Page 53 - Majalah Berita Indonesia Edisi 54
P. 53
BERITAINDONESIA, 31 Januari 2008 53BERITA EKONOMIr ModernTermasuk pengucuran kreditusaha rakyat kepada pedagangtradisional. “Dengan keluarnya Perpres ini maka akanmemperlancar program pemberdayaan untuk pedagangseperti pengucuran kreditmikro dan sebagainya,” kataMari. Ia mengingatkan, perbaikan kinerja ritel tradisionalperlu ditingkatkan. Salah satunya dengan memperbaiki bangunan pasar tradisional, sertapemberdayaan pedagang kecildan peritel tradisional melaluiberbagai program.Pemberlakuan aturan bakupendirian pasar tradisionaldan pasar modern akan membuat persaingan keduanyasemakin sengit di masa-masamendatang. Data Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) menyebutkan,hypermarket telah menyebabkan gulung tikarnya pasartradisional dan kios pedagangkecil-menengah. Data yangdikumpulkan APPSI pada tahun 2005, saat hypermarketbelum begitu menggejala seperti sekarang, memaparkan,di Jakarta terdapat delapanpasar tradisional dan 400 kiosyang tutup setiap tahun karenakalah bersaing dengan hypermarket.Putri Kuswisnu Wardani,Juru Bicara 9 Aliansi MultiIndustri mengatakan, parapedagang di pasar tradisionaltidak akan pernah mungkinbisa bersaing dengan peritelbesar pemilik hipermarketatau supermarket. Pasar tradisional juga tidak bisa melakukan minus margin untuk menarik konsumen, karena tidakingin menekan pemasok danprodusen.“Jadi sudah dapat dipastikan pasar tradisional akanmati semua dan tinggal tungguwaktu saja. Arahnya sudahkelihatan. Yang bisa menolongpasar tradisional dan industrinasional (yang barang-barangnya dijual di hipermarket) darikehancuran adalah niat dankeberpihakan dari pemerintah,” ucap Putri. HTBakrie&BrothersMelambung Tingginilah akuisisi internal terbesar di bursa saham Indonesia. Keluarga Bakrie mendorong Bakrie&Brothers,melakukan transformasi bisnis.Namun tak semua setuju mengingatbursa saham global sedang anjlok.Keluarga Bakrie mempersilahkanPT Bakrie&Brothers Tbk melakukanaksi korporasi untuk melambungkannilai perusahaan. B&B akan menjualsaham di tiga anak perusahaan yangsaham-sahamnya masih dimiliki Keluarga Bakrie. Bermodalkan dana hasil akuisisi internal, B&B akan menjadipembeli siaga untuk dirinya sendiri,pada saat B&B melakukan penerbitan saham terbatas (right issue).Sebelum right issue B&B terlebihdahulu melakukan penggabungansaham (reverse stock), dimana duasaham menjadi satu saham sehinggajumlah saham B&B menjadi 81,2miliar. Lalu, dalam right issue, B&Bmenerbitkan saham baru sebesar80,2 miliar, nilai nominal Rp 500 perlembar. Setiap 20 saham lama berhak mendapatkan 119 saham baru.Keluarga Bakrie melaui B&B menjadi pembeli siaga, supaya persentase kepemilikan sahamnya yangsaat ini masih 28 persen tidakberkurang. Namun, apabila ada investor yang mengambil haknya menjadi pembeli, persentase saham Keluarga Bakrie bisa berkurang. “Manajemen perseroan telah membicarakan rencana ini dengan KeluargaBakrie. Setelah negosiasi yang cukuplama tercapai kesepakatan jualbeliantara kedua belah pihak,” kata Bobby Gafur Umar, Direktur Utama B&B.Inilah akuisisi internal terbesaryang pernah terjadi di Indonesia,sekaligus menandai transformasibisnis B&B menjadi perusahan strategic