Page 65 - Majalah Berita Indonesia Edisi 41
P. 65
BERITAINDONESIA, 21 Juni 2007 65BERITA PEREMPUANIrene Kharisma SukandarSuka LogikaSetelah menyandang gelar master internasional wanita termuda,targetnya grand master wanita pertama di Indonesia.ajahnya imutdan manis, bakrem a j a p u -teri lainnyayang suka jalan-jalan ke maldan kafe sepulang sekolah.Namun siapa sangka, IreneKharisma Sukandar, namaremaja puteri itu, memilikipotensi di bidang yang sangatserius. Di hadapan papan catur, wajahnya yang ceria berkerut tanda tengah berpikirkeras. Ekspresi serius terpancar dari matanya dan bibirnya yang terkatup rapat.Irene bukan pecatur sembarangan. Meski masih belia,segudang prestasi telah ditorehkannya dan mengharumkan nama bangsa. Dia kinimenyandang gelar master wanita internasional (MIW) dengan elo rating 2217.Irene mengaku menyukai catur karena mengandung unsurlogika. Karena itulah dia bergabung dengan Sekolah CaturUtut Adianto (SCUA) pada1999.Bakatnya terasah kemudian.Dia mematok target menjadiGrand Master Wanita (GMW)pertama di Indonesia. Untukmeraih GMW dia harus mengumpulkan 2350 poin.Baru-baru ini, Irene mengikuti Brainy Beauties WomenGrandmaster Chess Tournament pertengahan Mei laluyang diselenggarakan di HotelKartika Chandra. Tadinya dalam turnamen ini Irene berharap bisa meraih gelar GMWyang didambakannya. Sayangnya, dia gagal setelah padababak terakhir (10) turnamenBrainy Beauties “Elektrik Women Stars”, bermain remis dilangkah 46 dengan pecaturUkraina, GMW AnastasijaKarlovich. Dengan hasil tersebut poin Irene bertambahmenjadi 6 dan berada di posisiketiga.Hari kelima pertandingansetelah satu hari istirahat tanpa pertandingan, menghasilkan pertarungan keras yangmembuat jantung para penonton pendukung Irene harus berdenyut keras selama sekitar empat jam!Irene Kharisma Sukandaryang membutuhkan tambahan2,5 angka lagi untuk menjadiputri Indonesia pertama yangmampu mencapai normaGMW, ternyata harus menunda sejenak impiannya. Irene menderita kalah akibatbanyak membuat kesalahansendiri. Ia terlalu percaya diri,terlalu ambisius sehingga lupabahwa yang dihadapinya adalah pecatur bergelar GMW,yaitu GMW Natalia Zdebska(Ukraina).Menang Dengan indahIrene sendiri cukup puas dengan hasil ini karena dari sisipermainan ia ada peningkatan.“Memang di satu sisi sayagagal meraih norma GMW,tapi kalau dari sisi permainansaya cukup puas karena adapeningkatan. Saya banyakmengambil pelajaran dari turnamen ini,” kata Irene usaipertandingan.Menurut Irene ada beberapababak dalam turnamen ini dimana dia membuang kesempatan karena tidak sabar.“Mungkin karena masih muda,masih emosional sehinggasering terburu-buru. Ke depannanti saya akan lebih banyakbersabar,” ujarnya.Sementara itu Wakil KetuaUmum Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia, Eka Putra Wirya (PB Percasi) mengaku cukup puas dengan hasil yang diraih Irene.Eka memprediksi tiga tahun kedepan Irene akan bisa menjadipecatur dunia setara dengangrand master lainnya.Irene memang masih punyabanyak kesempatan. Pengagum pecatur Hongaria, GMJudit Polgar ini terus berlatihberjam-jam untuk meraih citacitanya.Menurut Kristianus Liem,Direktur SCUA, Irene rajin dantidak pernah mengeluh jikadiberi berbagai latihan tambahan. Misalnya, setelah diberi program latihan selamaempat jam, diberi tambahanbelajar dengan komputer. Irene tak pernah absen.Yang dibutuhkan Irene saatini adalah kematangan. Karena kadang-kadang dia terlalupercaya diri. Hal itu terbukti,dia kalah saat berhadapandengan Natalia Zdebska dariUkraina.Saat lawan sudah kedodoran,Irene menginginkan kemenangan yang indah. Sehingga malah menjadi bumerang bagi dirinya. Menurut Irene, dia memang menyukai komplikasi.Meski gagal meraih normaGMW, namun di turnamentersebut Irene mampu menambah cukup banyak elo ratingdengan poin 27. Namun sebelumnya Irene juga memilikipenambahan elo rating yangbelum tercatat setelah keikutsertaannya pada turnamen catur di Dubai dan Filipina beberapa waktu lalu, yaitu 15 angka,sehingga secara total Irene padaJuli nanti akan memiliki elorating 2259, dimana saat turnamen EWS Cup elo ratingIrene tercatat 2217. RHdan KomplikasiWIrene dan Natalia Zdebska saat bertanding