Page 22 - Majalah Berita Indonesia Edisi 62
P. 22
22 BERITAINDONESIA, Desember 2008BERITA UTAMADunia BersorakObama menjadi bukti hidupbahwa siapa saja bisamenjadi apa saja tanpamemandang agama, suku,dan warna kulit.usim gugur yang damaisudah tiba di Chicago. Meski kemenangannya tak bisadisaksikan oleh mendiangibunya, Stanley Ann Dunham, dan neneknya, Madelyn Dunham yang baru sajameninggal, Barack Hussein Obama tetapmenebar senyum kemenangan. Tanggal 4November 2008, pria berdarah AfrikaAmerika itu terpilih sebagai PresidenAmerika Serikat. Dan yang istimewa, dimomen kemenangannya itu, ia tidaksendiri.Puluhan juta manusia dari berbagainegara ikut merayakan kemenangannyaseolah-olah mereka termasuk warga ASyang juga ikut menang. Obama bagimereka adalah sosok yang bisa membawaperubahan kepada Amerika dan dunia.Tidak sedikit dari antara mereka yangterdiam dengan bibir bergetar dan mataberkaca-kaca. Obama menjadi buktihidup bahwa siapa saja bisa menjadi apasaja tanpa memandang agama, suku, danwarna kulit. Seruan “Yes, We Can” membahana di mana-mana.Jutaan bahkan miliaran manusia didunia memang sudah sepantasnya ikutmerayakan kemenangan Obama itu.Sebab kemenangannya itu menjadi simbolpeleburan seluruh elemen bangsa melampaui segala perbedaan dan tembok pemisah. Betapa indahnya, tiada lagi tembokpemisah antara tua-muda, laki-lakiperempuan, ayah-anak, kulit putih-kulitberwarna, kaya-miskin, dan agama.Dalam pidato kemenangannya di Chicago (4/11), Obama menegaskan bahwabatas-batas pemisah tak kentara bisadilompati. Obama berkata, “Jika masihada seseorang di luar sana yang masihsangsi bahwa Amerika adalah tempat dimana segala sesuatu mungkin terjadi,yang masih heran jika impian pendirinegara kita masih hidup, yang masihmempertanyakan kekuatan demokrasi,malam inilah jawabannya. Jawaban inidiucapkan oleh tua dan muda, kaya danmiskin, demokrat dan republiken, kulithitam-putih, hispanik-asia, Amerika asli,gay, normal, cacat maupun tidak, orangorang Amerika yang mengirimkan pesanpada dunia bahwa kita tidak pernah hanyaberupa sekumpulan individual atau sekumpulan negara-negara bagian merahdan biru, kita selalu menjadi dan akantetap menjadi Amerika Serikat. Jawabanini diberikan oleh mereka yang selaludipandang dengan sinis oleh banyak orang, dianggap penakut, dan peragu tentang apa yang bisa kita raih, untuk meletakkan tangan mereka di atas gerbangsejarah dan sekali lagi menuju harapanhari yang lebih baik. Sudah sangat lamasekali. Tapi malam ini, dikarenakan apayang sudah kita lakukan hari ini, dalampemilu ini, dalam saat yang menentukanini, perubahan telah datang ke Amerika.”Pidato Obama disokong oleh berbagailapisan masyarakat, baik kulit putih,hitam (terutama), Asia, Hispanik, maupun juga kaum perempuan dan anak-anakmuda. Sekadar sebagai gambaran, jumlahpemilih di AS sekitar 136 juta orang(penduduk AS, 305 juta jiwa). Obamameraih (hitungan sampai 6 November) 63juta suara (McCain, 55,8 juta); Obamadidukung oleh 56 persen perempuan AS(McCain, 43 persen); pemilih berusia dibawah 30 tahun, 66 persen dukungObama (32 persen dukung McCain);sebanyak 95 persen Afrika-Amerikadukung Obama (McCain, 4 persen); 66persen Hispanik dukung Obama (32persen McCain); dan 68 persen pemilihpemula pilih Obama (31 persen McCain).Selain itu, suara kalangan pemilih kulitputih yang didapat Obama, yaitu 43persen. Kendati kalah dari perolehanMcCain (55 persen), Obama mengungguliperolehan kandidat presiden dari Demokrat tahun 2004, John Kerry, yang jugakulit putih. Angka-angka itu bermakna,rakyat AS menginginkan perubahan.Sama seperti rakyat AS, dunia jugamemiliki harapan perubahan yang sama.Berbagai peristiwa di berbagai belahandunia menunjukkan hal itu. Tidak lamasetelah Obama memenangi pemilu, William J Kole, seorang wartawan AssociatedPress di Austria, mendapat ciuman di pipidari orang asing di bus, hanya karena diaseorang Amerika. “Dia tidak mengatakanapa-apa, tetapi pesannya sangat jelas.Hari ini kita semua orang Amerika.Rasanya seperti perjalanan panjang dijalan bergelombang yang akhirnya berhenti,” ujarnya. LPMKeluarga Obama di Kenya merayakan kemenangan Obama. Pendukung Obama terhenyak dan kagum saat mendengar pidatokemenangan Obama di Chicago.foto-foto: daylife.com