Page 48 - Majalah Berita Indonesia Edisi 48
P. 48


                                    48 BERITAINDONESIA, 25 Oktober 2007BERITA BUKULeaving MicrosoftTo Change the WorldBerawal dari sebuah visi memenuhi minat baca anak-anakdi sebuah sekolah terpencil di Nepal, John Woodmendapati dirinya mengembangkan visi yang lebih besar,mengubah dunia dengan menyediakan satu buku untukseorang anak lewat pendirian perpustakaan-perpustakaandi dunia berkembang.Detail Bukufl Judul : Leaving Microsoft To ChangeThe Worldfl Penulis : John Woodfl Penerbit : Bentang Pustakafl Tanggal terbit : Agustus 2007fl Jumlah hal : 368 halamanfl Kategori : Memoarfl Rekomendasi : Buku ini ditulis(diterjemahkan) dengan gayabercerita yang sarat kata-kataindah, membuai khayal kita seolah-olah hadir dalam cerita.Buku ini mungkin kurang cocokuntuk dijadikan sebagai bukureferensi namun Anda akan mendapat banyak pelajaran berhargadari satu buku ini.Pelajaran dari Microsoftaat bekerja di Microsoft selamatujuh tahun (1991-1998), Johntidak pernah berhenti daritreadmill kehidupan. Sebagaiseorang spesialis dalam pasar internasional, John harus bisa berada di tujuhtempat sekaligus. Berada di Johannesburgpada hari Jumat dan di Taiwan pada hariMinggu, siap melakukan presentasi,menghadiri pertemuan, dan melakukanwawancara pers. Pekerjaannya secarafinansial memang menguntungkan tetapipenuh dengan tekanan dan stres yangtinggi. Kehidupan sosial bersama keluargadan teman-teman pun nyaris selalu iakorbankan demi pekerjaan. Pekerjaandapat mengandalkannya, tetapi keluargadan teman-teman tidak. Saking gila kerja,mantra yang cocok baginya seolah-olahadalah ‘Anda dapat tidur saat Anda matidan dikubur’.Menyadari karirnya di Microsoft menguras seluruh hidupnya, John berliburke pegunungan Nepal untuk menjauh darikesibukan yang tiada henti. Dalam perjalanan berjalan kaki menelusuri dataranHimalaya, penulis yang digelari “21st century Andrew Carnegie” oleh media-mediainternasional ini, berjumpa dengan seorang pendidik (guru) lokal. Ia kemudiandiajak mengunjungi sebuah sekolah yanghanya mempunyai sedikit buku dalamperpustakaan yang tidak pernah dipakai.Buku-buku itu pun buku-buku peninggalan pelancong yang malah tidak layakdibaca oleh anak-anak.Sekolah dengan murid sekitar 450 orang itu rupanya belajar tanpa buku. “Ya,saya dapat melihat bahwa Anda (JohnWood) juga menyadari bahwa ini sebuahmasalah besar. Kami berharap dapat menanamkan kebiasaan membaca kepadaanak didik kami. Tetapi itu tidak mungkinjika hanya buku-buku ini yang kamipunya,” kata kepala sekolah itu. Kenyataan yang dilihat oleh John Wood membuatnya berpikir bagaimana hal ini bisa terjadidi sebuah dunia dengan buku-buku yangbegitu melimpah? Kalimat berikutnyadari kepala sekolah itu menjadi kalimatyang mengubah arah hidup John Woodselamanya, “Barangkali, Pak, suatu hariAnda akan kembali dengan buku-buku.”Pengalaman berharga di pedalamanHimalaya membuka mata John untukmenggalang keluarga dan teman-temannya mengumpulkan buku untuk diberikankepada sekolah itu. Keberhasilan pertamamengumpulkan buku-buku untuk sekolahitu membuka pintu untuk membagikanbuku kepada sekolah-sekolah lain hinggaakhirnya terbentuklah Room to Read.Organisasi non-profit yang dibentuk olehJohn ini meluas hingga ke berbagai negaratermasuk Vietnam, India, dan Kamboja.Ia berfokus pada membangun sekolah, labkomputer, perpustakaan dan memberikanbeasiswa bagi anak-anak yang kurangmampu. Akhir 2007, organisasi Room toRead yang sudah mengglobal akan membuka perpustakaan yang ke-5000 danmemberikan kesempatan kepada 1,3 jutalebih anak-anak di seluruh dunia mengecap pendidikan.Dalam buku yang yang sudah diterjemahkan ke dalam 15 bahasa ini, Johnmembagikan keberhasilan dan kegagalanorganisasi Room to Read yang bisa menjadi masukan bisnis yang berharga. Pesanberharga yang keluar dari buku ini adalahAnda harus memiliki semangat yangtinggi (passionate) dalam pekerjaanAnda. Mungkin Anda berpikir bahwamemimpin sebuah organisasi non-profitakan lebih mudah daripada bekerja dalamtekanan di Microsoft. Bagaimanapun juga,John Wood masih bekerja tak kenal waktudan berkelana ke seluruh penjuru duniaagar organisasi Room to Read terusberkembang dan berhasil. „ MLPJohn Wood menguraikan garisbesar prinsip-prinsip penting yang iapelajari selama bekerja di Microsoftlalu ia terapkan di organisasi Roomto Read. Ia bercerita dengan detailtentang bagaimana ia akhirnyamengerti arti prinsip-prinsip ini danmengapa prinsip-prinsip ini penting.Prinsip-prinsip yang ia maksudantara lain:1. Anda harus mendedikasikandiri secara penuh (passionate)dalam mengerjakan sesuatu, apapun pekerjaan Anda.2. Pertahankan fokus pada hasilhasil.3. Perlakukan orang lain denganhormat dan ketika berhubungandengan orang lain selalu ingat:“Anda tidak bisa menyerang seseorang, tetapi Anda dapat menyerang ide mereka.”4. Semua hal bisa diukur dan bisadibandingkan dengan kinerja lampau atau data sejenis lainnya.5. Seberapa banyak yang Andaketahui tentang usaha (pekerjaan)Anda, akan menunjukkan seberapabanyak Anda peduli akan usaha(pekerjaan) itu.6. Jadilah setia kepada orang-orang Anda.S
                                
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52