Page 39 - Majalah Berita Indonesia Edisi 54
P. 39
BERITAINDONESIA, 31 Januari 2008 39LENTERAkhidmat. Beragam jenis kendaraanpribadi dan bus angkutan umumberbagai ukuran terlihat lalu lalangmembawa warga yang ingin merayakanperistiwa terpenting dalam tahunkalender hijriyah ini. Kedatanganmereka disertai spanduk-spandukbertuliskan nama rombongan dan asalusulnya. Dari beragam spanduk itulahdiketahui peserta perayaan berasal dariseluruh pelosok Tanah Air, bahkan adadari mancanegara atau penjuru dunialainnya.Kedatangan tamu-tamu terhormatdisambut antusias oleh para santri yangmembentuk kepanitiaan di bawahkoordinasi Presiden Santri Al-Zaytun.Masing-masing tamu didata dandiberikan identitas selama berada diKampus Al-Zaytun. Dengan cekatansantri berseragamkan Pandu/PanduwatiAl-Zaytun dihias slayer warna merahputih melambangkan bendera merahputih, melayani tamu dan memberikanpetunjuk teknis seperlunya berikutjadwal lengkap perayaan demikenyamanan para tamu. Maklum,banyak tamu yang baru pertama kaliberkesempatan melihat kemegahanKampus Al-Zaytun yang dikelola secaramodern, tetapi tetap bersemangatkanpondok pesantren. Tamu-tamu lainnyaada yang sudah berkali-kali tanpabosan-bosannya mengunjungi AlZaytun.Ketika tiba di Wisma Tamu Al-Islahpara tamu kembali disambut hangatoleh para eksponen Al-Zaytun.Memasuki pukul 20.00 atau menjelangmalam tahun baru, masyarakat sekitarKampus sudah berduyun-duyunberkumpul di Masjid Al-Hayat tempatacara temu ramah dengan masyarakatdilangsungkan. Ada yang datangsendiri-sendiri sebab rumahnya dekatdekat sekitar Kampus. Ada pula yangdijemput oleh sejumlah truk pengangkutkarena mereka berasal dari desa-desalain di Kecamatan Gantar, Indramayu.Turunnya hujan tak menyurutkan niatmasyarakat bergembira bersama Syaykhmenyambut tahun baru. Pembukaanacara perayaan dimulai denganpembacaan ayat suci Al-qur’an olehUstadz Ziat Muhammad, dilanjutkanlantunan kalimat sahadat. Barulahkemudian Syaykh Al-Zaytunmenyampaikan tausyiahnya, yang lantasmembuat masyarakat merasa terhibursebab bahasa tutur yang digunakanSyaykh beraneka macam bercampurbaur.Syaykh pandai menyampaikangagasan sampai-sampai tak satu punwarga yang terserang rasa kantuk.Berbagai persoalan aktual yang sedangdihadapi bangsa turut diselipkan Syaykhdalam pidato. Antara Syaykh yangtertawa terbahak-bahak, karena soalyang dikemukakan memang terasa lucu,dengan ajakan menyanyikan lagu-lagupatriotisme kebangsaan untukmenumbuhkan rasa cinta tanah air,mengalir begitu saja silih berganti.Salah satunya, Syaykh berpesansupaya masyarakat yang umumnyapetani tidak boros menggunakan hasilpanen padi mengingat pulau Jawa yangselama ini dikenal lumbung padinasional sedang terendam banjir danterkena tanah longsor. Kepadamasyarakat dipesankan pula supayawaspada menghadapi musibah banjiryang sewaktu-waktu bisa datangmelanda. Tausyiah Syaykh diakhiridengan pembagian boboko kepadasetiap warga yang hadir. Malam harinyadiselenggarakan sejumlah kegiatankesenian dan olahraga demimenyemarakkan malam tahun baru.Diselenggarakan pula bazaar tanamanhias dan aneka cinderamata.Esoknya, pada pagi hari semuaeksponen Al-Zaytun, guru, santri, dantamu-tamu berkumpul di MasjidRahmatan Lilalamin sebuah masjidterbesar Asia Tenggara yang berdirikokoh dan didesain berusia hingga limaratusan