Tbk, akhir 2005, berencana mengubahstatus dari perusahaan terbuka (go publc)menjadi perusahaan tertutup (go private). Pihak manajemen berencana menghentikan (delisting) perdagangan sahamnya dari lantai Bursa Efek Jakarta (BEJ).Namun dalam tiga kali Rapat UmumPemegang Saham (RUPS) untuk memintapersetujuan para pemegang saham, peserta RUPS tidak pernah mencapai quorum75%. Artinya, para pemegang saham,khususnya pemegang saham independenyang minoritas, sama sekali tidak menyetujui rencana delisting dari BEJ.Pertanyaan yang paling penting, kenapaada setuju dan tidak setuju pada go public dan go private? Jawabannya, keduaduanya menginginkan keuntungan yangmaksimal. Pemegang saham independenmenyadari bahwa bisnis air minum,terlebih dengan posisi kepemimpinanpasar Aqua, merupakan bisnis yangsangat menguntungkan. Jadi, tidak heranjika tawaran harga Rp 100.000 per lembarsaham dari pemegang saham pengendaliditolak oleh pemegang saham independen. Padahal nilai riil saham PT. AquaGolden Misissippi saat itu hanya ribuanrupiah per lembar. Bisnis air mineralmerupakan mesin yang menggiurkan bagibanyak orang.Bisnis Sepanjang ZamanBisa saja orang menganggap TSJ hanyaproyek mimpi yang tak mungkin terwujud. Namun dari segi penyediaan danpasokan air baku saja, proyek kalau sudahjalan, bisa menjadi mesin uang tidakterkira. Tanpa diuraikan secara rinci pun,TSJ dengan rencana pembangunan kanalsepanjang 240 KM, pasti mampu memasok air baku dalam jumlah sangat besar.Dari bisnis air baku saja, TSJ bisa meraupuang triliunan rupiah setiap tahun.Karena air merupakan sumber pokokkehidupan manusia, ternak dan industri.Bisnis air baku di mana pun di duniamemiliki posisi yang amat prospektif, bisadisejajarkan dengan komoditi-komoditiunggulan lainnya.Misalnya, dalam 100 tahun terakhir,komoditi air minum sering disejajarkandengan minyak mentah atau gas (Migas)dalam perspektif pembandingan apple toapple. Atau dalam sepuluh tahun terakhirdiperbandingkan dengan bisnis teknologiinformasi (IT).Sejak awal abad ke-20, bisnis Migas disebut-sebut sebagai bisnis paling bergengsi. Namun para pelaku bisnis belakangan ini lebih percaya menanamkanuangnya ke dalam bisnis air minum ketimbang Migas. Kenapa?Logika berpikirnya sangat sederhana.Walaupun penting, kenyataannya tidaksemua orang membutuhkan Migas. Berbeda dengan air, dibutuhkan hampir setiap saat. Manusia mampu bertahan hidup dan sehat selama 3x24 jam tanpa makanan. Namun dalam 1x12 jam tubuhmanusia akan langsung melemah jikatidak mengonsumsi air atau paling sedikitterancam dehidrasi.Itulah sebabnya mengapa usaha-usahaair minum paling kecil sekalipun, sepertipedagang kaki lima dapat bertahan hidupdari sekadar menjajakan air mineral atauminuman lain seperti teh, kopi, atau susudalam kemasan. Itu semata-mata didoM