Page 66 - Majalah Berita Indonesia Edisi 54
P. 66


                                    66 BERITAINDONESIA, 31 Januari 2008BERITA HUMANIORAJanganMerokokSembaranganTahun sudah berganti, namun niat untukberhenti merokok selalu kandas di tengahjalan. Jalan satu-satunya, pemberlakuanketat Kawasan Tanpa Rokok.utuh usaha ekstrauntuk mempercayaikalau ada orangyang berhasil memenuhi rencana-rencana yangdibuatnya di awal tahun. Sebab menurut sebuah penelitian, seperempat dari kita menyerah pada minggu pertama,dan sebagian besar gagal dibulan-bulan berikutnya. Rencana untuk hidup lebih sehatdengan sering berolahraga,mengurangi berat badan, berhenti merokok atau belajarbahasa Mandarin, tidak pernah kesampaian.Lemahnya ‘daging’ manusia,sudah menjadi hukum alamyang dijadikan alasan mengapa rencana-rencana yangdibuat berguguran. Himbauandan niat berubah dari dirisendiri rupanya tidak cukupkuat untuk membuat hiduplebih baik. Kenyataan inimembuat sebagian negara dankota di dunia terpaksa membuat peraturan-peraturanyang harus ditaati warganya.Individu-individu tidak bisaberubah, negara campur tangan.Contohnya peraturan-peraturan yang diterapkan penguasa di beberapa negara bagian di Amerika. Washingtonmisalnya, warganya dilarangmengetik SMS saat sedangmenyetir. Para pemilik bar diNorth Carolina harus mendaurulang botol-botol minumanyang mereka sajikan. Sedangkan bagi para perokok, penguasa di California membuatperaturan: Anda tidak bisa merokok bila ada perokok pasif disekitar Anda. Begitu pula di Illinois. Kalau dihitung-hitung,di Amerika Serikat, sedikitnyaada 14 negara bagian dan lebihdari 2.000 kota, termasuk NewYork, Los Angeles, dan Chicagotelah memberlakukan undangundang anti rokok di tempattempat umum yang tertutup.Perubahan paling drastisterjadi di Perancis dimanasebelumnya kafe-kafe di sanamempunyai dua jenis ruanguntuk para perokok, satu untuk perokok biasa, ruang satulagi untuk perokok kelas berat.Namun dengan adanya peraturan baru, penguasa Parisakan mendenda warganya bilamerokok di bar, cafe, dan restoran. Diperkirakan terdapatsekitar 13,5 juta perokok diPerancis dari total jumlahpenduduk sebanyak 60 juta,yang terpaksa menaati peraturan ini. Langkah Perancisini menyusul beberapa negaraEropa seperti Inggris, Irlandia,Finlandia, Norwegia, Italia,Malta, Swedia, dan Skotlandiayang sudah lebih dulu menerapkan larangan merokok ditempat-tempat umum.Menteri Kesehatan Prancis,Roselyne Bachelot, mengklaim, larangan ini bukan untuk menyerang kebebasan individu yang terkenal sangatdijunjung tinggi di negarapelopor sistem republik itu.“Tujuan kami bukan untukmengganggu orang, namunmalah menjaga mereka. Kitatidak lupa bahwa setiap tahun66 ribu kematian diakibatkanrokok dan 5.000 orang karenaperokok pasif,” kata sang menteri. Di bawah UU Anti-Tembakau, orang yang nekat merokok di tempat umum bisadidenda 450 euro, sementarapemilik bisnis dapat didendasampai 750 euro karena membolehkan merokok di tempatusahanya.Larangan merokok di pubdan restoran juga diberlakukan lebih luas di Jerman sejaktanggal 1 Januari 2008. Sebanyak 8 negara bagian, termasuk Berlin, mengikuti langkah untuk menutup pub danrestoran dari rokok. Sepertigawarga Jerman merupakan perokok dan pihak berwenang diBerlin memutuskan untuktidak langsung bertindak tegasdalam waktu 6 bulan pertama.Kota Jakarta di Indonesiajuga sudah mencanangkanKTR (Kawasan Tanpa Rokok)untuk membatasi perilakuperokok yang ‘semau gue’.KTR yang dicanangkan olehorganisasi WHO ini sudah diterapkan di lingkunganASEAN seperti Singapura,Malaysia bahkan Vietnam. DiMalaysia, orang yang merokokdi tempat umum didenda 500ringgit, di Bangkok didenda2.000 baht.Namun sayangnya, kebijakan yang digagas oleh PemdaDKI Jakarta ini dipandangsebelah mata. Bagi para perokok, peraturan ini mengadangada dan malah menimbulkan pertanyaan. Berapa besardendanya dan bagaimana mekanisme pelaksanaannya. Sebab, dalam berbagai hal, masalah berat seperti banjir,sampah, dan kemacetan hingga kini tidak pernah beres,apalagi masalah rokok?Lemahnya penegakan KTRini bisa kita jumpai di banyakmal di Jakarta. Salah satunyasebuah mal di bilangan Kuningan Jakarta yang notabene adalah tempat umum. Di lantaiempat yang disediakan khususuntuk foodcourt, orang denganseenaknya menyemburkanasap rokok ke sekeliling mereka. Ironisnya, kebanyakanpara perokok itu adalah kaumperempuan berusia muda.Sepertinya sudah cukup banyak ceramah dan himbauanuntuk para perokok agar mereka berhenti merokok sebabberbahaya bagi tubuh danjiwa. Mau tidak mau, cepatatau lambat, pemerintah pusatatau pemerintah daerah harusmengambil kebijakan konkritdan tegas sama seperti yangsedang diberlakukan di berbagai negara maju. „ MLPBEnam puluh ribuan kematian diakibatkan rokok setiap tahunnya.foto: berindo wilson
                                
   60   61   62   63   64   65   66   67