Page 16 - Majalah Berita Indonesia Edisi 55
P. 16


                                    1616 BBERITA ERITAIINDONESIA NDONESIA, , 20 Maret 2008 20 Maret 2008BERITA UTAMATSJ-MegapolitanSolusiAtasiBanjiretelah sebagian besarwilayah timur dan tengah pulau Jawa sejak pengujung 2007hingga awal 2008 nyaris tenggelam akibat dilanda bencanabanjir dan tanah longsor, dengan mengakibatkan berbagaikerugian materiil dan immaterioil yang tak ternilai, kejadianterbaru datang lagi. SejakJumat 1 Februari, giliran wilayah barat seperti Banten danDKI Jakarta terkepung banjirakibat guyuran hujan berintensitas tinggi.Jakarta terlihat lumpuh total, persis sama dengan kejadian pada tanggal dan bulanyang sama setahun yang lalu,tatkala banjir bandang melanda nyaris seluruh Jakarta.Bedanya, kali ini tak ada banjirkiriman dari Bogor.Apabila hancurnya Jakartasetahun lalu berhasil melahirkan gagasan Tirta Sangga Jaya(TSJ) dari salah seorang anakbangsa Syaykh Al-Zaytun, ASPanji Gumilang, banjir padamasa ini sudah seharusnyadimaknai lebih mendalam dengan adanya langkah pasti penanganan banjir.Kendati sehari-hari bermukim di desa terpencil diIndrayamayu, Jawa Barat, ASPanji Gumilang seorang pemangku pendidikan sekaliguspengelola Kampus Al-Zaytunmempopulerkan Tirta SanggaJaya sebagai sebuah ide tentang bagaimana membangunkanal raksasa yang mampumenyangga Ibu Kota Negaradari ancaman bahaya banjir.Bandara Soekarno-Hattayang menjadi salah satu pintumasuk utama Jakarta kali initurut mengalami kelumpuhantotal selama berjam-jam,membuat susah semua penumpang yang akan berangkatmaupun yang baru tiba.Bandara selama tiga haripenuh menjadi sulit diakses.Penumpang yang akan terbangtak akan pernah bisa tiba dibandara sebab terjebak kemacetan luar biasa. Sementaramereka yang baru tiba takpernah bisa menuju rumah kediaman masing-masing karenaketiadaan transportasi umum.Kalaupun ada tarifnya sangattinggi nyaris di luar akal sehat.Banjir yang rutin melandaJakarta bukanlah persoalansepele. Sebab dampaknya dirasakan oleh semua orang.Seperti banjir yang mengepung Jakarta sejak Kamis (31/1) malam hingga Jumat (1/1)rakyat kecil hingga PresidenSusilo Bambang Yudhoyonoturut merasakan, yaitu tatkalairing-iringan mobil Presidenmelintasi Jalan MH Thamrinyang kebanjiran.Dalam perjalanan usai meninjau Pasar Baru Karawang,Presiden harus berganti kendaraan dari mobil sedan Mercedes Benz seri SL600 bernopol B1905BS, dengan kendaraan jenis SUV yang lebihtinggi yang biasa digunakanuntuk mengangkut anggotaPasukan Pengaman Presiden(Paspampres).Banjir membuat semua jalanprotokol di Ibukota Negaralumpuh total. Banyak kendaraan terjebak dalam kemacetan.Bus Transjakarta koridor II(Pulogadung-Harmoni) danIII (Kalideres-Harmoni) totalberhenti beroperasi.Sebanyak 237 penerbangandi Bandara Soekarno-Hattaterganggu dengan alasan beragam. Seperti, landasan pacuterendam air setinggi 50 cm,cuaca buruk mengakibatkanjarak pandang hanya 300 meter, dari kondisi normal minimal 600. Atau, alasan penumpang tak sampai-sampai kebandara sebab terjebak macetdi jalanan.Sama seperti banjir dantanah longsor di wilayah JawaTimur dan Jawa Tengah yangterjadi sebelumnya, banjirJakarta selama dua hari mengakibatkan tiga korban meninggal dunia, dan 60.617 jiwatinggal dalam pengungsian.Jakarta Pusat, yang sebelumini tak pernah kebanjiran,apalagi ada warganya yangmengungsi, kali ini merelakansetidaknya 10.000 jiwa warganya harus hidup dalam pengungsian.Solusi Belum DiputuskanJakarta yang sudah sekianbulan berada di tangan para“ahlinya” kembali mengalamibanjir karena para pengambilSJakarta butuh langkah revolusioner untuk mengatasi masalahbanjir. Sebab terbukti, setiap langkah tambal sulam tak cukupampuh menyelesaikan masalah. Demikian pula wilayah pulau Jawalainnya, yang juga tak henti-hentinya dilanda bencana banjir dantanah longsor, butuh lebih banyak pendirian “Hutan Kota” supayasetiap kota mampu bertahan terhadap berbagai hempasan.
                                
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20