Page 54 - Majalah Berita Indonesia Edisi 54
P. 54
54 BERITAINDONESIA, 31 Januari 2008BERITA HANKAMJoy Flight,Tanpa Warga AsingRI-RRC Galang KemitraanPemerintah Republik Indonesia dan RepublikRakyat Cina sepakat untuk mengembangkankerja sama dalam bidang teknologi pertahananguna memperkuat pertahanan kedua negara.Nota kesepakatan itu tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) antar kedua negarasejak Presiden Republik Rakyat Cina, Hu Jintaobertandang ke Indonesia bulan April 2005 lalu.Sekarang kemitraan strategis di bidangpertahanan direalisasikan oleh kedua negaradalam memproduksi peralatan pertahanan.Dukungan Cina itu akan diwujudkan dalamproduksi bersama peralatan pertahanan danbantuan pembiayaan. Hal ini merupakan hasilpertemuan antara Menteri Pertahanan RepublikRakyat Cina Jenderal Cau Gangchuan denganMenteri Pertahanan Juwono Sudarsono di Jakarta(16/1).“Produksi bersama dilakukan dengan menitikberatkan pada sektor industri transportasi dan mobilitas. Misalnya pengembangan produksipesawat angkut, kapal angkut dan kendaraanangkut pasukan,” jelas Juwono.Dalam memproduksi peralatan pertahananyang melibatkan pemberdayaan BUMN dibidangpertahanan, seperti PT Pindad, PT PAL, PTDirgantara Indonesia, PT Dahana, PT Barata, PTBoma Bima Indra, LEN, PT Krakatau Steel danPT Inti, sangat direspon oleh pemerintah danharus ditindaklanjuti.Juwono menegaskan, banyak hal yang dipetikdalam menggalang kerja sama dengan pihakRRC.Pertemuan kedua menteri pertahanan ini jugamembicarakan hal yang prinsip, diantaranyapertukaran antar tentara, latihan bersama,pendidikan, pendirian komite kerjasama pertahanan, alih teknologi termasuk pertukaran informasiintelijen serta ilmu pengetahuan. RON, SPInstitusi TNI yang sangat kentalkedisiplinannya sudah dikenal sejakdahulu. Ibaratnya, prajurit yang mendapattugas menjaga ruangan, harus mengetahuiseekor semut yang berada di ruangan itu.Namun, berbagai godaan yangmenggiurkan terkadang membuat lupaakan tugasnya. Itulah yang menimpaDanlanud Pekanbaru, Kolonel Pnb. GandaraOlivenca. Dia dicopot dari jabatannyakarena dinilai lalai menjalankan tugas.onglomerat asalSingapura, RobertViswanathanChandra, yangmenjabat sebagai CEO sekaligus Executive ChairmanChemoil Energy Ltd, tewasdalam kecelakaan jatuhnyahelikopter TNI Angkatan Udara di perkebunan Kelapa Sawit,Desa Lubuk Agung, KabupatenPelalawan, Riau (7/1). Robertyang menduduki rangking ke14 orang terkaya versi MajalahForbes edisi 2007 itu diberitakan sedang melakukan wisataterbang (joy flight) menggunakan helikopter yang dipiloti Kapten Pnb. Arif Budiarto.Helikopter itu merupakanhasil modifikasi menjadi jenisTwinpack S-58T, buatan tahun1958 berkapasitas 12 orang.Heli bekas perang Vietnambuatan tahun 1958 ini dihibahkan pemerintah Amerika Serikat kepada Indonesia. Sejak1976 heli itu dioperasikan TNIAngkatan Udara untuk latihan.Saat kejadian, helikopter ituditumpangi 7 warga sipil, termasuk dua warga negaraasing, yang memiliki profesisebagai pebisnis dan 4 anggotaTNI Angkatan Udara. Merekaadalah Kapten Pnb. Arif Budiarto, Lettu Fernandes Pasaribu, Pratu Agung (anggotaTNI AU), Robert V Chandra,Michael, Alexander, Hery Kuncoro, Hendry P, Haninong danAndre. Dalam insiden ini Robert tewas dan penumpanglainnya mengalami cidera.Musibah jatuhnya helikopter yang mengangkut wargaasing itu membuat orang nomor satu di TNI AngkatanUdara, Marsekal Madya TNISubandrio, menjadi berang.Saat kejadian, Subandrio baruseminggu menduduki kursijabatan sebagai KSAU.Kasus ini juga menuai berbagai opini di masyarakat.Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Riaumempertanyakan keberadaan7 warga sipil, termasuk 2 warga negara Singapura. “Kamimemperoleh informasi helikopter itu tengah dipakaipengusaha untuk meninjaulokasi bisnis. Ini menguatkandugaan bahwa heli itu disewakan,” kata Hotman Manurunganggota Komisi A DPRD Riau.Nurdin yang berasal dari Fraksi PKS, juga mempersoalkanhal yang serupa. “AngkatanUdara harus transparan menjelaskan,” ujarnya.Kepala Dinas PeneranganPangkalan Udara TNI Angkatan Udara Pekanbaru, Mayor Dede, menampik pendapatitu. “Tudingan itu seram sekali.Itu tidak benar dan hanyamendiskreditkan TNI Angkatan Udara,” tegasnya.KSAU Marsdya Subandriomembantah kabar yang menyebutkan heli TNI AU itudisewakan. “Tidak ada sewamenyewa dan tidak ada transaksi,” ujarnya.Subandrio menyatakan, untuk menerbangkan warga sipildan warga negara asing adaprosedurnya. Hal itu seharusnya diketahui oleh Danlanud.“Mabes TNI AU saja untukmenerima tamu asing harusada Security Clearance, ituK Helikopter jenis Twinpack S-58T yang jatuh