Page 58 - Majalah Berita Indonesia Edisi 47
P. 58
58 BERITAINDONESIA, 04 Oktober 2007BERITA TOKOHMegawati SoekarnoputriBersedia Capres 2009Retno Iswari TranggonoInspirator Kosmetika IndonesiaRetno Iswari Tranggono, seorangInspirator Kosmetik Indonesia,mengaku heran bila di zamanseperti sekarang ini masih ditemukannya kandungan berbahaya (formalin) dalam suatu produk kecantikan. Terkait dengan persoalan ini,Retno, Dosen Luar Biasa FMIPAUniversitas Indonesia (UI), tampaksibuk mencari-cari referensi koleksibukunya. Dia berharap bisa memberi masukan pada Balai Pengawasan Obat-Obatan dan ProdukMakanan (BPOM). BPOM merupakan lembaga milik Negara yangmemiliki otoritas pemberi labelisasidan juga bertanggung jawab terhadap berbagai produk makanan,obat-obatan termasuk didalamnyakosmetik yang aman dikonsumsimasyarakat.Wanita yang masih tampak cantikdan sehat pada usia 68 ini berceritabahwa kejadian seperti itu (maraknya zat berbahaya yang beredar dimasyarakat), sering dia alami dansudah terjadi sejak awal dirinyaberpraktik sebagai dokter kulitsekitar tahun 60-an.Retno menuturkan sekitar tahun1970-an berbagai produk kosmetikasal Thailand, Taiwan dan Chinapernah membanjiri Indonesia. Selaku dokter ahli kulit ia melihatbahwa produk-produk tersebut tidaksemuanya aman dikonsumsi masyarakat. Bahkan sebaliknya bisamenjadi racun.Pada tahun yang sama Retnomengkritisi soal banyaknya kosmetika yang tidak mencantumkankomposisi produk dalam kemasannya. Lalu Retno melapor pada Departemen Kesehatan. Setahun kemudian dugaan Retno terbukti, produk-produk itu ternyata mengandung merkuri, sebuah zat yang berbahaya bagi organ tubuh manusiaseperti otak, lever dan ginjal.Peraih gelar Dokter SpesialisKulit Kelamin Fakultas KedokteranUI tahun 1968 ini juga menjelaskanpanjang lebar mengenai kesalahpengertian konsumen soal berbagaiproduk dan perawatan kecantikanyang ditawarkan dengan berbasisteknologi modern, yang sebenarnyabelum tentu cocok untuk digunakandi Indonesia. Retno mencontohkansoal chemical peeling (CP). CPmerupakan proses pengelupasankulit yang membuat lapisan dalamkulit menipis. CP ini sebenarnyahanya cocok diterapkan dinegaranegara beriklim subtropik, sepertiEropa dan Amerika. Dan tidak cocokbila diterapkan di Indonesia yangberiklim tropis.Pendiri dan pengajar Ristra Institute of Skin Health and Beauty Science ini memberi alasan dan menjelaskan secara rinci mengenai CP ini.Pertama, perbedaan intensitas cahaya matahari antara iklim tropisdan iklim subtropis. Kedua, soalpigmen melanin kulit, orang Indonesia memiliki pigmen kulit melaninlebih besar dan banyak dibandingdengan kulit orang bule, hal inimembuat penyerapan sinar matahari kulit orang Indonesia lebih banyak dan akibatnya kulit akan bertambah hitam, atau bisa juga kulitakan menjadi merah seperti udangrebus akibat pengaruh dan masalahdengan pembuluh darah. ZAHepertinya tidak mudah merayu Megawati Soekarnoputri,Ketua Umum PDIPerjuangan supaya bersediadicalonkan kembali menjadicalon presiden periode 2009-2014 pada Pilpres 2009. Jauhjauh hari Kongres PDI Perjuangan di Bali sesungguhnyasudah sepakat untuk mengusung nama putri sulung BungKarno, Proklamator dan Presiden pertama RI, ini untuk dipersandingkan kembali dalamkontes kepemimpinan nasional.Tetapi sejak Kongres itu pulajawaban kesediaan belum sekalipun diberikan. Barulahpada penutupan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas)PDI Perjuangan di Jakarta, 10September 2007, Megawatimenyatakan kesediaannya.Megawati, yang usai Pilpres2004 putaran kedua mengatakan belum cukup mengumpulkan suara untuk tampil menjadi pemenang, tak sekalipunia menggunakan kata-katakalah demi menenangkan pendukung fanatiknya, secara mengejutkan memastikan sikapkesediaannya dalam suarayang terbata-bata.“Dengan mengucapkan Bismillahirrohmanirrohim saya…saya… Megawati Soekarnoputri bersedia dicalonkan sebagai presiden dari PDIP,”ucap ibunda Puan Maharaniini. “Seluruh jajaran struktural, eksekutif dan legislatifharus mulai bekerja. Kekalahan yang lalu menjadi bahanevaluasi jangan sampai terjadilagi,” susul Megawati, meminta agar sepulang ke daerah masing-masing para peserta Rakernas dan Rakornas segeramengadakan rapat untuk menyosialisasikan keputusan Rakernas.Hasil sejumlah lembaga survei hingga saat ini masih menempatkan SBY di atas Megawati. Dalam perhitungan kalangan lain, satu-satunya tokohyang dianggap menjadi batusandungan bagi SBY justru Sutiyoso. Nama Megawati dianggap masih dapat dilewati SBY.Tetapi berbeda dengan surveiyang dilakukan PDI Perjuanganlima kali terakhir ini, hanyaMegawati yang dapat menandingi SBY. Hasil survei menyebutkan popularitas Yudhyonomenurun. Megawati kendatibelum banyak bersosialisasi,popularitasnya menaik.Percepatan pernyataan kesediaan Megawati terkait puladengan kesuksesan partainyamenggalang kekuatan untukmengusung pasangan FauziBowo-Prijanto memenangkanPilkada di DKI Jakarta Agustus lalu. Saat itu PDI Perjuangan berkoalisi dengan banyakpartai.Sebagai partai modern PDIPerjuangan sudah mulai maumembuka mata bahwa berkoalisi dengan partai lain sangatlah penting. Langkah yanglebih konkrit adalah membangun koalisi dengan PartaiGolkar, misalnya mengadakansilaturahmi politik di Medan,Sumatera Utara dan Palembang, Sumatra Selatan, Junidan Juli silam. Koalisi dengansejumlah partai lain sedangdigodok. Terbukti sekali takmudah merayu Megawati bersedia digadang maju pada Pilpres 2009. Dibutuhkan kesabaran dan kerja ekstra keras.Soal perolehan suara nanti? Harusnya setinggi langit. HT, ZAHSfoto: repro kompas