Page 51 - Majalah Berita Indonesia Edisi 57
P. 51


                                    BERITAINDONESIA, 19 Juni 2008 51LENTERAzar PresidenSaat Presiden SBY mengucapkan halitu, Assosiasi Sepeda Sport Al-Zaytun(ASSA) telah merencanakan bersepedakeliling Jawa- Madura. “Desember itu kitasudah latihan, pada waktu presidenbicara, dan sudah mempersiapkan untukJawa-Madura. Kita senang mendengarungkapan presiden itu. Kita pikir jugadilaksanakan,” ungkap Syaykh PanjiGumilang.Saat itu, ASSA telah melakukan latihansecara intensif. Selain intensif latihandengan melakukan try-out di sekitarIndramayu, Jakarta dan Banten, ASSApun terus memantapkan segala hal yangberhubungan dengan rencana perjalananbersepeda keliling Jawa-Madurasepanjang 1889 km tersebut.Termasuk mengurus segala perizinanyang diperlukan. Di antaranya, Surat Izindari Markas Besar Kepolisian NegaraRepublik Indonesia. Mabes Polri mengeluarkan izin No.Po: SI/YANMIN/236/IV/2008/BANTELKAM tertanggal 30 April2008. Surat Izin itu diberikan kepadaYayasan Pesantren Indonesia Ma’had AlZaytun, dengan penanggung jawabSyaykh Al-Zaytun AS Panji Gumilang, untuk ‘Perjalanan Sepeda Sehat KelilingPulau Jawa dan Madura, dari tanggal 26Mei s/d 11 Juni 2008. Kegiatan itu dilakukan dalam rangka memperingati hariKebangkitan Nasional.Surat izin dari Mabes Polri itu ditembuskan kepada Menpora, Kabaintelkam,Dir C dan D Baintelkam, Dir LantasBabinkam Polri, Kapolda Jabar, KapoldaJateng, Kapolda DI Yogyakarta, KapoldaJatim dan Ketua ISSI Pusat. Selain itu,Mabes Polri (Kabinkam Polri) jugamenindaklanjuti surat izin tersebut dengan mengirimkan Surat Telegram(No.Pol: ST/90/IV/2008) kepadaKapolda Jabar, Kapolda Jateng, KapoldaDI Yogyakarta, Kapolda Jatim Up.Dirlantas.Selain memperoleh izin dari MabesPolri, ASSA juga memperoleh rekomendasi dari ISSI (Ikatan Sepeda Sport Indonesia). Juga dilakukan kordinasi denganbeberapa Pemda dan Polda setempat.Sementara, Panitia Kebangkitan NasionalPusat pun diundang. Namun sampai berita ini dikonfirmasi kepada ASSA belumada jawaban dari Panitia Pusat PerayaanHari Kebangkitan Nasional. Termasuk juga belum diperoleh kabar tentangpewujudan nazar Presiden tentang rencana gerakan bersepeda keliling Indonesia dalam rangka memperingati 100 tahunHarkitnas tersebut.Berhubung sampai sekarang tidak adaceritanya, maka Al-Zaytun yang jalankan(wujudkan) nazar tersebut. “KalauPresiden tidak melaksanakan, kita yangmelaksanakan, berarti selesai, tidak dapatdosa,” kata Syaykh Al-Zaytun AS PanjiGumilang. Menurutnya, ini menghindarkan dosa dari pemimpin-pemimpin yangbanyak bicara tapi tidak dilaksanakan.Nanti kalau nggak begitu, dituntut olehmalaikat. “Eh itu, presiden itu yangngomong, rakyatnya pun diam saja.”Syaykh Al-Zaytun menjelaskan, hal inidalam bahasa Fiqih Islam namanyafardhu kifayah, artinya kewajiban yangdiucapkan oleh seorang presiden (pemimpin), tapi presidennya lupa, rakyatnyaingat, berarti jalan sudah bebas. “Sebab,nanti kalau pemimpin negara kena karenanazarnya itu, berarti rakyat juga kena.Nah, kita mewakili yang lupa itu,” jelasSyaykh Panji Gumilang.Jadi Al-Zaytun menjalankan fardhukifayah, ucapan, nazar dan fardhukifayah-nya Presiden. Sebab, menurutSyaykh Panji Gumilang, ucapan seorangpemimpin, bila tidak dilaksanakan bisamengkhawatirkan. “Ucapan Presiden diBali itu sesungguhnya nazar. Fardhukifayah hukumnya. Namun kalau tidakdilaksanakan akibatnya kepada semua.Maka Al-Zaytun mengambil nazar presiden,” kata Syaykh.“Kita yang memenuhi nazar presidenitu. Paling tidak pemenuhan kualitasnya,cita-citanya, pemikirannya walaupunnasibnya tidak,” katanya. Syaykh menegaskan, nazar pemimpin-pemimpinlahyang kita laksanakan. Sebab kalau nazartidak dilaksanakan, kena denda. “Dendaitu dilaksanakan oleh malaikat, kanbahaya,” kata Syaykh Al-Zaytun.Semua Persiapan RampungSegala persiapan dalam rangka perjalanan bersepeda keliling Jawa-Maduratersebut sudah rampung. Mulai dariagenda perjalanan, rute dan tempatistirahat, keamanan, logistik (konsumsi)dan akomodasi, pelayanan kesehatan,laundry, bahkan dapur juga telah disiapkan.Pesertanya 280-an orang ditambahpendukung teknis (teknisi sepeda, teknisikendaraan besar dan dokter dan lain-lainsekitar 60 orang sehingga berjumlah 340orang. Semua peserta dan pendukungdibekali tanda pengenal dan kostum.Perjalanan akan menempuh hampir2000 km, tentu memerlukan nyali besar.Menanggapi hal ini, Syaykh Al-Zaytunmengatakan 2000 km itu belum panjang,kita hanya jalan. Daendels, justru membuat jalan. Lha kita tinggal jalan dan sudah banyak fasilitas. Tahun 1818 Daendelsmembuat jalan tidak pernah mengeluh.Tapi banyak korban? “Jangan bicarakorban, kalau bicara koran, tidak ada didunia ini tanpa pengorbanan. Kan semuamengatakan, lewat mana? Lewat jalanDaendels. Lha, kok korban dihitung?Jesus mengorbankan dirinya untukpenebusan dosa. Kalau tidak ada pengorbanan, tak ada itu jalan Daendels. Setelahitu, disambut dengan meledaknya Krakatau. Setelah Daendels selesai. Apa ituartinya? Bagus, kan begitu. Baru, lahir ulama besar di Banten, namanya NawawiAlbantani. Nah, itu ada rentetannya semua itu. Ini kita sedikit-sedikit, banyakkorban, banyak korban. Sekarang orangtidak ingat lagi apa korbannya. Yang ingat,jalan Daendels rusak berat. Gitu toh?Makan korban juga kan?”Jadi harus berani ambil risiko ya? “Bu-
                                
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55