Page 62 - Majalah Berita Indonesia Edisi 46
P. 62


                                    62 BERITAINDONESIA, 20 September 2007BERITA BUDAYAMengawalKaryaLeluhurKesenian tradisional atau kesenian daerahdi Indonesia mencakup nilai-nilaikemanusiaan. Sayangnya, pemerintahmasih belum memperhatikankesejahteraan para senimannya.ebuah wayang kulityang menggambarkan sosok Kresnatampak begitu indahdan agung. Benda yang biasanya dimainkan oleh dalang ituberada di balik kaca berbingkai, direkatkan pada kain beludru merah. Sang empunyadengan bangga menunjukkanbetapa rumit sebenarnya pembuatan benda dari kulit sapiitu.Sore yang cerah itu, RetnoHandayani, Suryo Pranoto danAzizah dari Berita Indonesiatengah berkunjung ke kediaman Menteri Tenaga Kerja danTransmigrasi Erman Suparno.Didampingi Sekjen HISTIAgoes Soeparto, dia mengutarakan pemikirannya dalamkapasitasnya sebagai KetuaUmum Himpunan KesenianTradisional Indonesia (HISTI).Menteri yang satu ini memang menggandrungi kesenian. Menurutnya, sudah waktunya dilakukan tindakan untukmelestarikan kesenian tradisional yang kian terpinggirkan.Dia berpendapat, keseniantradisional memiliki nilai spiritual, edukasi, hiburan dansekaligus memiliki nilai ekonomi. Kesenian bisa ‘dijual’ dalam arti menarik turis danmenumbuhkan pariwisata Tanah Air. Kesenian tradisionaljuga menarik minat mancanegara, terbukti dengan maraknya berbagai undanganpentas kesenian di luar negeri,juga banyaknya para penelitikesenian yang belajar di Indonesia.Kesenian tradisional jugamencakup hal-hal yang bersifat emosional, fisikal, spiritual,dan intelektual. Pementasankesenian tradisional jugamemberikan santapan padajiwa, karena di dalamnya berisiajaran-ajaran agama, adat,filsafat hidup yang digambarkan lewat perjuangan senimandalam melawan kejahatan. Inimembuat penonton berpikirdan menilai mana yang baikdan mana yang buruk.Kesenian tradisional murniadalah teater di mana antarakonsep dan realisasinya serupa. Jadi kesenian tradisionalmengarah pada totalitas bermain yang tidak dimiliki olehkesenian Eropa dan Amerikayang terasa kering dari nilainilai.Sayangnya, saat ini justruluar negeri yang lebih concernpada pelestarian dan keberlangsungan kesenian tradisional di Indonesia. HeritageFoundation, misalnya, mengkhususkan diri melestarikankraton-kraton di Indonesiayang kondisinya memangmemprihatinkan karena lapukdan tak terurus.Karena itulah semasa masihmenjadi anggota DPR, ErmanSuparno menggagas lahirnyaHISTI. Pemikiran yang tercetus pada 1996 untuk membentuk suatu wadah keseniankemudian diwujudkannya pada 1998 dengan mendirikanHISTI.Dia melihat Heritage Foundation, sebuah yayasan nirlabaasing, justru memberikan danauntuk perbaikan kraton-kraton yang ada di Indonesia.Memang, jika melihat kondisikraton-kraton yang ada, termasuk Kraton Yogya, sangatmemprihatinkan kondisinya.Lapuk di sana-sini. Padahalkraton itu penting untuk sejarah seni budaya dan pariwisata. Tapi tidak ada pembiayaan dari negara untukperbaikan, padahal semestinyatugas Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.Peninggalan sejarah sepertiLawang Sewu, misalnya. Malah sempat dijadikan tempatacara uji nyali sebuah stasiuntelevisi. Padahal kalau diperbaiki, bisa dijadikan obyekpariwisata atau tempat pementasan kesenian.Eksistensi KesenianHISTI didirikan dengan tujuan melestarikan eksistensiseni budaya tradisional TanahAir dan mengangkat harkatderajat para senimannya. Misinya yang pertama adalahmenjadi wadah untuk menghimpun semua seniman tradisional agar generasi berikutnya bisa turut melestarikan.Kedua, mengembangkan senibudaya. Secara teori, kebudayaan, termasuk seni didalamnya akan selalu berkembang, tidak statis, menjadisuatu sintesa baru. Yang penting, akar nilainya jangan sampai hilang. Misi ketiga adalahsebagai wadah komunikasi,aktivitas dan advokasi bagipara seniman.Komitmen utamanya sebagai Ketua Umum HISTI adalahagar seni budaya tradisionalbisa lestari dan juga mendorong komitmen yang sama daripemerintah. Jangan sampaiorang luar negeri yang lebihconcern.Beberapa program HISTIantara lain menginventarisasisanggar-sanggar seni budayayang ada di seluruh Indonesia.Selain itu memberikan bantuan,bukan hanya uang, namun lebihkepada manajemen dan organisasi supaya tetap eksis.Kelompok-kelompok seniitu juga diberi akses misalnyaberpentas ke mancanegaraSBerita Indonesia tengah berkunjung ke kediaman Menteri Tenaga Kerjadan Transmigrasi Erman Suparnofoto-foto: berindo
                                
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66