Page 62 - Majalah Berita Indonesia Edisi 37
P. 62
62 BERITAINDONESIA, 10 Mei 2007BERITA PUBLIKBangun Prasarana,Optimalkan PelayananPembangunan jalur ganda KA Tanah AbangSerpong secara fisik maupun waktupekerjaannya sesuai standar internasional.ulai beroperasinya jalur gandaTanah Abang -Serpong (21/4)sepanjang 23 Km dan menelanbiaya Rp. 314 miliar ini memiliki arti penting terhadap kemampuan bangsa sendiri. Bilaanak bangsa diberi kesempatan, mereka mampu melakukan pekerjaan yang tidakkalah dengan pemain luardalam membangun prasaranaKA di Indonesia.Selama ini pembangunanprasarana KA cenderung mendapat pinjaman atau hibah dari negara donor, misalnya pembangunan double track Manggarai-Cikarang yang mendapatbantuan dari Jepang. Secarabertahap pembangunan jalurKA yang selama ini bergantungdari luar negeri, semakin berkurang.Menurut Soemino Eko Saputro, Dirjen PerkeretaapianDepartemen Perhubungan,pembangunan jalur gandaberskala besar merupakanyang pertama. “Lintas SerpongLine sebagai bukti bahwa diera kompetisi dewasa ini, kitatelah menunjukan kemampuan yang tidak kalah dengannegara maju dalam membangun infrastruktur KA,” tuturSoemino kepada Berita Indonesia di kantornya.Dengan adanya revisi UU13/92 yang disahkan olehDPR, kalangan swasta maupun pemerintah daerah mendapat kesempatan untukmembangun prasarana KA.”Sumber daya manusia untukmelakukan pembangunan prasarana maupun sarana perkeretaapian Indonesia sudahcukup memadai,” kata Soemino. “Namun kita realistis, disamping penggunaan danaAPBN, kita tetap bekerja samadengan negara donor dalammembangun PerkeretaapianIndonesia,” ungkapnya.Kereta api sebagai modaangkutan massal dan andal,diharapkan menjadi tulangpunggung angkutan darat. Kedepan dapat diciptakan suatuketerpaduan pada transportasiintermoda dan pada gilirannyaakan menjadi simpul dalammengoptimalkan berbagai peluang dan berbagai inovasibaru, terutama dalam memenangkan market share yangada.Tahun 2007, ungkapnya,Serpong Line: Stasiun Serpong, Setiawan (inzet) Satuan Kerja TanahAbang-Serpong.foto: berindo samsuriMdiharapkan jauh lebih baikdibanding tahun 2006. Untukmencapai obsesi itu ditempuhberbagai langkah efisiensi sehingga dapat memberikan pelayanan publik sebaik-baiknya.Menurutnya, selesainyapembangunan prasarana KATanah Abang-Serpong perludiimbangi dengan penambahan jumlah KRL yang memadai, dimana lalu lintas KAsemakin optimal dan memilikikapasitas angkut yang maksimal. Adanya layanan tiketelektronik, sterilisasi perondan sterilisasi stasiun, menjadikan semua penumpangmerasa aman dan nyamanselama berada di stasiun.KomitmenSecara terpisah, Ir. Setiawanselaku kuasa pengguna anggaran pada satuan kerja (satker) Tanah Abang-Serpongmengatakan, jalur baru itusudah bisa digunakan dengankecepatan KA antara 60-80Km/per jam. Ini tidak lepasdari kerja keras dan kerja sama yang penuh komitmen, sePeninjauan: Soemino Eko Saputro (tengah) saat memberikanpenjelasan kepada Wapres Jusuf Kalla, disaksikan Menhub HattaRajasa, ketika meninjau prasarana KA beberapa waktu lalu.foto: humas dephubhingga pembangunan prasarana jalur ganda Tanah AbangSerpong sesuai dengan ketetapan pemerintah.Pemerintah telah menempuhberbagai kebijakan serius gunamembangun prasarana keretaapi, misalnya, dari satu jalurmenjadi double track, prasarana yang tua secara bertahapdiganti dengan yang baru.Sebelumnya, kata dia, bantalan rel kayu diganti denganbantalan beton, termasuk jenisrel (semula R-42 dan R-33sekarang menjadi R-54). Memang disadari pembangunanprasarana kereta api butuhwaktu dan dana, namun secarabertahap pembangunan prasarana KA semakin jelas kelihatan.Sebagai pelaksana di lapangan, Setiawan, berharappembangunan jalur gandadapat mendukung meningkatnya kapasitas angkut sertamempercepat arus lalu lintasKA, di mana pada akhirnyadapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat disemua lini. RI, MLP