Page 43 - Majalah Berita Indonesia Edisi 37
P. 43
BERITAINDONESIA, 10 Mei 2007 43BERITA DAERAHDPRD Kabupaten MalinauPrioritaskan Desa-Desa TerpencilDPRD Malinau mengusulkanpenggabungan sejumlah desa untukmemudahkan pelayanan masyarakat.Warga setuju, jika kebijakan itu benarbenar meningkatkan taraf hidup mereka.da yang patut dicatat dari sepakterjang AnggotaDewan PerwakilanRakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malinau, KalimantanTimur. Jika anggota DPRD dibanyak daerah justru lebihsering melakukan studi banding dan kunjungan kerja keluar daerah bahkan ke LN,para wakil rakyat di bumiIntimung ini justru lebih sukamengunjungi masyarakat/konstituennya di pedesaan.Ini misalnya dibuktikan olehkunjungan Komisi AnggotaDPRD Malinau ke Desa LongPada, Sungai Tubu, Kecamatan Mentarang akhir Maretlalu. Mereka tetap bersemangat melakukan kunjunganwalau hampir semua desayang terletak di hulu SungaiMentarang hanya mampu dikunjungi melalui transportasiair. Itu pun, hanya dapat dijangkau dengan perahu kecilyang oleh penduduk setempatdisebut “ketinting”. Selain arussungai yang deras, curam danberbatu-batu, medannya punsangat berbahaya.“Kita sangat prihatin. Sarana dan prasarana masih sangatterbatas dan kehidupan penduduknya pun pada umumnyamasih bergantung dari alamhutan sekitar,” kata KetuaDPRD Kabupaten Malinau,Drs Jhonny Laing ImpangMSi, belum lama ini.Menurut Jhonny yang jugaKetua DPC PDI PerjuanganKabupaten Malinau itu, kunjungan tersebut sebagai kelanjutan dari “Safari Natal 2006”lalu. Semua desa dikunjungi diwilayah rencana pemekaranKecamatan Mentarang, menjadi Kecamatan MentarangHulu, Desa Sungai Tubu, DesaLong Pada, Long Titi, LongNyau, Long Ranau, dan DesaRian Tubu. Perjalanan cukupmelelahkan karena dari satudesa ke desa lain hanya terdapat jalan setapak yang dapatditempuh dengan berjalankaki melintasi hutan, bahkanada desa yang ditempuh berjalan kaki selama satu hari.Menyikapi kenyataan masihbanyaknya anak-anak tidaksekolah dan pelayanan kesehatan yang belum memadai,DPRD Malinau akan memberikan masukan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malinau. Mereka mengusulkan untuk merelokasi warga, dengan menggabung beberapa desa dalam satu lokasi.Sebab dengan cara ini, PemkabMalinau akan lebih mudahmemberi pelayanan kesehatan, dan pendidikan, serta pelayanan sosial.“Bukan berarti, karena hidup masyarakat di sana tidaklayak. Ini hanya usul, soalsetuju atau tidaknya nantiakan dikembalikan kepadamasyarakat desa itu sendiri,”kata Jhonny.Lantas, apa tanggapan Bupati Malinau DR. Drs. MarthinBilla, MM terhadap kondisimasyarakatnya itu? Menurutnya, Pemkab Malinau, lewatProgram Gerakan Pembangunan Desa Mandiri, yangdisingkat menjadi “GerbangDema” diharapkan mampumenjadikan seluruh desa diMalinau menjadi desa mandirisejati pada tahun 2011 mendatang.“Diharapkan, melalui tigapilar utama pembangunan,yakni: Pembangunan Infrastruktur, Peningkatan SumberDaya Manusia, dan Meningkatkan Ekonomi Kerakyatan(Pertanian, dalam arti luas)dapat membawa perubahanbagi 106 desa dalam 12 kecamatan di Kabupaten Malinau, termasuk dua kecamatanperwakilan, Kecamatan KayanHilir di Long Sule dan Kecamatan Mentarang di LongPada,” ungkap Marthin Billadalam buku “Gerbang Dema”sebagai pola pendekatan pembangunan Malinau yangditulisnya.Menurut putera asli Dayakini, pengertian desa mandiriadalah; desa yang dapat berdiri sendiri dengan kemampuan yang dimiliki melaluipartisipasi masyarakat untukmembangun, baik dari aspekekonomi, sosial budaya, sarana dan prasarana yang tetapmenghasilkan prinsip keadilanserta menjaga kelestarian lingkungannya.Arti “Gerbang Dema”, paparMarthin Billa, adalah suatugerakan pembangunan yangterpadu, sinergis dan partisipatif dengan memfungsikansegala sumberdaya yang adapada semua tingkatan pemerintah. Sementara tujuannya,mempercepat terwujudnyakesejahteraan masyarakat diKabupaten Malinau yang berkeadilan. Sedangkan Filosofinya: Gerbang Dema adalahpintu masuk utama. “Dema,”dalam bahasa daerah Malinauartinya, terang benderang (cerah). Jadi, “Gerbang Dema”adalah; pintu utama masuk,sebagai jalan masyarakat Kabupaten Malinau menuju masa depan yang cerah dan penuh harapan.Memang, Marthin Billamengakui, dari 50.623 jiwapenduduk Kabupaten Malinau, (data penduduk tahun2005) terdapat 32.429 jiwapenduduk miskin, atau sebesar64,06 persen. Dengan demikian, Kabupaten Malinau tergolong kabupaten miskin dantertinggal. Namun, bupatiyang anak pendeta, GembalaSidang Gereja Kingmi di huluSungai Kayan, Bulungan ini,tetap optimis. Melalui “Gerbang Dema” sebagai pola pendekatan pembangunan, tahun2011 masyarakat Malinau,diharapkan akan hidupsejahtera, atau setidaknyasejajar dengan daerah-daerahlain. SLP/SBRABupati Kab. Malinau, DR. DrsMarthin Billa, MMPerahu Ketinting, satu-satunya sarana transportasi yang dapatdigunakan ke Desa Sungai Tubu di hulu Sungai Mentarang, Kab. Malinau