Page 63 - Majalah Berita Indonesia Edisi 46
P. 63
BERITAINDONESIA, 20 September 2007 63BERITA BUDAYAserta menumbuhkan pementasan yang lebih interaktifdengan para penonton. Sehingga kesenian bisa menjadihiburan yang lebih menarikbagi turis.Yang terpenting bagi ErmanSuparno, adalah kepeduliandan kontribusi dari pemerintah, misalnya ada alokasidana untuk seni budaya. Memang tak bisa dipungkiri, eksistensi HISTI saat ini tak lepasdari jabatannya sebagai Menteri Tenaga Kerja. Namunsejauh hal itu bisa menimbulkan dampak positif, dia takkeberatan.Dalam waktu dekat, dia akanmensosialisasikan programprogram HISTI pada pejabatpejabat dan instansi terkait.HISTI juga akan melakukanMusyawarah Nasional. Diharapkan kelompok-kelompokkesenian sudah selesai diinventarisasi dan disosialisasikan ke daerah-daerah. Barulahkemudian akan diadakan festival kesenian tradisional dalam skup nasional.Perlindungan SenimanKesenian, misalnya wayangkulit, musik gamelan dan batik Jawa, serta tarian, musikgamelan dan tenun ikat Bali,sepanjang sejarah telah dipraktekkan sebagaimana layaknya kesenian Indonesialainnya tanpa adanya peraturan mengenai Hak Kekayaan Intelektual (HaKI). Untuk masalah perlindungan HaKI, HISTI akan membentuk lembaga advokasi. Perlindungan tentunya harus disesuaikan dengan peraturanyang ada. Selain advokasi jugaperlu adanya perlindunganhukum, misalnya dalam halhak cipta lagu.Para pekerja seni juga berhak mendapat perlindungansosial (social security). Dalam kapasitasnya sebagaiMenaker, menurutnya parapekerja seni itu merupakanbagian dari golongan pekerja,yang disebut pekerja informalatau pekerja di luar lingkungan kerja.Mereka wajib dilindungidengan jaminan sosial meliputi asuransi hari tua, asuransi kecelakaan dan kematian, asuransi kesehatan, yangtercakup dalam Jamsostek.Saat ini para seniman pelawakyang tergabung dalam PASKItelah menjadi anggota Jamsostek.Nantinya semua anggotaHISTI akan mendapat jaminansosial, karena pekerjaan merekajuga mengandung risiko. Hal inimerupakan program HISTIyang paling pokok. Selain itu,soal hak paten suatu karya seni,baik perorangan, kelompok,maupun daerah, juga akandibantu perlindungannya. RHMengajak Tertawa danMenyemangati PembacaKemunculan media baru, Humor danMotivasi (H&M), disambut antusias saatlaunching perdananya tanggal 29Agustus 2007 lalu di Hotel Ciputra,Jakarta. Acara ini penuh sesak dihadiriundangan mulai dari kalangan pengusaha, wiraswasta, penulis, wartawandan sebagainya. Launching diawalidengan talkshow bersama motivatorpopuler Tung Desem Waringin, yangjuga penulis buku Financial Revolution,management trainer Ellies Sutrisna, danDirektur Solusi Indonesia dan penulis,Ahmad Bahar.Sedianya talkshow tersebut juga menghadirkan Tukul Arwana, presenter acara talkshow Empat Mata, yang kini tengah naik daun.Sayangnya komedian tersebut berhalangan hadir karena sakit. Meskipeserta kecewa, namun tak mengurangi semaraknya talkshow yangdibarengi seminar bertema Never Give Up Do A Life Revolution danlelang amal buku untuk beasiswa bagi 1.000 anak korban lumpurLapindo.Hadirnya majalah Humor dan Motivasi (H&M) yang dijual denganharga Rp. 20 ribu ini menarik untuk dicermati. Menurut PemimpinRedaksinya, Ahmad Bahar, 30 persen porsi majalah tersebut adalahhumor, sedangkan 70 persennya berisi berbagai artikel yang berkaitandengan motivasi. Diakuinya, belum banyak media yang membahashumor dan motivasi dalam satu bingkai sekaligus. Karena itu kelebihanmajalah H&M antara lain bisa mengajak para pembacanya untuktersenyum atau tertawa sambil tak lupa memberi motivasi untukmenjalankan hidup lebih baik dan penuh semangat. “Di tengahkehidupan masyarakat yang tengah bangkit dari krisis moneter dankehidupan penuh tekanan di Ibukota, kami berharap hadirnya majalahini bisa memberi sedikit hiburan dalam kehidupan sehari-hari, diimbangipula memberi motivasi supaya lebih bersemangat dalam menjalanihidup,” ungkap Ahmad Bahar kepada Berita Indonesia.Bahar yang juga penulis buku biografi “Tukul ‘Katro’ Arwana” inimengakui, tidak mudah mengangkat kedua masalah tersebut menjaditopik bahasan majalah. Namun menurutnya, pendiri majalah ini bersama awak redaksinya yakin segmen pasar yang mereka pilih cukupmenjanjikan.Adapun soal strategi pemasaran, H&M yang komisarisnya dijabatoleh Tukul Arwana ini memakai konsep berlangganan. Selain itu,majalah tersebut bekerja sama dengan para motivator, sehingga dapatErman Suparno: Komitmen utama HISTI adalah turut melestarikan seni pula dipasarkan dalam berbagai seminar motivasi. ZAHbudaya tradisional bersama pemerintah.Launching diawali dengan talkshow bersama Tung Desem Waringin.foto: berindo retno