Page 13 - Majalah Berita Indonesia Edisi 42
P. 13


                                    BERITAINDONESIA, 19 Juli 2007 13V ISIBERITATeroris Bukan PahlawanTerorisme bukan jihad! Teroris bukan pahlawan!Dua kalimat pendek ini perlu dikedepankan untukmeluruskan makna jihad dan makna pahlawanyang sering kali disalahartikan para teroris untukmenghalalkan perbuatannya. Penegasan makna duakalimat pendek ini juga relevan dalam upayapemberantasan(sekurangnyameminimalisasi) tindakanteroris.Prestasi Polri menangkapbeberapa orang yangdiduga kuat terlibatjaringan teroris, patut kitahargai. Dari segipendekatan keamanan olehaparat keamanan bolehdibilang sudah amatberhasil. Bahkankeberhasilan aparatkeamanan kita telah diakuidunia. Namun kitaberharap penangananteroris sebaiknya dilakukansecara terpadu, selaindengan pendekatankeamanan oleh aparatkeamanan juga perludilakukan denganpendekatan persuasif yangmencerdaskan oleh paraulama, budayawan,cendekiawan dan kalanganpers.Sehingga penangananteroris lebih bermaknaselain memberantas terorisitu sendiri juga sekaligusmencerdaskan kehidupanberagama, bermasyarakatdan berbangsa.Barangkali, dalamkesempatan ini, sangat baikjika kita meminjam juduldan makna buku yang ditulis A. Syafii Ma’arif yangditerbitkan Center for Moderate Muslim (2005):Meluruskan Makna Jihad, Cerdas Beragama, IkhlasBeramal. Buku ini mencerdaskan kita bahwa menempuhjalan radikal sama maknanya dengan hara-kiri, suatuperbuatan yang hanya mungkin dilakukan oleh merekayang tidak berani hidup secara bermakna, alias pengecut.Syafii Ma’arif mencerdaskan pembacanya untukmengkaji ulang makna jihad dan mempraktikkan-nyasecara proporsional sesuai dengan tuntutan zaman. Kitadicerdaskan bahwa dalam konteks modern, jihad bukanlagi angkat senjata yang berakibat banyaknya korbannyawa tak berdosa. Dia menekankan pentingnya sikap arifdan cara-cara toleran dalam menghadapi tantangan zamandan memecahkan beragam persoalan kemanusiaan.Hal senada juga dikemukanan oleh KH AbdurrahmanWahid (Gus Dur). Gus Dur berpesan agar istilah jihad tidaklagi digunakan secara sembarangan. Menurut Gus Dur,jihad tidak bisa dikaitkan dengan terorisme. Maka Gus Durmeminta, agar mereka yang melakukan teror dan terlibatdalam kegiatan terorisme tidak menggunakan kata jihad.Dia menegaskan bahwa Islam tidak mengajarkan cara-carakekerasan. Justru agama harus bisa memahami manusia,harus bisa mencerdaskanmanusia danmengembangkan manusiake arah yang lebih baik.Perilaku segelintir orangyang melancarkan aksi-aksikekerasan (teror) denganmengatasnamakan jihad,justru merusak Islam.Pengertian dan praktikjihad yang identik dengankekerasan justru bisamerusak citra Islam yangsesungguhnya adalahrahmat untuk semestaalam.Semangat jihad haruslebih dimaknai secaracerdas untuk membukacakrawala dan perluasanmakna jihad, sebagailandasan berpikir danbertindak dalam upayapemecahan problematikaumat dalam tantangankehidupan modern, baikdalam pergaulan sesamasebangsa maupunantarbangsa.Bukankah dunia modernyang semakin kompleksdan kompetitifmengharuskan kita untukbangkit dari ketertinggalansecara cerdas? Carakekerasan untukpemecahan problematikahidup, tentu bukanlah carayang cerdas dan bermartabat, juga bukanlah cara beragamadan beramal yang cerdas. Jihad sebagai pengamalan agamaharus lebih dimaknai untuk memerangi kebodohan,kemiskinan dan ketidakberdayaan dengan cerdas, ikhlas,toleran dan damai. Hanya mereka yang menempuh carainilah yang layak disebut pahlawan.Dalam pergaulan dan kemajuan dunia global saat ini,dibutuhkan kemampuan setiap orang untuk sanggupbergaul dengan siapa pun dan sabar menghadapi siapa pun(orang lain). Maka dalam kaitan ini, perlu pengasuhansecara terus-menerus tentang sikap dan budaya toleransidan perdamaian, sebagaimana dianut Al-Zaytun dalamproses belajar-mengajarnya. Dengan sikap dan budayatoleransi dan perdamaian ini kita akan sanggup bergauldan sanggup menghadapi orang lain secara bermartabat,berharga diri tinggi, dan memiliki kejayaan, baik sebagaipenganut agama maupun sebagai bangsa. „ilustrasi: dendy
                                
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17