Page 55 - Majalah Berita Indonesia Edisi 56
P. 55


                                    BERITAINDONESIA, 1 Mei 2008 55BERITA MANCANEGARAman Rights Watch (HRW), menjadikantragedi Tibet sebagai amunisi baru untukmengkritik kebijakan China. Rapor merahyang dibuat HRW menyebut kasus tragediTiananmen, pemberangusan gerakanFalun Gong, serta tekanan terhadapkebebasan beragama dan berpendapat,sebagai nilai merah China dalam penegakan HAM. Tak tanggung-tanggung,organisasi yang berpangkalan di New Yorkitu menggalang dukungan negara-negaraEropa dan Amerika Utara untuk memboikot Olimpiade 2008. China tahun inidipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan pesta akbar olahraga dunia iniuntuk pertama kali.Imbauan untuk memboikot OlimpiadeBeijing kemudian merebak ke manamana. Imbauan itu membuat sutradarakenamaan Amerika Serikat, StevenSpielberg mundur sebagai penasihatpenata artistik acara pembukaan danpenutupan Olimpiade Beijing 2008.Sutradara film legendaris Jurassic Parkitu rupanya memprihatinkan sepak terjang pemerintah China dalam menanganimasalah Tibet.Organisasi wartawan lintas batas(RWB), yang selama ini mengawasiperlakuan Pemerintah China atas kebebasan pers, turut menyerukan pemboikotan. Namun aksi itu sebatas memboikot acara pembukaan Olimpiade yangbakal berlangsung di Stadion NasionalBeijing, 8 Agustus mendatang. Organisasiyang berbasis di Prancis ini menilaiBeijing masih mengekang kebebasanberpendapat dan pers. Dalam laporannya,sekitar 30 wartawan dan 50 penggunainternet, kini masih mendekam di penjaraChina. Pemerintah China juga ditudingmembatasi akses ribuan situs berita danmemblokir masuknya program-programberbahasa China, Tibet dan uyghur dari10 stasiun radio internasional.Biro Administrasi Negara Urusan Televisi, Radio, dan Film (SARFT) Chinamenutup 26 situs termasuk situsTudou.com, situs video sharing terbesardan terpopuler di China. SARFT beralasan, situs-situs itu melanggar dan mengancam keamanan dan kepentinganChina.Tindakan pemerintah China yang represif juga berlaku untuk Tibet. Beijingmenyatakan bahwa secara historis Tibetadalah bagian dari China. Sebaliknya,kebanyakan warga berdarah Tibet yakinbahwa Tibet tak pernah menjadi bagianChina selama berabad-abad. Bahkan didalam benak warga Tibet, mereka selalumerdeka dari China walau secara de factokini berada di bawah China. Tibet, bisadisetarakan dengan Timor Leste, sejakdiduduki Indonesia pada tahun 1975hingga merdeka, di mana sebagian rakyatRimor Leste tak merasa menyatu denganRI.Dalam persoalan Tibet, isu dan masalahyang berkembang juga berbeda. KataXizang (artinya Tibet) dalam bahasaChina mempunyai dua arti yang bertolakbelakang. Xizang bisa berarti 'harta dibarat', tetapi Xizang juga memiliki homonim yang berarti 'kotoran di barat' yangmenjadi ejekan orang-orang keturunanHan tentang orang-orang Tibet yang kotordan berdebu karena ritual agama Lamadengan posisi telentang di tanah.Orang-orang keturunan Han ini pulalahyang menambah kebencian pada China diTibet. Dalai Lama menyebutnya genosidabudaya, merujuk pada aksi PemerintahChina yang mendorong masukkan etnisHan, dari China bagian lain, ke Tibet.Pemusnahan budaya Tibet sedang berlangsung. Menurut juru bicara International Campaign for Tibet, Kate Saunders,hal ini turut memicu protes di Lhasa, ibukota Tibet, pertengahan Maret lalu. Selainitu, etnis Tibet juga makin terpinggirkandari deru pembangunan ekonomi di Tibet.Dengan sikap keras China dan sikap wargaTibet yang selalu merasa bukan bagiandari China, permasalahan Tibet kiniberkembang makin kompleks.Sebab ada faktor kenyataan internasional, dengan tidak ada satu negaradan pemerintahan di dunia ini yangmempertentangkan status Tibet danmengakuinya sebagai bagian dari RRC,dan bersedia untuk memberikan pengakuan legal apa pun kepada Dalai Lamayang berada dalam pemerintahan pengasingan di Dharamsala, wilayah India yangberbatasan dengan Tibet. „ LPKata Xizang (artinya Tibet) dalam bahasaChina mempunyai dua arti yang bertolakbelakang. Xizang bisa berarti 'harta di barat',tetapi Xizang juga memiliki homonim yangberarti 'kotoran di barat' yang menjadi ejekanorang-orang keturunan Han.foto-foto: washingtonpost.com
                                
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59