investment. Jika Oktober 2007nilai aset B&B masih Rp 13,5 triliun,setelah akuisisi melambung menjadiRp 36,5 triliun. Laba bersih perseroan sebelumnya Rp 167,5 miliar, turutmelonjak menjadi Rp 3,2 triliun.Karena rencana aksi korporasitersebut, perdagangan saham B&Bsempat dihentikan (suspen) sejakperdagangan Rabu (16/1) pagi, tapisudah dibuka kembali Senin (21/1)pada saat indeks bursa saham global termasuk Jakarta mulai ambruk.Hingga Selasa (22/1) kejatuhan nilaisaham Bursa Efek Indonesia (BEI)sudah mencapai Rp 136 triliun.Tak Semua SetujuDalam akuisisi internal KeluargaBakrie menjual kepada B&B sahamPT Bumi Resources Tbk sebesar 35persen atau sebanyak 7,8 miliar unitsaham, PT Energi Mega PersadaTbk 40 persen (5,8 miliar unitsaham), dan PT Bakrieland Development 40 persen (7,8 miliar unitsaham), total senilai Rp 48,4 triliun.Rinciannya, saham Bumi Resource dibeli pada harga Rp 5.432per saham total senilai Rp 36,9triliun, Energi Mega Persada padaharga Rp 1.249 per saham total Rp7,2triliun, dan Bakrieland Development pada harga Rp 556 per sahamtotal Rp 4,3 triliun.Untuk membeli saham-sahamtersebut B&B akan memperoleh danadari hasil penerbitan saham terbatas(right issue) senilai Rp 40,1 triliun, daripenerbitan waran senilai Rp 2,9 triliun, serta pinjaman bank dari Barclays Capital senilai Rp 8,3 triliun. Total dana yang diperolehRp 51,3 triliun.Karena itu, B&B juga akan menggunakan uangnya untuk membeliright issue PT Bakrie Telecom Tbksenilai Rp 1,6 triliun, dan penyertaanright issue serta waran pada PTBakrie Sumatera Plantations Tbksenilai Rp 2,9 triliun. Bakrie Telecomdan Bakrie Sumatera Plantationsjuga milik Keluarga Bakrie, dengankepemilikan saham masing-masing50,06 persen dan 21 persen.Bobby Gafur Umar mengatakan,untuk semua aksi korporasi tersebutperseroan menunjuk PT DanatamaMakmur dan CLSA sebagai konsultankeuangan penerbitan saham baru.Sedangkan konsultan akuisisi ditunjukDanatama Makmur dan Credit Suisse.Aksi korporasi B&B berlangsungpada saat indeks bursa saham global mulai ambruk. Tetapi Boby GafurUmar dengan optimistik mengatakan, perubahan menjadi strategic investment membuat B&B akan memiliki nilai kapitalisasi terbesar diBEI, menyaingi dominasi lama PTTelekomunikasi Indonesia.“Saat ini merupakan waktu yangtepat untuk membentuk perusahaanstrategic investment, karena fundamental ekonomi makro Indonesiaberkembang pesat,” kata Bobby.Tak semua analis saham setujudengan pilihan B&B. Poltak Hotradedo, Kepala Riset PT Recapital Securities, mengatakan, reverse stockakan memberi sentimen negatif karena merugikan investor kecil, sekaligus mengurangi minat merekamengambil hak. Imbasnya, setelahright issue, pemegang saham B&Bakan terseleksi. Hanya investor yangserius yang membeli saham baru.Senada dengan Hotradedo, Kepala Riset Mega Securities FelixSindhunata mengatakan, arahpasar saham sulit ditebak hendakmenuju ke mana. Perdagangansaham terjadi dengan tingkat volatilitas yang sangat tinggi.Kepala Riset Corfina Capital, Gunawan Tjandra mengatakan, akuisisi berpotensi mendongkrak pendapaan ke depan karena industri yang diambil alih tergolong strategis. Pergerakan saham B&B akan mengikuti ketiga perusahaan yang diakuisisi. HTIBobby Gafur Umar