tahun. Masjid RahmatanLilalamin dibangun tujuh lantai hinggamampu menampung 150 ribu jemaah.Di Masjid Rahmatan Lilalamin inilahSyaykh kembali menyampaikantausiyah tahun barunya. Bedanya, paratamu terhormat yang hadir kali inidiperkenankan pula untukmenyampaikan pesan dan kesannyatentang Al-Zaytun.Puncak perayaan Tahun Baru Hijriyahdiakhiri dengan ketulusan para kaummuslimin dan muslimat dari berbagaipenjuru Indonesia yang spontan naik kemimbar upacara untuk memberikansodakoh demi kelanjutan pembangunanpendidikan sistem satu pipa di KampusAl-Zaytun.Ketika pulang ke rumah masingmasing, para muslimin dan musimahyang rajin bersodakoh akan berbagaicerita dengan sesamanya betapa indahdan megahnya bertahun baru hijriyah diKampus Al-Zaytun yang penuhkekaguman.Nilai-nilai KebangsaanDalam tausyiahnya, Syaykhmenggarisbawahi kondisi bangsa yangberaneka ragam dan dinamis namun“Tunggal Ika”, membuktikan bahwakelanjutan masa depan Indonesiasebagai bangsa akan terus bergulir.Hanya dengan sikap memandangkeberagaman dalam harmonilah,Syaykh mengatakan, bangsa Indonesiaakan dapat melampaui segala ramalankeretakan.Karena itu Syaykh mengajak agarseluruh rakyat Indonesia jangan pernahmemiliki rasa takut. Karena kita bangsayang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa,jangan pernah mau diajak berperangsekalipun itu perang melawankemiskinan. Tetapi, kembalikanlahsemuanya kepada Tuhan. “Kitakembalikan semuanya pada ajaranIlahi,” tandasnya.Syaykh mengatakan, setiap 1Muharram para pemimpin terdahuluselalu mengadakan musyawarah untukmendata berapa orang miskin, berapayang kaya, berapa yang pintar ataukurang pintar. Kemudian dicarikansolusinya, maka itu dinamakan bulansuro. Mereka mengawali musyawarahberirama problem solving untuk keluardari setiap permasalahan, bukan dengankejutan-kejutan.Sekarang, jika kita masih terusmenerus meributkan ini dan itu pastitidak akan ada habis-habisnya. Sebabada saja yang bisa dijadikan tema ataupemicu keributan. Tetapi, sebaiknyamarilah menata Indonesia denganpikiran sehat, otak cerdas, dan ilmuyang cukup.Dengan pikiran sehat, otak cerdas,dan ilmu yang cukup itulah kata Syaykhkita menentang segala ramalan yangbanyak muncul di zaman serba edansekarang ini. Salah satu ramalan itumenyebutkan konon, Indonesia tahun2015 akan hancur lebur. Peramalberalasan siklus 70 tahunan dimanaSriwijaya hancur setelah umur 70 tahun,lalu siklus Majapahit umurnya cuma 70tahun setelah itu tamat riwayatnya.Syaykh menandaskan Indonesiabukan Sriwijaya, juga bukan Majapahit.Indonesia lahir dari sejarah yang sangatpanjang dari Sabang sampai Merauke,sebagaimana bunyi lagu nasional kita“Dari Sabang Sampai Merauke”. TanahAir kita Indonesia, bukan Majapahit.Menjunjung Tanah Air, bukan Sriwijaya.Indonesia yang kita junjung bukanlahIndonesia yang rambutnya putih semua,bukan yang perempuan semua, bukanyang Islam semua, bukan yang Jawasemua. “Tentu saja bukan itu,” tegasSyaykh.Supaya ramalan tidak terjadi, Syaykhmengatakan Indonesia yang BhinnekaTunggal Ika harus kita pertahankan.“Dengan apa saudara-saudara? Kitabukan kelompok yang optimistis, bukan.Juga tidak pesimistis. Tapi kelompoktahu dirilah,” kata Syaykh, sebelummemberikan penjelasan bagaimanamempertahankan Indonesia.Menurut Syaykh, bapak pendiribangsa telah membangun jembatan