Page 56 - Majalah Berita Indonesia Edisi 56
P. 56
56 BERITAINDONESIA, 1 Mei 2008BERITA TOKOHMenkes Siti Fadhilah SupariSering Dikatai ‘Goblok’Mahfud M.D.Bertekad Mengawal UUD ‘45einginan MahfudM.D. untuk berkiprah secaranyata di bidangpenegakan hukum akhirnyakesampaian juga. Mulai Aprilia mendapat tugas baru sebagai hakim konstitusi periode2008-2013. Ia berhasil meraihsuara terbanyak mengungguliJimly Asshiddiqie Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) danAkil Mochtar dari Partai Golkar. Ketiganya lolos setelahdalam voting hasil fit andproper test di Komisi III DPRRI mengalahkan 13 calon lainnya.Dalam fit and proper testitu, Mahfud memaparkan makalahnya yang berjudul \kamah Konstitusi sebagaiLembaga Yudisial Independen\rambu bagi hakim konstitusi.Kesepuluh rambu itu adalahtidak boleh membuat putusanyang bersifat mengatur, tidakboleh membuat putusan yangbersifat ultra petita, tidakboleh mendasarkan putusandengan UU, tidak boleh mengintervensi delegasi dan atribusi kewenangan, tidak bolehmemutus berdasar teori, tidakboleh melanggar asas yangmenyangkut kepentingan dirinya sendiri, tidak boleh mengomentari kasus konkrit yangtengah ditangani, tidak bolehmenganjurkan orang untukberperkara, tidak boleh mencampuri urusan politik, dantidak boleh beropini tentangUUD.Kesepuluh rambu itu,menurutnya masih bisa diperdebatkan. Tapi setidaknyamenjadi rambu bagi dirinyajika terpilih menjadi hakimkonstitusi.Mahfud juga menegaskanbahwa seorang hakim konstitusi harus independen, danbebas dari intervensi manapuntermasuk intervensi politik.Sebelum mengikuti fit andproper test, pakar HukumTata Negara ini sempat menyatakan bahwa keinginannyamenjadi hakim konstitusi karena alasan ingin kembali kehabitatnya. Banyak rekannyayang mengatakan kalau iakurang begitu mahir berdebatpolitik. Ia pun menyadari bahwa ia memiliki modal yangmemadai di bidang penegakanhukum.Sehari setelah meraih suaraterbanyak dalam pemungutansuara pemilihan hakim konstitusi di Komisi III DPR, gurubesar hukum Universitas Islam Indonesia itu melayangkan surat pengunduran diri kePKB. Mahfud mengundurkandiri sebagai ketua DPP, ketualembaga pemenangan pemilu(LPP), dan anggota PKB. Surattersebut diterima pengurusDPP PKB pada Sabtu sore (15/3) dan langsung dibahas dalamrapat pleno DPP PKB Sabtumalam. Dalam surat tersebut,Mahfud meminta untuk diberhentikan selambat-lambatnya31 Maret 2008. Sebab, mulai 1April mantan pemimpin umum majalah mahasiswa Muhibah UII (sekarang Himmah)itu harus sudah berkantor diMahkamah Konstitusi menggantikan Achmad Roestandiyang sudah pensiun. Tidakhanya mengundurkan diri,mantan wakil ketua umumDPP PKB itu juga sudah berpamitan kepada Ketua UmumDewan Syura DPP PKB Abdurrahman Wahid.Setelah menjabat sebagaihakim konstitusi Mahfud berjanji akan menunjukkan komitmennya sebagai negarawan dan Hakim MK yang netral. Dia ingin ikut mengawalUUD 45. MLPKBelakangan ini, Menteri Kesehatan Siti Fadhilah Supari dibuatgusar oleh tanggapan masyarakatyang menilai dirinya 'tidak becus'mengurusi masalah kesehatan dinegeri ini. Belum usai gegernyabeberapa kalangan di mancanegarakarena buku \bah! Tangan Tuhan di Balik Virus FluBurung\Februari lalu, datang lagi 'geger'yang lain. Masyarakat dibuat panikoleh isu susu formula yang terkontaminasi bakteri. Sama sepertikasus yang sudah-sudah, Siti kemudian dikatai 'Menkes Goblok' yangtidak peka pada rakyat kecil. Di sisilain, ada pula yang mencap ia'goblok' karena berpihak padarakyat kecil. Misalnya saat lulusanS2, Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia (FK-UI) inimeluncurkan obat generik yangmurah bagi rakyat. Kurangnyadukungan masyarakat kepadaDepkes juga diikuti dengan lemahnya dukungan dari dalam. Sebagaicontoh ia menyayangkan pernyataan Ketua Umum IDI (Dr.dr.FahmiIdris), kepada sebuah koran yangmengatakan kalau obat generik,bukan hanya murah, tapi murahan.Padahal obat generik menurut Siti,khasiatnya sama dengan obat-obatbermerek, dan harganya jauh lebihmurah dan terjangkau bagi masyarakat.Putri tokoh Muhammadiyah diJawa Tengah, Sahlan Rosyidi, inijuga sering dicap seperti preman karena sering menuding orang lain tidak sungguh-sungguh bekerja dansarat kepentingan. Misalnya kasussusu formula berbakteri yang dilansir laboratorium Institut PertanianBogor (IPB). Dalam laporan itu disebutkan bakteri Enterobactersakazakii ditemukan pada produksusu formula untuk bayi 22,73persen dari 22 sampel yang diuji,bahkan produk makanan bayi lebihbesar probabilitasnya karena mencapai 40 persen dari 15 sampel.Bakteri ini bisa menyebabkan radang usus, meningitis, enteritis, septis dan radang selaput otak bagi bayidi bawah usia satu tahun. Menkeskemudian mempertanyakan apakahpublikasi IPB tersebut benar-benarmurni untuk penelitian akademikatau mengusung \Menanggapi soal susu berbakteri ini,Siti melihatnya sebagai usaha orangorang yang tidak suka atau sakit hatikepadanya. Itulah sebabnya, Menkes wanita pertama di Indonesia initidak bersedia menanggapi seriuspenelitian dari IPB itu. Menurutnyapenelitian itu sudah tidak relevanlagi sebab susu-susu yang diuji itusudah tidak ada di pasaran. LulusanS-3, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI) ini memintamasyarakat tidak perlu resah sebabDepkes dan BPOM sudah memeriksa seluruh susu kemasan danhasilnya tidak ada susu yang mengandung bakteri. MLP