Page 48 - Majalah Berita Indonesia Edisi 42
P. 48


                                    48 BERITAINDONESIA, 19 Juli 2007BERITA HANKAMTarian Membuat MaluLewat tarian Cakalele, aktivis RMSmenyusup di tengah acara Harganas yangdihadiri Presiden SBY. Mereka mencobamengibarkan bendera benang raja danmenyebar pamflet makar terhadap NKRI.Aparat kecolongan?ekelompok pria memakai celana pendekdan bertelanjang dada lengkap denganparang, tombak kayu dan tifamemasuki lapangan Merdeka,Ambon, Jumat (29/6) lalu. Dibawah rintik hujan, merekamenari Cakalele, tarian khasMaluku. Saat itu GubernurMaluku Karel Albert Ralahalutengah memberi sambutanpada puncak acara Hari Keluarga Nasional (Harganas)ke-14 yang dihadiri PresidenSoesilo Bambang Yudhoyono.Tak hanya menari, merekakemudian mencoba mengibarkan kain berwarna biru, putih,hijau dan merah, bendera benang raja, simbol RepublikMaluku Selatan (RMS). Parapenari itu juga mencoba menyebarkan pamflet yang berisiseruan makar terhadap Negara Kesatuan RI dan menuntut pengosongan Malukudari TNI dan Polri.Kejadian yang berlangsungsekitar 10 menit dan tak lazimini - tampil beratraksi saatpejabat berpidato – membuathadirin terpana. Presiden SBYbahkan sempat bangkit darikursinya menyaksikan insidenitu.Anggota Pasukan PengamanPresiden (Paspampres) dengan sigap kemudian merebutbendera itu. Sementara aparatkeamanan segera mengusirmereka keluar dari lapangan,menangkap dan mengamankannya.Salah seorang pelaku, Abraham Saiya (23), mengaku aksi“tarian liar” itu sudah dipersiapkan sebulan lalu. Merekaingin menunjukkan bahwaeksistensi RMS tetap ada diMaluku.Penyusupan sekelompokaktivis dan pendukung RMSdalam acara tersebut tak pelakmengundang reaksi kepalanegara. “Kalau ada acara yangmengganggu keutuhan kitasebagai bangsa dan negara,keutuhan Negara KesatuanRepublik Indonesia, atas namakonstitusi tentu kita harusmemberi tindakan tegas dantepat. Ini tidak bisa ditawartawar lagi,” kata SBY ketikamenyampaikan pidatonya.Kejadian yang berlangsungdi depan Presiden dan disaksikan ribuan pasang mata ituboleh dibilang sangat‘memalukan’. Mengingat kedudukan Presiden merupakanlambang dan atribut kenegaraan. Terlebih lagi sebagai VVIP(Very Very Importan Person),Presiden senantiasa mendapatpenjagaan dan pengawalanyang super ketat.Kejadian yang lolos daripengamatan aparat keamanandisesalkan banyak pihak. Termasuk Ketua Bidang PolitikDPP Partai Demokrat AnasUrbaningrum. “Kejadian tersebut adalah penghinaan yangnyata terhadap Presiden, pemerintah dan NKRI,” katanyaseperti dikutip Kompas (30/depan khalayak ramai. Darihasil evaluasi singkat setelahkejadian, menurut Djoko, terbukti ada ketidakcermatan,kelalaian, sikap tidak proaktifdan tidak adanya inisiatif tinggi aparat keamanan di lapangan untuk mencegah para penyusup memasuki lapangan.Terkait kejadian itu, sempatterjadi perbedaan pendapatantara pihak intelijen danpetugas di lapangan. Tapi,mengenai kinerja intelijen didaerah, Panglima TNI menyatakan bahwa kegiatan intelijensudah dilakukan. Badan Intelijen Negara (BIN) sudah memberikan masukan yang menyebutkan ada upaya untukdemo dan unjuk rasa. Ternyatamereka menyusup sebagai penari Cakalele yang luput dariantisipasi aparat keamanan.Sedangkan Kapolri menyebutkan ada dua kegiatan yangdilakukan kepolisian atas peristiwa itu. Pertama, segeramelakukan penyelidikan terS6). Sementara mantan Presiden Megawati Soekarnoputrimenyatakan insiden ini seharusnya tidak perlu terjadi.“Untuk mengatasi masalahRMS ini harus diperkuat persatuan dan kesatuan bangsa,”katanya seperti ditulis MediaIndonesia (1/7).Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto dan Kapolri Jenderal Pol.Sutanto mengakuiperistiwa penyusupan itumempermalukan presiden dihadap para pelaku yang melanggar hukum. Terakhir Polda Maluku telah menahan 30orang lebih yang diindikasikanikut dalam kegiatan itu.Langkah kedua adalah melakukan evaluasi internaldalam pelaksanaan pengamanan yang dilakukan terhadap VVIP (Very-Very Important Person) kepala negara. Agar kejadian seperti diMaluku itu tidak terulanglagi. „ RON, SPSalah seorang penyusup yang membawa bendera RMS sedang digiring aparat.foto: kompas cybermediaPanglima TNI dan Kapolri memberikan keterangan pers terkait insidenbendera RMS di Ambon.foto: berindo wilson
                                
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52