Page 49 - Majalah Berita Indonesia Edisi 56
P. 49
BERITAINDONESIA, 10 Agustus 2006 49BERITA KHASBERITAINDONESIA, 1 Mei 2008 49Gubernur Bank Indonsia (BI), AgusMartowardojo (Dirut Bank Mandiri Tbk)dan Raden Pardede (Wakil Dirut PTPerusahaan Pengelola Aset/PPA) ke DPR(15/2). Sebagian anggota DPR mempertanyakan alasan Presiden memilih ke duaorang itu. Sebagian lagi menginginkanagar calon yang diajukan berasal dari internal BI. Perdebatan demi perdebatanmengemuka yang semakin menunjukkanhubungan dua pilar negara ini sedangkurang harmonis.DPR kontan mengirim sinyal menolakdua nama yang diajukan oleh Presidensebelum dilakukan fit and proper test.Keputusan finalnya pun tetap samasetelah fit and proper test dilakukan. DPRtetap menolak dua calon ini (12/3) lewatpemungutan suara (voting). Hasil votingcukup mengejutkan mengingat Agus,yang semula dijagokan unggul karenadidukung Partai Golkar dan Partai Demokrat, ternyata hanya memperoleh 21suara. Sementara itu, opsi menolak semuacalon, mendapatkan 29 suara. AdapunRaden Pardede tidak mendapat satu suarapun. Rapat paripurna yang digelar seminggu kemudian menyatakan penolakanKomisi XI terhadap dua calon gubernurBank Indonesia Agus Martowardojo danRaden Pardede merupakan keputusanbijaksana.Para politikus di parlemen kemudianramai-ramai bersuara menyatakan bahwaDPR sudah mengambil langkah yangtepat. Anggota Komisi XI dari PDI-P,Maruarar Sirait, mengatakan, solidnyakubu yang menolak merupakan indikasibahwa tidak ada politik uang dalamproses pemilihan Gubernur BI kali ini.Pertimbangan menolak calon GubernurBI yang diajukan Presiden tidak hanyadidasarkan atas dasar kompetensi, tetapijuga merupakan keputusan politik.Anggota Komisi XI dari PKB, MisbahHidayat, mengatakan, posisi Gubernur BImerupakan posisi politik. Jadi, sudahseharusnya pertimbangannya juga didasarkan pada pertimbangan politik. Secarakebetulan, kata dia, kompetensi Agus danPardede kurang memadai sebagai Gubernur BI. Agus andal di perbankan, tetapikurang ahli di sektor moneter dan ekonomi makro. Sementara itu, Raden Pardedeahli di bidang moneter dan ekonomimakro, tetapi belum memiliki pengalaman kepemimpinan yang memadai diinstitusi besar.Sedangkan anggota Komisi XI dariPAN, Dradjad Wibowo, secara halusmengatakan, sejumlah fraksi menolakdengan tujuan menjaga wibawa partai.Partai-partai yang menolak memberipesan kepada Presiden agar mendengaraspirasi masyarakat sebelum menetapkancalon Gubernur BI. Saat menetapkanAgus dan Pardede sebagai calon GubernurBI, banyak pihak mengatakan bahwaKarikatur Pak DendyPresiden sebenarnya menginginkan AgusMartowardojo yang terpilih. Kabar yangberedar menyebut-nyebut Agus Martowardojo sebagai bankir kesayanganPresiden. Sementara penyertaan Pardedehanya dianggap sebagai pelengkap. Initerbukti karena dalam pemungutan suara,Pardede tidak mendapat satu suara pun.Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Akbar Tandjung berpendapatlebih terbuka dengan mengatakan penolakan DPR itu tidak lepas dua dimensi.Penolakan DPR secara formal berkaitandengan dimensi teknis. Dua kandidattersebut kurang memadai dari sisi kemampuan teknis sebagai gubernur BI,semisal kemampuan dalam melihat permasalahan moneter, bagaimana menciptakan nilai rupiah yang bisa lebih stabil,atau juga pengendalian inflasi.Tapi bukan tidak mungkin juga adadimensi politik. Sebab, kedudukan Gubernur BI itu kedudukan yang mempunyainuansa politik. \fit and proper test para anggota DPR yangpada umumnya mereka adalah parapelaku politik,\Kompas.com.Sudah menjadi rahasia umum, posisitertinggi dalam BI sejak lama menjadiincaran partai politik. Sebab dia merupakan pemimpin lembaga yang \independen. Undang-Undang No. 3/2004tentang BI (UU BI), yang berlaku saat ini,menjamin lembaga BI tidak tersentuhpemerintah, terlebih dalam kebijakanpengelolaan moneter. Itu berarti urusancash flow BI sepenuhnya menjadi kebijakan gubernur dan Dewan Gubernur.Aliran dana BI ke anggota DPR merupakan salah satu contoh begitu luasnyakewenangan Gubernur BI bersama parapembantunya.Tingginya gaji Gubernur BI danDewan Gubernur BI yang melebihi gajipresiden, wakil presiden, dan paramenteri juga merupakan contoh lainbetapa mereka \menentukan urusan rumah tangga BI.Karena itu, bisa dipastikan, siapa punpasti tergiur menjadi Gubernur BI atau\ dekatnya\sebagian partai politik di DPR dapatdibaca sebagai upaya bargaining (tawar menawar) mereka terhadap calondari pemerintah.Presiden kemudian mengajukan calontunggal, Boediono, yang akhirnya diterima dan dianggap DPR sebagai sosok yangcocok menjadi Gubernur BI. Soal siapayang akan menggantikan posisi Boedionoyang sebelumnya menjadi Menteri Koordinator Perekonomian, masih menjadiperdebatan. Sejumlah partai pendukungpemerintah memperebutkan kursi kosongitu. RIEDendy