Page 41 - Majalah Berita Indonesia Edisi 48
P. 41
BERITAINDONESIA, 25 Oktober 2007 41LENTERAal-ardl yaritsuha ‘ibadiya alshalihuun.’ bahwa Allah mewariskanbuminya kepada hamba yang saleh(berprestasi baik) yang salah satudefinisinya al-tawwabin dan almutathahhirin. Manusia sepertiitulah yang akan mampumewujudkan masyarakat sains danteknologi,” kata Syaykh.Sementara itu, katanya, saat ini(abad 21) sains dan teknologisemakin banyak dimanfaatkan untukdapat menciptakan satu kondisidunia yang damai. Dalam konstelasiglobal yang demikian itu, tercetuslahsebuah pertanyaan, “Indonesia maudibawa ke mana?” Jawabannya tentudibawa masuk ke dalam zone of peaceand democracy sebab zona itulahyang akan membawa ketentramanekonomi dunia, ketentramanteknologi dunia, dan ketentramankebudayaan dunia,” Syaykhmenjelaskan.Untuk menuju kepada tiga konseptersebut, baik budaya bersih dansihat, science and technology societymaupun zone of peace anddemocracy, Al-Zaytun bersikap,“ketiganya hanya bisa ditempuhmelalui pembiasaan yang bersifatformal, yaitu pendidikan.” Alasannya,pembiasaan yang nonformal takmudah diciptakan.Membentuk masyarakat yangberbudaya bersih dan sihat harusmelalui pembiasaan yang terprogram(pendidikan); membentukmasyarakat sains dan teknologi jugamelalui pembiasaan yang terprogram(pendidikan); dan untukmempersiapkan Indonesia masuk kedalam zone of peace and democracyjuga melalui pendidikan. Itulah yangsedang ditempuh oleh segenap civitasAl-Zaytun.Syaykh juga memberi jawaban ataspertanyaan: “Apakah demokrasisesuai dengan Islam?” Sebuahpertanyaan yang mungkin dariadanya “cendekiawan” Islam yangberprinsip bahwa demokrasi berasaldari Barat sehingga tak tepat jikadijadikan landasan kehidupanmuslim. “Kita tidak harus menjawabsesuai dan tidak sesuai, sebab sudahsejak lama Islam mengenaljumhuriyyah. Jika demokrasi ituditerjemahkan dengan jumhuriyyah,maka maknanya no problem. Lagipula bukankah segala sesuatu itudatangnya dari ilahiah, sehingga duluada yang mengatakan vox populi voxdei, suara rakyat adalah suaraTuhan?” jelas Syaykh.Syaykh juga selalu menitikberatkanpangan yang aktual. Menurut Syaykh,science and technology society danzone of peace and democracy hanyaakan dicapai setelah masyarakatnyaberbudaya hidup yang sihat danbersih. Sedangkan kehidupan yangsihat dan bersih akan tumbuh darikebutuhan pangan yang cukup danlengkap. Dan di Indonesia, berasmenjadi sumber kebutuhanpangannya.Sayangnya, beras Indonesia masihbelum bisa bersaing dengan berasyang diproduk oleh petani luar negerisehingga masih ada masyarakatIndonesia yang memakan berasproduk luar negeri. Impor berasterjadi karena harga beras yangdiproduksi mahal, sementarajumlahnya juga tak mencukupi hajatberas nasional. Sementara itu, hargaberas impor lebih murah sehinggakonsumen beras di Indonesia akanselalu memilih beras yang murah itu.Begitu pula perihal masih sangatsedikitnya warga Indonesia yangselalu minum susu. Hal ini jugaakibat kelangkaan susu produk dalamnegeri.Perihal itu, Al-Zaytun bersikap,alangkah indahnya jika mulaisekarang petani-petani Indonesiadiajak untuk berbicara dan berbuatuntuk memperbanyak produk,meningkatkan kualitas beras dansusu. Menurutnya, salah satukelemahan sistem produksiperberasan nasional adalahSyaykh Al-Zaytun mewisuda P3T.penggunaan pupuk yang kurangtepat. Sebagian besar petani masihmenggunakan pupuk tunggal sepertiurea, SP, atau KCL. Padahal negaranegara yang maju pertaniannyasudah menggunakan pupukmajemuk. Misalnya Australia denganhasil 11 ton per hektar, lalu Mesir(10,2 ton per ha), diikuti Spanyol,Amerika, Jepang, dan Korea Selatan.Bandingkan produksi petaniIndonesia yang masih 4 ton perhektar. Maka Ma’had Al-Zaytunbersikap agar industri pupuk nasionalmengubah kebijakan pembuatanpupuknya dari pupuk tunggalmenjadi pupuk majemuk.Dengan itu Indonesia akan kembalimenjadi gembong padi dunia, dantidak menjadi ayam yang mati di ataslumbung padi. Tatkala itu tercapai,kata Syaykh, terwujudlah budayabersih dan sihat menuju terbentuknyascience technology society dan zoneof peace and democracy.Begitulah Al-Zaytun dalammerencanakan, melaksanakan, danmengevaluasi berbagai program dankinerjanya yang selalu berorientasikepada kepentingan bangsa dannegara republik Indonesia secarautuh, hari ini, dan masa depan.Sumbangsih yang tak ternilaiharganya bagi bangsa dan negarayang sangat memerlukan manusiamanusia terdidik. Generasi penerusyang mampu membawa bangsaIndonesia berdiri sama tinggi danduduk sama rendah di tataraninternasional.