Page 64 - Majalah Berita Indonesia Edisi 54
P. 64
64 BERITAINDONESIA, 31 Januari 2008BERITA FEATUREBerbagai ornamen yang terbentuk oleh proses tetesan airselama ribuan tahun dan mengalami proses kristalisasimenampilkan panorama menakjubkan yang tak akanpernah terlupakan.uatu siang di akhir Desembertahun lalu, angin sejuk bertiup diantara pepohonan tinggi, di sekitar mulut Gua Cerme. Suasananya terasa teduh dan asri. Berita Indonesia dan teman-teman dari Yayasan Acintyacunyata, Yogyakarta, baru saja tiba dilokasi gua yang hari itu akan kami telusuri.Gua Cerme terletak di dusun Srunggo,desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri,Kabupaten Bantul, tepatnya sekitar 22 kmdari kota Yogya. Perjalanan menuju lokasibisa ditempuh dengan kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat. Jalanannya beraspal halus dengan beberapakelokan dan tanjakan.Setelah meninggalkan kendaraan ditempat parkir yang tersedia, kami berganti pakaian dengan coverall, helmspeleo yang dilengkapi headlamp dansepatu boot karet di tempat guide lokalyang biasa menjadi basecamp penelusurgua (caver) ASC (Acintyacunyata Speleological Club).Untuk masuk ke dalam gua tersebut adadua entrance (pintu masuk) yang bisadilalui pengunjung, yakni Luweng Plosodi desa Giritirto, Kecamatan Panggang,Kabupaten Gunung Kidul dan pintumasuk Gua Cerme sendiri. Kedua entrance tersebut terhubung satu sama lain.Kami memilih masuk melalui LuwengPloso, agar tidak berbaur dengan wisatawan umum yang biasanya masuk darimulut Gua Cerme.Meski secara administratif berbedakabupaten, sesungguhnya letaknya tidaklah jauh. Kami berjalan kaki menuju entrance tersebut dengan mendaki tebingdan melalui ladang-ladang penduduk.Tampak sebuah papan penanda proyekSistem Pompa Air Fotovoltaik dari BadanPengkajian dan Penerapan Teknologi(BPPT), lengkap dengan sebuah bangunanpenampungan air yang dialirkan dari guauntuk penduduk sekitar jika musimkemarau tiba. Dengan menuruni sejumlahanak tangga dari semen dengan susuranbesi, kami menuju ke mulut gua.Gua ini memiliki panjang total 1.300 meter. Lorong utama dari gua Cerme tembuske Luweng Ploso sepanjang 950 meter,selebihnya ada beberapa percabangan,yakni di Gua Pandu, di bawah air terjunGrojogan Sewu, dan lorong buntu Air Suci.Dengan adanya aliran sungai di sepanjanggua, kami harus rela berbasah-basahanterendam air. Tak ada bagian yang berupatanah lembab sekalipun, kecuali tebing gelapdi kedua sisi gua. Kedalaman air memangtak terlalu dalam, hanya sekitar 10 cmsampai 1 meter. Namun di beberapa tempat,atap gua begitu rendah dan dekat denganpermukaan air, sehingga kami bahkan harussetengah merangkak untuk melewatinya.Namun meski medannya cukup menantang,penduduk setempat sejak dulu seringmemasukinya hingga tembus ke entrancesatunya. Sehingga bisa dibilang, gua inicukup aman bagi pemula yang berniat menelusur gua (caving).Air dan OrnamenMenurut Bagus Yulianto, salah seorangcaver dari Yayasan Acintyacunyata yangSKeajaibandi Perut BumiGua CermeKeajaibandi Perut BumiOrnamenflow stone jenis shield. foto-foto: dian pangastuti