Page 48 - Majalah Berita Indonesia Edisi 56
P. 48
48 BERITAINDONESIA, 10 Agustus 2006BERITA KHAS48 BERITAINDONESIA, 1 Mei 2008Disukai Pasaretiap kali nama Boediono disebut-sebut, aroma harum merebak kemana-mana. Saat didapuk menjadi Menteri Koordinator Perekonomian, Boediono tidak mendapat hambatan berarti. Berbagai pendapat positif tentangnya mengemuka. Begitu pula saat namanyamencuat sebagai calon tunggal yang diusulkan Presiden menggantikanBurhanuddin Abdullah sebagai Gubernur Bank Indonesia.visi Boediono untuk mengembangkan BIialah memperkuat fungsi BI menjagastabilitas ekonomi untuk memperkuatfondasi pembangunan. Tetap menjagaindependensi BI dan memperkuat hubungan dengan pemerintah. MemperkuatGood Governance baik internal maupuneksternal.Keputusan Komisi XI DPR memilihMenteri Koordinator PerekonomianBoediono sebagai Gubernur Bank Indonesia periode 2008- 2013 ditanggapiberagam. Pengamat Ekonomi Kwik KianGie berpendapat, kapabilitas Boedionotak terlampau mengesankan. \adalah orang biasa yang tidak mempunyaipemikiran dan arah kebijakan yang jelas,\tutur mantan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/KepalaBappenas era Presiden Megawati Soekarnoputri itu.Kwik menilai, Boediono yang jadiMenteri Keuangan era Presiden Megawatitidak memahami sektor riil. \tidak tahu pola pikiran orang berdagang,%ujar Kwik tentang Boediono terkait soalBantuan Likuiditas BI. Menurut Kwik,yang dibutuhkan BI adalah orang-orangmuda, yang tidak hanya mengerti urusanteknis, tetapi juga mampu menciptakannavigasi kebijakan.Pendapat senada juga datang darianggota komisi perbankan dari PAN,Dradjad Wibowo yang menjadi satusatunya anggota dewan yang menolakBoediono. Ia tidak setuju dengan pilihankebijakan Boediono dalam masalah fiskaldan moneter. Alasan kedua, tidak memperoleh klarifikasi yang tuntas masalahBLBI. \koleganya di hukum, kalau Boedionotidak bersalah seharusnya yang lain jugatidak,\Sedangkan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi berpendapat lain. Menurut Sofjan,Boediono figur yang paling tepat menjadiGubernur BI, karena memenuhi sejumlahkualifikasi kunci, yaitu pengalaman,kredibilitas, diterima berbagai pihak,menguasai masalah moneter, fiskal, dankondisi riil ekonomi. \memang bukan malaikat, pasti punyakekurangan. Tetapi, di tengah gejolak global sekarang ini, dia adalah yang terbaik,%ujar Sofjan.Akhir KonflikTerpilihnya Boediono menjadi Gubernur BI, otomatis menutup cerita konflikantara eksekutif dan legislatif yangsempat ramai diberitakan berbagai media. Konflik ini berawal semenjak pemerintah mengajukan dua nama calonSBoediono dianggap figur terbaik untuk memimpin BankIndonesia (BI) di tengah gejolak global sekarang ini.gugus tugas guna mengawal kebijakan BIsupaya sesuai dengan peraturan yangberlaku. Untuk jangka panjang, Boedionoakan menyusun landasan hukum danprotokol rinci untuk mengambil kebijakanmoneter, perbankan, dan fiskal dalamsituasi krisis. Untuk mengendalikaninflasi, koordinasi dengan instansi didaerah akan ditingkatkan. Sebab, sumberinflasi sebenarnya berasal dari daerah.Sementara untuk tataran internasional,lanjut dia, BI harus meningkatkankoordinasi dan kemampuan diplomasidengan bank sentral lain.Di bidang perbankan, Boediono akanmengembangkan perbankan syariah danpembiayaan usaha kecil. Secara umumIa dinilai berhasil menekan inflasi dari17 persen-buntut kenaikan drastis hargaminyak di dalam negeri-hingga kinitinggal kurang dari separuhnya, setelahditunjuk menjadi Menteri KoordinatorPerekonomian oleh Presiden Yudhoyonopada akhir 2005. Ia dikenal \menerapkan kebijakan disiplin anggarandemi menciptakan stabilitas perekonomian, kendati kritik terus menggempurnya - termasuk dari Wakil Presiden -yang menilai geraknya terlalu lamban.Di masa pemerintah Megawati Soekarnoputri, Boediono selaku Menteri Keuangan berhasil memulihkan ekonomiyang sempat amburadul, warisan pemerintah pendahulunya. Tingkat inflasidapat diturunkan dari kisaran 13 persenmenjadi 5 persen. Rupiah menjadi lebihbertenaga dan fondasi pertumbuhanekonomi pun mulai terbangun ajek.Berkat prestasi itu, ekonom senior yangdijuluki Burung Pemangsa Inflasi ini, limatahun lalu dinobatkan majalah BusinessWeek sebagai satu dari 25 orang palingberpengaruh di Asia.Melihat semua fakta itu, DPR tidakmempunyai alasan untuk menolak Boediono. Dalam pemungutan suara (7/4),dari 46 anggota Komisi Perbankan DewanPerwakilan Rakyat (DPR) yang hadir,sebanyak 45 anggota menerima sementara satu orang menolak. Dalam ujikelayakan dan kepatutan yang berlangsung selama enam jam 30 menit dari pukul 10.00-16.30 WIB guru besar ekonomiUGM itu dicecar 20 pertanyaan diantaranya BLBI, komitmen pengembanganUKM, sampai mempertanyakan komitmen mempertahankan kesederhanaan.Dalam presentasinya, Boediono menyatakan dalam jangka pendek akan mengembalikan semangat kerja BI yang turunkarena berbagai kasus yang terjadi.Meskipun memakan waktu, kata dia, tapitidak akan terlalu lama. Langkah keduayang akan dilakukan adalah membentuk