Page 43 - Majalah Berita Indonesia Edisi 47
P. 43


                                    BERITAINDONESIA, 04 Oktober 2007 43LINTAS TAJUKKemandirian Menangani BencanaPenanganan pemerintah atasbencana gempa bumi diBengkulu dan Sumatera Barat,demikian juga keputusanpemerintah menolak bantuandari luar negeri mendapat responpositif dari beberapa pihak.empa bumi dengankekuatan 7,9 padaskala Richtermengguncang Provinsi Bengkulu dan SumateraBarat pada Rabu 12 Septembersore. Gempa akibat bertubruknya dua lempengan itu sedikitnya menewaskan 10 orang diProvinsi Bengkulu dan mengakibatkan ribuan rumah dangedung lainnya mengalamirusak berat.Bencana kali ini, bertambahmemilukan karena di sampingtelah menelan korban jiwa danharta benda, kejadiannya bertepatan dengan bulan Ramadhan,dimana umat Muslim sedangmenunaikan ibadah puasa.Beberapa pihak mencobamemberi bantuan kepada parakorban. Namun di lain pihak,pemerintah menolak bantuandari luar negeri, antara lain dariAmerika, Australia, dan Singapura. Seperti biasanya, tajukberbagai harian pun menanggapi musibah ini dari berbagaisisi. Ada yang menanggapi sisipositif dari musibah yang terjadi selama ini. Ada juga menanggapinya dari sisi respeksebagian elite politik, dan adapula yang menanggapi kebijakan pemerintah yang menolakbantuan asing itu.Harian Kompas (14/9) menyebutkan, mengingat wilayahgeografis Indonesia terentangluas dan masuk dalam jalurCincin Api, selalu saja adakemungkinan terjadi gempa disalah satu tempat di negara ini.Itulah realitas yang harus diterima bangsa ini sebagaibangsa yang hidup di atas wilayah gempa. Menurut harian ini,kalau pun ada satu nilai yangbertumbuh dari bangsa Indonesia setelah beberapa tahunterakhir didera bencana, makaitu adalah solidaritas. Tampaknya, ada satu kesadaran yangmuncul bahwa kita semua merupakan satu bangsa dengantakdir yang sama. Kompas lebihlanjut menyebutkan, kalaupandai memaknai dan memetikpelajaran, solidaritas itu bisadikembangkan untuk tujuantujuan positif lainnya, yang jugadibutuhkan di saat banyaksinyalemen tentang surutnyarasa persatuan dan kegotongroyongan.Sehari kemudian, (15/9),Kompas kembali menanggapigempa ini dikaitkan denganrespek para elite politik yangsedang sibuk mencalonkandiri sebagai calon presidenpada Pemilu 2009. Kepadacalon-calon presiden itu,Kompas menyarankan agarsejak awal mempersiapkan dan merumuskan programkerja yangjelas,yangmampu meyakinkan rakyatbahwa yangdikejar bukan kekuasaansemata, tetapi kekuasaan yang melayani rakyat. Kondisi besar rakyat yangmasih dilingkupi kemiskinan, pengangguran, dan juga berbagaibencana alam hendaknyamenyadarkan para calonpemimpin itu untuk mau melengkapi orientasinya.Sedangkan harian sore Sinar Harapan (14/9) menanggapi bencana dari sisi koordinasi. Menurut harian ini,koordinasi antara pemerintahdaerah hingga kabupaten relatif lemah. Kelemahan yangbiasanya disebabkan kerusakan sarana transportasi maupun telekomunikasi itu diharapkan harian ini agar dibenahi dengan membuat sistemtelekomunikasi yang tangguh.Sementara itu, Media Indonesia (15/9) menanggapi bencana kaliini dari sisi keputusanpemerintah yang menolakbantuan dari luar negeri. Harian ini menyebutkan, di celahcelah kedukaan bencana diBengkulu, tersembul sedikitkegembiraan. Yakni, keputusan pemerintah menampikbantuan dari PBB dan Singapura. Kegembiraan, didasarkan pada analisis logis. Sebab,jika bantuan asing ditampik,berarti kita sesungguhnyamampu mengatasi bencanaitu. Ini sekaligus mengangkatstatus kompetensi negara, darinegara yang serba meminta dikala bencana menjadi negarayang membatasi belas kasihannegara lain terhadap kenestapaan warganya. Namun, itumasih harus dibuktikan. Tidaksekarang, tetapi setidaknyasatu bulan mendatang. Pengalaman di masa lalu, terutama dalam kasus penanggulangan bencana gempa diYogya dan Aceh, membuatharian ini khawatir. Sebabmenurut harian ini, pola penanggulangan bencana di Indonesia belum berubahbanyak. Setiap kali adabencana, pemerintahcukup baik dalam bereaksi melalui bicaradan rapat. Tetapi dalampenerapan, sering tumpang tindih bahkan lamban.Nada yang sama disampaikan InvestorDaily (17/9). Harian inimenyebut salut pada sikap Wapres MuhammadJusuf Kalla yang menyatakantidak mau meminta-mintabantuan asing menghadapibencana gempa Sumatera Barat (Sumbar) dan Bengkulu.Menurut harian ini, sangatdihargai sikap sejumlah negara yang secara spontan langsung mengirimkan bantuan keIndonesia begitu mendengarIndonesia tertimpa bencanaalam. Spontanitas itu menunjukkan bahwa bantuan yangdiberikan tidak diembel-embeli kepentingan tersembunyi. Sebagai bangsa beradab, memang tidak padatempatnya menolak bantuanasing yang semata-mata bantuan kemanusiaan. Sebabbantuan kemanusiaan tidakmengenal batas negara, kebangsaan, dan warna kulit.Itu adalah moral universalsepanjang sejarah umat manusia. Tapi, harian ini jugasangat setuju menolak semua bantuan yang disertaipersyaratan memberatkanRI. „ MSG
                                
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47