Page 56 - Majalah Berita Indonesia Edisi 37
P. 56
56 BERITAINDONESIA, 10 Mei 2007BERITA MANCANEGARASenin Berdarah di VTUTujuh Penembakan Paling Berdarah di Sekolah2 Oktober 2006Amish schoolhouse, Nickel Mines, Pa.Charles Carl Roberts (32), seorang pengemuditruk dan ayah dari 3 orang anak masuk ke dalamsebuah kelas di sekolah Amish lalu membunuhbeberapa anak kecil. Korban-korban berusiamuda – semua perempuan berusia antara 6-13tahun – disuruh berbaris di depan papan tulis laluia mengeksekusi mereka. Sebelumnya, Robertsmenyuruh 15 anak laki-laki dalam kelas itu, begitupula beberapa perempuan dengan anak-anakyang usianya lebih muda, untuk keluar. Negosiasidengan polisi gagal sebab Roberts bunuh diri.Roberts sendiri bukan anggota komunitas Amish.Polisi menduga bahwa Roberts melakukan balasdendam atas peristiwa yang pernah dialaminyasaat berusia 12 tahun, dan tidak ada penjelasanlebih jauh mengapa dia menembak anak-anakitu. Lima anak perempuan mati dan 5 orang lagidalam kondisi kritis.13 September 2006Dawson College, MontrealSeorang anak muda jangkung kurus denganpotongan rambut Mohawk memasuki kafetaria dikampus Dawson College sebelum jam 1 siangsambil membawa senjata. Penembak itu, KimveerGill (25), akhirnya bunuh diri setelah aksi tembakmenembak dengan polisi di dalam kampus. Satuperempuan berusia 18 tahun terbunuh, dan 19lainnya luka-luka, enam diantaranya kristis.21 Maret 2005Red Lake High School, Red Lake reservation,Minn.Jeffrey Weise, siswa berusia 16 tahunSeung-Hui Cho (23) menambah panjangdaftar siswa sekolah yang melakukanpenembakan di sekolah dan membunuhorang-orang di dalamnya. Kebanyakansiswa pembantai ini mengalami depresiakut dan menyalahkan orang di sekitarnyaatas apa yang terjadi dalam hidup mereka.enin pagi di kampusVirginia Tech University mendadak berubah kelabu. Pertengahan April itu mahasiswadan dosen sedang sibuk mempersiapkan diri menghadapimusim ujian. Tidak ada yangmenyangka bahwa hari ituakan menjadi hari yang tidakakan pernah terlupakan dalamhidup mereka.Jam menunjukkan pukul 7lewat 15 menit. Seorang priaberusia 23 tahun melangkahmenuju asrama kampus yangdihuni lebih dari 800 orang.Kedua tangannya mengacungkan pistol 9 mm dan 22 mmlalu mencabut dua nyawa disitu. Ia kemudian menghilang.Setelah insiden itu, petugaskeamanan sibuk mengamankan kampus dan melakukaninvestigasi atas insiden penembakan itu.Setelah membunuh, pria itubergegas ke kantor pos Blacksburg yang berdekatan dengankampus Virginia Tech. Ia membawa sebuah paket besar yangisinya setumpuk surat berisikecaman tajam, 43 foto dimana11 foto diantaranya tertampangposenya sedang menodong pistol, dan 23 potongan rekamanvideo yang dibuatnya beberapahari yang lalu. Jam menunjukkan pukul sembilan lewat satumenit saat ia mengirimkanpaket yang ditujukan ke alamatstasiun TV NBC News di NewYork. Ia juga menyempatkandiri mengirimkan e-mail kePresiden NBC News Steve Capus dengan nama pengirim“Ismail Ax”. Sebuah nama yangjuga tertulis dengan tinta merahdi lengannya.Menyadari waktu sudah berlalu kurang lebih dua jam, priaitu segera bergegas kembali kekampus. Baginya hari itu adalah hari yang sudah lama ditunggu-tunggu. Hari ‘kemenangan’ dimana orang-orang‘kaya’ dan ‘bejat’ harus mati.Langkahnya kemudian terhenti di sebuah gedung kuliahjurusan teknik, Norris Hall. Iamasuk ke dalam lalu menggembok pintunya. Denganmimik marah penuh dendam,pria itu menembakkan keduasenjatanya ke arah mahasiswa-mahasiswa yang berteriakhisteris lalu lari berhamburan.Dalam waktu singkat, 30 orangtewas terbunuh dan kuranglebih 26 orang luka-luka. Melihat polisi makin mendekatdan mulai berhasil mendobrakmasuk gedung kuliah, pria itumenaruh pistol ke kepalanyalalu bunuh diri. Begitu polisimendekat, pria itu sudah sudah terbujur kaku.Tiga hari kemudian, stasiunTV NBC News menerima paketitu. Tanpa pikir panjang, mereka segera menayangkan berita tentang adanya paket itudan menampilkan isinya termasuk rekaman video dalamprogram NBC Nightly News.Dalam rekaman video itu tampak pria yang belakangan diketahui bernama Seung-Hui Choitu menodongkan senjata kekamera sambil mengeluarkankata-kata kasar penuh marah.“Apa kalian tahu rasanya menjadi manusia yang disia-sia?Apa kalian tahu rasanya setiapsaat dihina dan tidak mampumerasakan kesenangan kalian? Aku yakin, selama hidup,kalian tidak pernah sekalipunmerasakan sakit hati itu.”Tayangan itu kemudian menyebar ke seluruh dunia, mengalir melalui jaringan internet dan satelit hingga semuaorang tahu bahwa pria pembunuh itu sudah lama membencidirinya sendiri dan menyalahkan orang lain atas hidupnya yang selalu diremehkan.Semenjak 1966Pembunuhan massal olehsiswa sekolah di Amerika ditandai semenjak tahun 1966.Tanggal 1 Agustus, CharlesWhitman, mahasiswa University of Texas membunuh 14orang dan melukai 31 oranglainnya. Ia kemudian tewasditembus timah panas pistolpolisi. Setelah pembunuhanyang dilakukan Whitman, tragedi penembakan terus berlanjut. Pembunuhan massalkhususnya penembakan massal menjadi berita yang mulaisering menghiasi koran dantelevisi di AS. George Hennarddi Kileen, Texas; Patrick Edward Purdy di Stockton; JamesHuberty di San Ysidro; EricHarris dan Dylan Klebold diColumbine High School meSPetugas keamanan mengevakuasi para koCho Sang Pembantai