Page 65 - Majalah Berita Indonesia Edisi 37
P. 65
BERITAINDONESIA, 10 Mei 2007 65BERITA OLAHRAGAPelatnas SEA GamesMulai Kalkulasi PencoretanMunas PSSI Rawan Politik UangPolitik uang amat rawan terjadi dalam setiappemilihan calon ketua sebuah organisasi,termasuk PSSI. Guna mencegah terjadinyapraktek kotor tersebut, Panitia MusyawarahNasional PSSI di Makassar Sulawesi Selatan,19-21 April lalu telah melakukan berbagaiupaya.Salah satunya dengan verifikasi formulirpengajuan calon ketua umum dan komiteeksekutif. Selanjutnya, pembatasan money politics dilakukan dengan mengedepankan aturanpemilihan lewat tata tertib munas yang disesuaikan dengan Pedoman Dasar baru berdasar Statuta FIFA.“Apapun hasil munas nanti harus diterima.Kalau memang hanya ada satu calon yangmuncul jangan langsung alergi karena samasekali tidak ada niat kami untuk merekayasa,“kata Nugraha Besus, Rabu (18/4).Seorang calon baru bisa maju ke pencalonansetelah mendapat dukungan minimal 125 suara.Selanjutnya para calon harus memenuhi kriteriaumum dan verifikasi dari Komite PelaksanaMunas PSSI, baru bisa masuk dalam pemilihantahap pertama.Jika ada satu calon, dia akan terpilih secaraaklamasi. Tapi jika lebih, akan diambil dua oranguntuk masuk dalam tahap berikutnya, kecualisalah satu calon berhasil meraih 50 persen suaraplus satu. SBRengan kondisiseperti sekarang ini, kamiharus tegas.Atlet yang dikirim harus benar-benar cakap, to win thegame. Jadi yang ada di Pelatnas harus atlet elite dengantugas meraih medali emas atauperak,” sebut Achmad Sutjipto, Ketua Satgas Pelatnas,Rabu (18/5).Rencana Satgas untuk bertindak tegas memang ditunggusejak awal. Selama ini memangmuncul pertanyaan tentangfokus strategi Satgas menghadapi SEAG 2007 yang dianggap masih gamang. Dariberbagai keputusan, tampaksatgas tidak fokus kepada olahragawan yang berpeluang meraih emas. Tapi juga mengakomodasi atlet yang samasekali tidak berpeluang. “Halini tidak perlu terjadi,” ujarFritz Simanjuntak, pengamatolah raga.Belum lagi inefisiensi biayayang terjadi di awal pelatnassaat satgas melakukan perencanaan dengan permintaandana Rp 300 miliar. Bukandana yang sudah dialokasikanlewat APBN sebesar Rp 70miliar. Walhasil, di awal Pelatnas, Satgas sempat merekrut 800 atlet sementaraatlet yang berpeluang meraihmedali emas hanya 100 orang.Karena perhitungan di awalseperti itu, ditengarai terjadinya inefisiensi biaya teskesehatan, honor untuk 700orang olahragawan. “Ditambah bengkaknya personel Satgas, diperkirakan inefisiensibiaya mencapai sekitar Rp5miliar,” ujar Fritz.Fisik Masih LemahKarena itu, di momen pertama validasi, Satgas mulaimemainkan tongkat tegasnya.Apalagi berita turunnya danatambahan dari pemerintah, Rp70 miliar lagi, menuntut Satgas harus lebih selektif danefektif demi mencapai target.Cabang panahan yang barusaja meraih perunggu di nomor compound individu putridi seri Piala Dunia di Ulsan,Korsel, menurut Sutjipto malah tidak akan memberangkatkan nomor compun. Inisetelah melihat kenyataanbahwa prestasi mereka jauh dibawah Malaysia dan Filipina.Tak hanya itu, atlet nomorrecurve skornya masih di bawah 1.300. “Jadi kalaupunharus berangkat, paling hanyaempat atlet,” tambah Sutjipto.Begitu pula dengan tinju.Hanya peraih perunggu diturnamen Piala Raja Thailanddua mingggu lalu yang akandipertimbangkan. Cabang gulat pun tampaknya hanya akanmengirim lima atlet putra,tanpa pegulat putri. SBRSatuan Tugas (Satgas) Pelatnas mulaimengkalkulasi cabang mana saja yangatletnya harus dikurangi. Perhitungan itudidasari perkembangan yang terjadi diPelatnas lewat berbagai uji coba.“DPeraih perunggu di cabang tinju masih dipertimbangkan.Cabang panahan di nomor compun tidak akan diberangkatkan.