Page 47 - Majalah Berita Indonesia Edisi 54
P. 47


                                    BERITAINDONESIA, 31 Januari 2008 47BERITA HUKUMBLBIRiwayatmu KiniKejaksaan Agung mengaku kewalahanmenuntaskan kasus BLBI I dan II sehinggamemperpanjang waktu penyelidikan duabulan.asus dana BantuanLikuiditas BankIndonesia (BLBI)telah berlangsunglebih kurang satu dasawarsa.Tapi sampai akhir tahun 2007lalu, kasus tersebut masih dianggap pekerjaan rumah yangbelum diselesaikan pemerintah.Sejumlah obligor yang sebenarnya sudah berstatus tersangka penyeleweng uang negara kini tetap aman berada diluar negeri. Sementara aparathukum yang berwenang masihsibuk berkutat memeriksaberkas-berkas.Sjamsul Nursalim, misalnya.Kejaksaan sudah mengirimkan surat panggilan padanyaawal Januari, dan dialamatkanke kediaman Sjamsul di daerah Simprug, Jakarta Selatan,namun sampai saat ini keberadaannya tidak diketahui.Sjamsul adalah eks pemegang saham BDNI mempunyaiutang sebesar Rp 28,4 triliun.Debitor peneken perjanjianPenyelesaian Kewajiban Pemegang Saham (PKPS)-Master of Settlement and Acquisition Agreement (MSAA) inikemudian menyerahkan asetnya ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), yakni Dipasena, GT Petrochem,dan GT Tire.Seperti dilaporkan JurnalNasional, 17 Januari 2008,ketika ditanya mengenai penyelidikan kasus BLBI, JaksaAgung Muda Tindak PidanaKhusus (JAM Pidsus) Kejagung, Kemas Yahya Rahmanmenjelaskan, masih ada waktusampai akhir Februari untukmemutuskan apakah akanberlanjut ke penyidikan atautidak.Menurutnya, kesulitan dalam melengkapi data penyelidikan kasus BLBI merupakansalah satu penyebab lambatnya mengusut kasus ini. Semua data yang ada fotokopian.Data yang asli dahulu ada diBPPN yang diserahkan ke TimPenilai Akhir (TPA) lalu dilanjutkan ke Menteri Keuangan.Kini data itu sulit dicari.Mengenai obligor AnthonySalim, Kemas mengatakan,kalau tim penyelidik masihmempelajarinya. Selain obligor Anthony, kasus BLBI jugaberkaitan dengan PeninjauanKembali kasus Bank Bali.Berkaitan dengan BLBI, Republika, 21 Januari 2008,melaporkan tentang bukti setoran Hendra Rahardja yangdipertanyakan. Kejagung meminta Depkum HAM menunjukkan bukti setoran uanghasil sitaan aset koruptor BLBItersebut kepada kas negara.Kasus rekening Hendramencuat setelah pada akhir2007 lalu, Direktur PelaporanKeuangan Departemen Keuangan Hekinus Manao mengungkapkan adanya rekening diDepartemen Kehakiman untuk menampung dana hasilsitaan aset Hendra Rahardjasebesar Rp 3,3 miliar. Namunrekening itu telah ditutup dandana yang tersisa tinggal Rp5,5 juta.Hendra adalah kakak kandung buronan Eddy Tanzil. Keduanya sama-sama terdakwakasus BLBI. Hendra kabur keAustralia dan meninggal duniadi sana.Perpanjangan WaktuTim penyelidik dari Kejagung beranggota 35 jaksa pilihan awalnya mematok penyelesaian tiga bulan hinggaSeptember 2007. Namun mereka gagal memenuhi tenggatwaktu tersebut dan memintawaktu tambahan dua bulan,sampai Februari nanti.Menurut Kemas, dalam kasus BLBI diperlukan ketelitian,kecermatan, dan keseriusan.“Makin panjang jangka peristiwa terjadi dengan penyidikannya maka akan semakinsulit,” katanya seperti dikutipKoran Tempo, 3 Januari 2008.Kasus BLBI semakin sulitdiungkap karena banyak buktiyang semakin sulit dicari, sertapara saksi banyak yang telahpindah alamat. Sampai saat ini27 orang saksi telah dimintaiketerangan dalam penyelidikan kasus BLBI I dan BLBIII 24 saksi.Kejagung, menurut Kemas,masih memerlukan keterangan dan mencari dokumen asliberkaitan BLBI yang sampaisaat ini belum ditemukan.Untuk pencarian dokumennya, JAM Pidsus bekerja samadengan staf Departemen Keuangan dan mantan pegawaiBadan Penyehatan PerbankanNasional (BPPN). Mereka punlangsung ke lokasi untuk mencari dokumen tersebut. Kejagung juga masih akan mengundang tim penilai dari luarnegeri, Lehman Brothers danbeberapa ahli lain untuk memberikan keterangan terhadaptemuan KejagungKemas menegaskan, kasusBLBI akan mengarah pada tigahal. Yaitu cukup bukti, ataukorupsi tidak ada tapi adakelalaian perdata, atau duaduanya tidak ada. Dia menjamin penyelesaiannya tidakakan mengambang dan mempertaruhkan kredibilitasnyasebagai jaksa. „ RHKPenyelesaian kasus BLBI masih dinanti. foto: berindo wilson
                                
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51