Page 53 - Majalah Berita Indonesia Edisi 49
P. 53


                                    BERITAINDONESIA, 08 November 2007 53BERITA HUMANIORAKemiskinan di Mata MerekaELIZABETH ELAINE CHUN NINGAU (Perempuan, 15 tahun, China)Anak-anak,generasi penerus kita, dapat mengakhirikemiskinandengan berbagi dan belajarlebih banyaktentang dunia.Biarkanlahmereka membawa harmoni kedalam dunia kita.karena kemiskinan di seluruh dunia.Saya percaya bahwa berbagi adalah cara terbaik untuk mengakhirikemiskinan. Dua belas anak-anakkecil dari berbagai negara ini sudahberbagi air, makanan, perlengkapanbelajar dan alat kesehatan. Harapansaya adalah mengurangi kemiskinan dan memberikan pendidikan kepada setiap anak suatu saat kelak.rang bekerja di kebun. Mereka telahbekerja keras dan panen merekamelimpah.RANAJOY BENERJEE (Laki-laki,14 tahun, India)Kita semuatahu bahwakemiskinanadalah masalah terbesaryang sudahmengakar diseluruh dunia.Satu-satunyaantidot melawan kemiskinan adalah pendidikan.Dalam gambar ini, buku menggambarkan 'pengetahuan', sumber'cahaya'. Berbagai individu dalammasyarakat kita dari berbagai kasta,kepercayaan atau agama dapatmemperoleh manfaat dari pendidikan. Sistem pendidikan gratisharus diperkenalkan dalam masyarakat kita khususnya bagi merekayang kurang beruntung.RUFARO DURI (Laki-laki, 11 tahun,Zimbabwe)Pelangimenggambarkan harapan. Orang-orangyang membutuhkan dibagian depan dapattumbuhmenjadi orang-orang kuat, dengan hal-halbaik yang ada dalam mangkokpermohonan mereka. Pohon-pohonkembali hidup dengan bantuaninternasional. Negara-negara duniaketiga bisa ceria lagi. Gubuk menggambarkan tempat berteduh, alatsuntik menggambarkan kesehatan,buku menggambarkan pendidikan.Lima Perangko PBB 2008 LainnyaMARIAM MARUKIAN (Perempuan,13 tahun, Armenia)Menurut saya, bekerja akanmembantu orang untuk hidup layak.Itulah mengapa dalam gambar inisaya menunjukkan sekelompok oPikiran anak-anak tentang dunia danlingkungan sekitar selalu memukau kitasemua.agi sejumlah anak,bermain berarti memainkan crayonatau kuas di ataskertas gambar dan kanvas.Ketika bermain, mereka berimajinasi dan mengeluarkanide-ide yang tersimpan di dalam pikirannya. Anak mengekspresikan pengetahuan yangdia miliki tentang dunia sekaligus mendapatkan pengetahuan baru.Pikiran anak-anak yang lugusenantiasa melahirkan ide-ideoriginal yang bisa membuatkita tersenyum. Keindahanpikiran anak-anak itu bisa kitanikmati lewat karya-karyayang ikut dalam InternationalChildren Art Competition,sayembara mendesain perangko Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 2008, belum lama ini.Di antara 12 ribu pesertadari 124 negara, seorang anakIndonesia bernama Bryan Jevonica (7), mengharumkannama bangsa lewat karyanyayang sederhana namun menyentuh. Karyanya termasuksalah satu dari enam terbaikyang akan dijadikan perangkoPBB seri 2008. Desain perangko yang digambar Bryanbercerita tentang anak-anakyang mengukur kain, mengguntingnya dan menjahit menjadi pakaian. Kegiatan itumereka lakukan sepulang sekolah membantu ibu merekamendapatkan penghasilantambahan untuk keluarga.Gambar yang dibuat Bryanrupanya tidak jauh dari kesehariannya. Kondisi ekonomiyang sempat sulit, membuatibunya Rosiana Fardimin (43)bekerja sebagai penjahit membantu suami untuk menghidupi ke empat anaknya. Saatitu, Bryan mungil sudah terbiasa mencoret-coret kertassisa guntingan pola yang dibuat ibunya. Sang ibu kinisudah menjadi pengusaha gorden yang cukup berhasil diPontianak.Talenta melukis Bryan sudah terlihat sejak usianya duatahun. Sejak bisa memegangpensil, Bryan gemar menggambar. Dinding rumah tidakada yang lepas dari coretannya. Talenta melukis Bryanmungkin menurun dari sangibu. Di usianya yang masihmuda, ia sudah 51 kali menanglomba lukis di Kota Pontianak.Bahkan pernah meraih juarapertama pekan olahraga danseni tingkat SD di Kalbar.Meski sudah menerima penghargaan atas karya lukisnya dimarkas PBB di New York,Amerika Serikat dari SekjenPBB Ban Ki-moon belum lamaini, siswa SD Suster Pontianakini sudah menyimpan satucita-cita. \dokter, melukis hobi saja,\katanya polos. „ MLPBGRACE TSANG (Perempuan, 10tahun, China)Banyak orang masih menderita
                                
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57