Page 62 - Majalah Berita Indonesia Edisi 47
P. 62


                                    62 BERITAINDONESIA, 04 Oktober 2007Putin Datang,TNI SegarMemodernisasi alat utama sistempersenjataan (Alutsista) bagi MarkasBesar Tentara Nasional Indonesia bukanlagi menjadi impian, setelah PresidenFederasi Rusia Vladimir Putin datang keIndonesia.ebagian alutsista yangdimiliki TNI sudahusang termakan usia.Namun, tidak lamalagi alutsista itu secara bertahap segera dimodernisasisetelah Presiden Rusia, Vladimir Putin menandatanganiMoU dengan Presiden SusiloBambang Yudhoyono (SBY) diJakarta.Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto menyatakan, pihakRusia memberikan pinjamansenilai US$ 1 miliar atau setaradengan Rp 9,4 triliun, berupasoft loan sistem kredit denganbunga 5,2 persen untuk jangkawaktu selama 7-8 tahun mendatang. Dana segar itu rencananya dibelanjakan untukmemprioritaskan pengadaanalutsista TNI yang jauh tertinggal dengan negara maju.Pembelian alat militer milikRusia ini kemungkinan dijajaki dengan pembayaran hasiltambang.Namun, Panglima TNI menampik dana segar yang dipinjamkan oleh negara yang dijuluki “Beruang Merah” itu belum mampu mencukupi kebutuhan alat utama sistem persenjataan militer. Sebab palingtidak, basis integrasi trimatradari masing-masing angkatan(TNI AD, AL dan AU) mendapatkan tambahan peralatanmiliter. TNI Angkatan Lautmendapatkan kapal selam KiloClass dan 20 unit tank amfibi.TNI Angkatan Udara memperoleh perlengkapan pesawatsukhoi enam unit yang kinisudah satu kuadron (16 unit)yang dibeli sebelumnya sertapaket peralatan aviotik. Sedangkan matra TNI AngkatanDarat memperoleh 10 unit helikopter jenis Mi-17 V5 dan limahelikopter Mi-35 P.Atas terpenuhinya kebutuhan militer dengan alutsistanya,Menteri Pertahanan JuwonoSudarsono mengimbau Markas Besar TNI menyusun rencana strategis dan postur pertahanan sesuai dengan siklusanggaran lima tahunan. Selain mengucurkan danabersifat kredit di bidang alutsista, disepakati juga kerjasama bidang militer lainnyadengan negara ‘beruang merah’ itu. Diantaranya pertukaran perwira, program pendidikan dan latihan antarkeduanegara. Begitu juga denganpenggunaan fasilitas di BiakNumfor, Papua sebagai tempatpeluncuran satelit Rusia.Kerja sama RI dengan Negara Rusia di bidang pertahanandirintis Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika mengadakan kunjungan ke Moskow,Rusia, Januari tahun lalu.Pada pertemuan itu keduakepala negara bersepakatmengikat kerja sama di beberapa bidang yang salah satunya adalah bidang pertahanan.Pihak Rusia berjanji kepadapemerintah Indonesia untukmengucurkan dana pinjamandalam kurun waktu 2006 s/d2010 mendatang.Kedatangan Vladimir Putinke Indonesia (6/9), merupakan kunjungan balasan. Presiden SBY menilai kehadiranVladimir Putin ini merupakankunjungan bersejarah. “Inibaru pertamakali PresidenRusia melakukan kunjunganke Indonesia,” kata SBY yangberharap kerjasama ini terusmeningkat di masa mendatangantara Indonesia dengan Rusia.Presiden SBY saat kembalidari menghadiri KTT APEC diAustralia secara tegas menyatakan tidak perlu ada kehebohandalam pembelian senjata dariRusia. Apa yang dilakukanbukan untuk memacu perlombaan senjata, tetapi justru Indonesia ingin membenahai alutsistanya yang selama ini sudahjauh tertinggal.Presiden meminta negaranegara lain untuk tidak terlalumencurigai langkah yang ditempuh Indonesia dalammemperbaiki alutsistanya.Perbaikan itu bukan untuk kepentingan agresi, melainkanuntuk menjaga kedaulatanwilayah Indonesia.Embargo senjata yang pernah dilakukan negara-negaraBarat membuat kemampuanTNI menjadi sangat terbatas.Bahkan untuk operasi kemanusiaan, seperti saat terjadibencana alam, TNI tidak bisamenjalankan tugasnya secaraoptimal.Mengenai pilihan membelipersenjataan Rusia, menurutPresiden, hal itu sebagai bagiandari langkah diversifikasi agar Indonesia tidak terlau bergantungpada satu negara. „ RON, SP SPresiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Vladimir Putin.Salah satu pesawat Sukhoi milik TNI AU.foto: presidensby.infofoto: dokBERITA HANKAM
                                
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66