Page 55 - Majalah Berita Indonesia Edisi 54
P. 55
BERITAINDONESIA, 31 Januari 2008 55BERITA HANKAMSuryo Prabowo Pangdam JayaKodam Jaya kini memiliki Panglima baru. Mayor Jenderal TNI Johanes Suryo Prabowo merupakanorang ke-23 yang memimpin komando daerah militer (Kodam) diibukota negara ini. Suryo Prabowosebelumnya menjabat sebagaiPangdam I Bukit Barisan. Dia menggantikan Mayor Jenderal TNI LiliekAS Sumaryo yang kini menjabatInspektur Jenderal TNI AngkatanDarat.Kepala Staf TNI Angkatan DaratLetjen TNI Agustadi SasongkoPurnomo selaku inspektur upacarapada serah terima jabatan di KodamJaya, Selasa (22/1) mengingatkan,musibah yang sering melandawilayah DKI Jakarta, khususnyabencana banjir, merupakan tantangan tersendiri bagi Kodam Jaya.Untuk itu dituntut kesiap-siagaansatuan, baik untuk membantu Pemerintah Daerah Provinsi DKIJakarta, maupun tugas-tugas bantuan kemanusiaan yang dilakukansecara proporsional dan profesional.Suryo Prabowo merupakan lulusan Akabri tahun 1976. Dia banyakmengasah kemampuannya di satuan Zeni Tempur (Zipur). RON, SPyang otoritasnya PanglimaTNI langsung,” katanya.Menteri Pertahanan JuwonoSudarsono menegaskan bahwaalat utama sistem persenjataan(Alutsista) milik TNI tidakuntuk disewakan. “Selain untuk kepentingan militer, Alutsista bisa digunakan untuk penanganan bencana,” ujar Jowono.Mantan Dubes Indonesiauntuk Inggris itu menjelaskanlebih lanjut, selain untuk kepentingan perang, penggunaan untuk penanganan bencanabisa dibenarkan karena merupakan hak pemerintah dalam menangani masa tanggapdarurat bencana. “Sekaligushak sipil yang membutuhkanpenanganan cepat,” katanya.Kepala Biro Humas DephanBrigjen Edi Butar-butar menambahkan, selain untuk kepentingan militer dan penanganan bencana, Alutsista bisadigunakan oleh pejabat negara. “Tentu dengan izin Panglima TNI, dan tidak dibenarkan disewa sipil, apalagi wargaasing,” katanya.Komandan Pangkalan Udara TNI AU Pekanbaru KolonelPnb Gandara Olivera, menyatakan, saat itu helikopter tengah menjalani program joyflight. Keberadaan warga sipil,termasuk pengusaha, dalampenerbangan itu merupakanbagian dari program joy,”ungkapnya.Namun KSAU menampikatas keikutsertaan warga asingdalam joy flight dan itu melanggar prosedur. “Masak adaorang asing ikut joy flight,”tegasnya.Kejadian itu langsung direspon Mabes TNI AngkatanUdara dan menerjunkan timPanitia Penyelidik KecelakaanPesawat Terbang (PPKPT)sekaligus mengusut keberadaan kedua warga negara Singapura itu, Robert Candra danMichael. Ternyata warga sipil,khususnya warga negara Singapura tidak mengantongiSecurity Clearance dari MabesTNI Angkatan Udara.Subandrio memastikan bahwa seluruh penumpang sipilyang berada di helikopter itutidak memiliki security clearance. Padahal untuk warganegara asing, security clearance harus didapatkan langsung dari Panglima TNI. Rupanya, prosedur itu tidak dilalui mereka, sehingga MabesTNI Angkatan Udara tidakmengetahui sama sekali bahwahelikopter itu mengangkutwarga sipil.Menurut KSAU, terbangnyasebuah helikopter, pasti adayang memerintahkan. Helikopter S-587 Twin Pack H3406 itu, ujar dia, statusnyaadalan standby. Kejadian inimenjadi tanggungjawab Danlanud Pekanbaru. Karena setiap pergerakan pesawat tentuada perintah dari Danlanud.Untuk mempertanggung jawabkan insiden tersebut,KSAU Marsekal Madya Subandrio menjatuhkan sanksi berupa pencopotan jabatan Danlanud Pekanbaru Kolonel Gandara Olivenca. Gandara digantikan oleh Kolonel Pnb,Dody Trisunu berdasarkansurat keputusan KSAU Kep/2-PKS/1/2008, tertanggal 14Januari 2008.Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Marsekal Muda SagomTambun menjelaskan, KBRISingapura sudah berkomunikasidengan TNI. Sagom juga mengakui bahwa, ego penerbang dikalangan TNI Angkatan Udaracukup tinggi. “Mereka tentuingin dianggap hebat dan mampu,” ungkapnya.Kejadian ini menurut Sagommerupakan insidental. Ibaratguru yang memiliki 30 murid,pasti ada satu dua murid yangnakal. RON, SPfoto: repro koran tempoh di perkebunan kelapa sawit, Desa Lubuk Agung,Kabupaten Pelelawan, Riau.Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Marsekal Muda Sagom Tambun.foto: berindo wilson