Page 53 - Majalah Berita Indonesia Edisi 56
P. 53


                                    BERITAINDONESIA, 1 Mei 2008 53BerlombaMenyajikanInformasiahun lalu merebakberita tentang aksiseorang reporteronline meliput beritadi pameran dengan peralatanfuturistik di Hannover, Jerman. Ia berlalu lalang di ruangpameran sementara di bagiankiri kepalanya terpasang kamera. Sementara di depanmata kanannya menyembullayar kecil untuk mengeditberita. Lisa kemudian mengetik teks via PDA. Wartawan'masa depan' itu cuma butuh10 menit untuk mengirim informasi berupa video, foto,dan teks ke media yang berminat.Kecepatan publikasi beritaseperti yang dilakukan Lisamemang tidak sejalan denganmedia cetak konvensionalyang hanya terbit pagi hari.Kinerja Lisa cuma cocok dengan media audio-visual ataupers yang terbit lebih satu kalidalam sehari atau media online yang beritanya di-updatesetiap menit.Menjawab kebutuhan akaninformasi yang cepat dan akurat menjadi tantangan mediakonvensional seperti korandan majalah. Sebab mediaelektronik dengan leluasa memanjakan pembaca denganratusan halaman berita sertaanalisis yang berkualitas. Kalau begitu, akan berakhirkahera media cetak seperti korandan majalah?Pertanyaan ini menjadi tidak ada artinya bila kita melihat apa yang dilakukan olehHarian Seputar Indonesia danKompas yang kemudian diikuti Media Indonesia. Meskimenyediakan berita dalambentuk online yang bersinergidengan versi cetaknya, ketigamedia ini malah berlombamenyediakan informasi terbaru dengan terbit dua kali sehari.Harian Kompas misalnya.Sejak awal tahun ini terbit duakali. Edisi pagi yang terbitsejak dulu dan edisi siang/sore'Kompas Update' yang dijualdengan harga Rp 1.000,- dantidak ada opsi untuk berlangganan. Meski berharga seriburupiah, Kompas Update terbit32 halaman dengan sajianberita sesuai 'kualitas' Kompas. Hal yang menarik adalahpada edisi nomor 1 tahun ke-1menampilkan sisi multimediapada kolom ketujuh dengan isi\ berita di:www.kompas.com\sering mengunjungi situsKompas Online, Anda jugaakan mendapati wajah danmanajemen konten yang berubah. Kompas nampaknya ingin menyajikan berita terbaru dengan cepat dan akuratbagi para pembacanya denganmemanfaatkan teknologi internet yang memiliki jangkauan lebih luas daripada edisicetaknya. Apa yang dilakukanoleh Kompas dengan terbitdua kali, sudah dilakukan lebihdulu oleh koran Seputar Indonesia. Belakangan Media Indonesia ikut terbit dua kali seharisetelah sebelumnya melakukan uji coba secara internal.TBERITA MEDIAInternet tidak membuat hingar bingarindustri surat kabar konvensional surut.Beberapa surat kabar bahkan terbit duakali sehari sambil bersinergi dengan duniainternet dalam menyajikan berita terbarudan akurat.Namun surat kabar ini relatifsulit diperoleh di pasaran.Mungkin karena masih baruatau kurang laku dijual.Entah ini sebagai bentuk'pengukuhan' kalau koran masih dibutuhkan di era internetsekarang ini, keputusan untukterbit dua kali patut diacungijempol. Pembaca - sebagianbesar belum belum memilikiakses internet - bisa mendapatkan informasi tanpa harusdipusingkan dengan urusankoneksi atau gadget untukbisa membaca berita online.Pembaca juga masih banyak yang tidak suka membaca berita online karenamembaca surat kabar masihlebih nyaman dibandingkanmembaca dari layar monitor.Surat kabar juga bisa dibacadan dipinjamkan di mana pundan kapan pun. Alasan lain,dari kacamata penerbit, tentusaja, karena masih ada yangmau membeli ruang untukmemasang iklan. „ LPKoran Indonesia BusinessJournal DiluncurkanDunia pers Indonesia semakin ramai denganhadirnya surat kabar ekonomi dan bisnis bernamaIndonesia Business Journal (IBJ). Koran ini hadiruntuk melengkapi kebutuhan informasi danreferensi masyarakat khususnya kalanganeksekutif, profesional dan pebisnis. Sesuaidengan target pembacanya yakni mereka yangmempunyai mobilitas tinggi, format tampilannyadibuat sederhana dengan desain atraktifsehingga memudahkan pembaca menyerapinformasi dengan cepat. Koran ini juga munculdalam bentuk \diakses dengan mudah melalui telepon seluler.Pembaca juga bisa membaca berita dalam onlinedan digital melalui INN WorldCom.Koran Tempo Luncurkan EdisiJawa Timur-BaliPT Tempo Inti Media Tbk., penerbit harian Koran Tempo, meluncurkan Koran Tempo edisi JawaTimur-Bali mulai Senin 24 Maret 2008. Penetrasiusaha ini dilakukan seiring dengan sistem cetakjarak jauh di Surabaya. \jauh diambil semata untuk memenuhi kebutuhanpara pelanggan di Jawa Timur dan Bali yangmengeluhkan keterlambatan sirkulasi,\Direktur Utama dan Corporate Chief Editor TempoInti Media Bambang Harymurti dalam acarapeluncuran di Hotel Sheraton, Surabaya. SejakKoran Tempo diluncurkan pada 2 April 2001 diJakarta, Bambang menjelaskan, pemenuhanpasar pembaca di Jawa Timur dan Bali langsungdipasok dari Jakarta. Jarak yang jauh inimembuat Koran Tempo hadir sangat terlambat.Maka Tempo Inti Media berupaya memuaskanpara pelanggan dengan cetak jarak jauh. Acaradihadiri ratusan tokoh politik, tokoh masyarakat,pelaku bisnis, pemimpin media, serta para agendan loper koran di Jawa Timur. Di antaranyaKetua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah JawaTimur Fathorrasjid MSi, guru besar ilmu hukumUniversitas Airlangga J.E. Sahetapy, dan CEOJawa Pos Group Dahlan Iskan.
                                
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57