Page 43 - Majalah Berita Indonesia Edisi 54
P. 43
BERITAINDONESIA, 31 Januari 2008 43LENTERApendidikan ini berlaku sistempendidikan sepanjang hayat,” kata AceSuryadi.Menurutnya, banyak yang sudahdilaksanakan di Al-Zaytun, sebagianbesar cocok sekali dengan komponenpendidikan yang sedang dia lakukan diDepdiknas sekarang yaitu pendidikannon formal dan pendidikan informal.Maka, Ace menyatakan keinginannyauntuk lebih jauh lagi bekerjsa samadenga Al-Zaytun. “Kalau kita jadikanMa’had Al-Zaytun ini sebagai tempatmenimba ilmu-ilmu, tempat melakukanriset, tempat melakukan perkembanganberbagai model pendidikan nonformal,dan kami siap untuk melakukanbekerjasama,” tegasnya.Menurut Ace, kalau kita sudah punyamodel pendidikan nonformal yang sudahbetul-betul berjalan, kami bermaksudakan menyebarkan kepada seluruhpesantren di Indonesia. “Saya kira iniadalah salah satu terobosan. Kalau kitabergerak di dunia pesantren, kitabergerak di seluruh wilayah Indonesia,khususnya dunia Islam,” ujar Ace.Dia pun menyebut beberapa hal yangbaik untuk kita contoh, untuk kitabelajar dari Ma’had Al-Zaytun. Misalnyadi dunia pendidikan pertanian pangan,pendidikan peternakan, pendidikankepribadian, pendidikan keaksaraan,pendidikan kesetaraan itu sudah terjadidi Ma’had Al-Zaytun. “Kami inginmengambil pengalaman ini untukdijadikan sebagai pilot dan disebarkansecara merata ke semakin banyakpesantren di Indonesia ini,” kata AceSuryadi.Ketua Dewan Koperasi Indonesia AdiSasono dalam sambutannya menyatakanalangkah indahnya hari ini di Ma’hadAl-Zaytun dalam menyambut tahunbaru hijriyah. “Di sini kita merasakanoptimisme, kita merasakan harapanmasa depan bagi umat dan bangsaIndonesia,” kata Adi Sasono.Adi Sasono mengemukakan negaranegara yang berada di dunia ini dibagidalam empat golongan. Satu, ada negarakaya raya sumber daya alamnya tapirakyatnya kaya raya juga, contohAmerika Serikat, Australia. Ada negaramiskin sumber daya alam rakyatnyakaya raya, contoh Jepang Korea,Taiwan. Ketiga, ada negara miskinsumber alam, rakyatnya juga miskin,contoh itu seperti Bangladesh, negaraAfrika miskin sumber daya alam danrakyatnya juga ikut miskin. Keempatada negara kaya akan sumber daya alamtapi banyak orang miskin, itu adalahrepublik mimpi.Kemudian dia mengungkapkan, janjipara pemimpin RI sewaktu merdekaadalah untuk menyusun ekonomiIndonesia berdasarkan atas asaskekeluargaan. Dia pun bangga karenakoperasi di Ma’had Al-Zaytun jugaberkembang. Adi Sasonomengungkapkan anggota koperasisekarang sudah mencapai 35 juta orang,hampir sepuluh kali lipat pendudukSingapura. Koperasi juga dibantu olehpemerintah walaupun hanya sedikitsaja. Sebagian besar koperasi hidupsendiri.Dia menyebut kunci keberhasilankoperasi adalah kejujuran. “Kita hijrahdari sifat amanah, kalau koperasidipegang orang jujur, orang akanmenaroh uang. Di Singapura, itu kalaumelihat pedagang eceran 60 persendikuasai oleh koperasi,” katanya.Wakil Ketua MPR RI Aksa Mahmuddalam sambutannya mengemukakanbahwa dia merasa bangga di Ma’had AlZaytun karena rasanya sudah tercapaicita-cita pendidikan nasional bila kitaberada di kompleks ini. Dia berharap kedepan bangsa ini mempunyaipendidikan agama yang akanmelahirkan budi pekerti, etika moraldan akan melahirkan ketakwaan yangbaik. “Apabila pemimpin kita ke depansudah lahir pada anak bangsa yangmemiliki pendidikan yang baik, makasaya yakin pemberantasan korupsi akanberkurang,” katanya.