Page 44 - Majalah Berita Indonesia Edisi 42
P. 44


                                    44 BERITAINDONESIA, 19 Juli 2007LenteraL ENTERA44Dengansemangat,kesabaran,kebersamaan danketawakalankepada Allah,selalumenguatkantekad merekauntuk dapatmewujudkansegala impian,yang padadasarnya segalaimpian itumerupakan halyang wajar danterpuji di sisi Allahdan umat manusia.Tahun Pengajaran Pendidikan Nasional.Permulaan tahun ajaran adalah bulanJuli dan tidak mengikuti kebiasaanpesantren, yang mengawali tahunpembelajarannya pada bulan Syawal.Pertimbangannya adalah, calon pelajaryang akan memasuki lembagapendidikan Al-Zaytun ini adalah paralulusan SD yang menggunakan kalenderpembelajaran pendidikan nasional,sehingga tidak menyulitkan semuapihak.Karenanya pada tanggal 1 Juliditetapkan sebagai awal tahunpembelajaran Al-Zaytun. Pembelajaranpertama dimulai pada 1 Juli 1999 M.Awal tahun pembukaan pembelajarandibuka oleh Menteri Pertanian Prof.Solahuddin. Santri tahun pertamaberjumlah 1.460 orang (624 santri nisadan 836 santri rijal), yang berasal dariseluruh provinsi Indonesia dan juga darinegeri jiran Malaysia. Tenaga pendidikdan mustami’ berjumlah 150 orang (35nisa dan 115 rijal).Ada suasana haru, bahagia, banggadan puas bagi segenap eksponen AlZaytun ketika awal pembelajaran itudimulai. Siklus tiga tahun persiapanyang telah dilalui dengan selamat, sejakproses pembangunan diawali, telahmenghantarkan pembukaan sebuahlembaga pendidikan kepesantrenanbergaya Indonesia sepenuhnya.Bagi mereka, tahun 1996 sampaidengan 1999, itu merupakan tahuntahun yang sarat dengan impian yangmereka ciptakan sendiri dan jugasesekali bertanya, apakah merekamampu mewujudkan impian itu?Namun semangat, kesabaran,kebersamaan dan ketawakalan kepadaAllah, selalu menguatkan tekad merekauntuk dapat mewujudkan segala impian,yang pada dasarnya segala impian itumerupakan hal yang wajar dan terpuji disisi Allah dan umat manusia.“Alhamdulillah tiga tahun persiapanitu, dengan izin Allah dan restu umatmanusia khususnya bangsa Indonesia,Al-Zaytun yang dilahirkan di bumiIndonesia, tepatnya di dusun Sandrem,Desa Mekarjaya, Kecamatan Haurgeulis,Kabupaten Indramayu, Provinsi JawaBarat, telah memulai pembelajarandengan selamat,” ujar Syaykh AS PanjiGumilang bersyukur.Diresmikan Presiden RIBangsa Indonesia menyambutgembira kelahiran Al-Zaytun. Terbuktidari antusias masyarakat dari seluruhprovinsi mempercayakan anak-anaknyadididik di pesantren Al-Zaytun ini.Kegembiraan bangsa Indonesia inidimanifestasikan pula oleh PresidenRepublik Indonesia Prof Dr BJ Habibie,dengan kehadirannya meresmikan PusatPendidikan dan Pengembangan BudayaToleransi dan Perdamaian ini.Hari itu, tepatnya 27 Agustus 1999,bertepatan dengan 16 Jumada al-Ula1420 H, kedatangan Presiden B.J.Habibie untuk meresmikan Kampus AlZaytun, cukup membuat suasana meriahbagi warga Haurgeulis dan sekitarnya.Maklum, bagi mereka saat itulah kalipertama lingkungan Haurgeulis (HG)dan sekitarnya kedatangan KepalaNegara, orang pertama di negeri ini. Takhanya warga dari HG, warga Sukra,Anjatan dan Kroya - tiga kecamatantetangga HG yang mengetahui peristiwaitu pun ikutan berbondong-bondonguntuk turut menyaksikan.Habibie dan rombongan, di antaranyaProf Malik Fajar (waktu itu MenteriAgama RI), datang dengan naik KeretaApi Argo Bromo dari Stasiun Gambir keStasiun HG. Sungguh sebuah peristiwayang tak bisa dilupakan. Dari StasiunHG, presiden dan rombonganmelanjutkan perjalanan menujukompleks Al-Zaytun dengan naik mobil.Warga setempat menyambutnya disepanjang jalan.Jalan menuju Al-Zaytun telahdibenahi sebelumnya sebagai bagianpersiapan kedatangan presiden itu.Persiapan itu tak hanya dilakukan olehcivitas Al-Zaytun tetapi juga oleh DinasBina Marga setempat. Poros jalan HGAl-Zaytun dipoles menjadi mulus,walaupun kemudian kemulusannyahanya bertahan beberapa bulan saja.Ketika konvoi Presiden BJ Habibiemulai memasuki kompleks Al-Zaytun,yang waktu itu belum sehijau sekarang,para karyawan pembangunan berbajukuning telah siap berbaris membentukpagar betis sepanjang rute yang dilaluikonvoi itu. Bahkan ketika ahli hitungergonomi pesawat terbang itu bersafariMendiknas Bambang Sudibyo dan Wakil Ketua MPR H Aksa Mahmud mengunjungiKampus Al-Zaytun.
                                
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48