“Oleh karena itu, kepada para bapak/ibu yang telah mendidik anaknya dipesantren Ma’had Al-Zaytun ini, sayamerasa dan bapak/ibu merasa bangga,bahwa ke depan Ma’had Al-Zaytun iniakan mendapat kesempatan, mengaturdan memimpin bangsa ini. Bangsa inisangat merindukan pemimpinnya yangmempunyai akhlak, mempunyai budipekerti,” kata Aksa Mahmud.Oleh karena itulah, Aksa Mahmudberharap Ma’had Al-Zaytun ini janganhanya di Indramayu. “Mungkin Syaykhsudah berpikir ke depan agar tiap pulauyang besar seperti Pulau Sumatera,Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya akanada cabang-cabang Ma’had Al-Zaytun,”harap putra Sulsel itu.Aksa mengemukakan perlu adaperubahan terhadap pendidikan santri,terutama yang masih menganutpendidikan santri konvensional. Dalamkaitan ini, Aksa mengungkapkanbanyak tantangan yang dihadapiMa’had Al-Zaytun. “Tidak sedikit orangmenganut pikiran negatif terhadapMa’had Al-Zaytun, dan saya selaluberbicara inilah yang tidak benar.Bahwa justru cita-cita kita sebagai umatIslam perlu meneladani, perlumencontoh, perlu menyeragamkanseluruh santri Indonesia sama denganstandar yang ada di Ma’had Al-Zaytunini,” kata Aksa.Hal ini dikemukakannya, karenaMa’had Al-Zaytun tidak hanya mencetakustadz, tapi berdasarkan penglihatannyadan yang diterangkan oleh Syaykhbahwa seluruh ilmu akan ada di sini.Anak-anak kita mempunyai IQ, jarangsantri bisa berkomunikasi dengan dunialuar, tetapi di Ma’had Al-Zaytun inianak-anak sudah memiliki seperti itu.Oleh karena itu, kata Aksa Mahmud,dengan keunggulan-keunggulan yangdimiliki Ma’had Al-Zaytun, barangkalianak-anak kita di kompleks Ma’had AlZaytun ini sudah bisa bermain di pasarmodal.Menurutnya, orang yang cepat kayasekarang ini adalah orang yang cepatmemiliki kekuatan ekonomi yangbermain di pasar modal. “Kenapa?Seperti yang saya katakan tadi, bahwapasar modal tempat perputaran uangyang begitu cepat, tiap hari berputar.Berarti berapa hari kerja itu hariperputaran uang. Dan secara teoriekonomi bahwa semakin cepat uangberputar makin cepat eksispertumbuhannya. Oleh karena itu,orang yang bermain di pasar modal,tentu adalah orang-orang yangmempunyai pertumbuhan kehidupandan ekonomi serta usaha akan lebihcepat. Harapan saya kepada anak-anakyang menekuni IT di Ma’had Al-Zaytunini akan menjadi usahawan-usahawanyang unggul dan mempunyai peringkatperingkat nasional ini,” ujar AksaMahmud.“Sewaktu saya dibawa meninjau IT,saya yakin bahwa di sinilah akan lahirpara pemuka-pemuka bangsa ini, karenahanya dengan menguasai IT akanlahirlah pengusaha yang handal, sepertiyang dikatakan bapak Adi Sasoni tadi,bahwa kekayaan alam kita ini, kitaterlalu sedikit menikmati, justru orangluarlah yang menikmati kekayaan alamkita,” ujarnya.Menurut Aksa, kita adalah salahsatunya negara yang mempunyaikekayaan yang terlalu besar, isi dariperut bumi yang terlalu banyak, tetapikita masih tergolong orang dan negarayang miskin. Masih dalam kategorimasyarakat bawah, padahal sekarangpada fase ini semua negara yangmemiliki kekayaan alam perut buminyaitu akan menjadi negara kaya. “Harapansaya, bahwa dengan belajar yang baikdengan landasan agama yang baikmaka kita akan mempunyai keunggulandan kita akan menghantar bangsa kitamenjadi bangsa yang besar, bangsayang bermoral, berakhlak danmempunyai kemajuan ekonomi yangunggul dan handal,” harap AksaMahmud, pendiri perusahaan BosowaGrup. CUS- AM