Page 13 - Majalah Berita Indonesia Edisi 67
P. 13


                                    BERITAINDONESIA, 16 Mei - 15 Juni 2009 13BERITA UTAMADipandang dari dinamika kronologis,setidaknya ada lima tahapan arus gelombang (riak) pusaran politik sampaiakhirnya terbentuk tiga koalisi dan tigapasaangan Capres-Cawapres tersebut.Riak Pertama, koalisi segitiga emas(golden triangle) versus jembatan emas,yang mengarus menjelang hari PemiluLegislatif 9/4. Diawali koalisi segitigaemas antara PDIP, Golkar dan PPP. Dimulai Kamis (12/3), saat Ketua UmumDPP PDIP Megawati Soekarnoputri bersama Ketua Umum DPP Partai Golkarmenandatangani kesepakatan untukmembangun pemerintahan yang kuatdemi mewujudkan kemajuan bangsa dankesejahteraan rakyat. Kesepakatan ini,diawali beberapa kali pertemuan yangramai diliput pers, bermula dari pernyataan sikap Partai Golkar berpisah dariPartai Demokrat dan mengusung JusufKalla sebagai Capres. Jusuf Kalla menyatakan siap berhadapan head to headdengan SBY dalam Pilpres mendatang.Kemudian, kesepakatan ini juga diamini Ketua Umum PPP SuryadharmaAli, setelah bertemu Megawati, kemudianJusuf Kalla, Sabtu 21/3. Suryadharma Alimerilis ke pers bahwa mereka berkomitmen merapatkan barisan dalam bentukgolden triangle bersama PDI Perjuangan,Golkar dan PPP.Adanya ekspos tentang koalisi segitigaemas ini segara disambut Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum denganpernyataan akan membangun koalisi baruyang mereka sebut sebagai koalisi Jembatan Emas. “Agar tercipta pemerintahanyang kuat,” kata Anas Urbaningrum, saatkampanye di stadion Gelora Bung Karno,Jakarta, Jumat 20 Maret 2009. PKS, PKBdan sejumlah partai lain langsung mengarus ke arah koalisi jembatan emas ini.Namun, ditegaskan koalisi itu akan dibangun setelah Pemilihan Legislatif 9April.Riak Kedua, Blok Demokrat dan BlokTeuku Umar, yang mengarus mulai harikedua setelah Pemilu Legislatif 9/4. Petapolitik langsung berubah, sebutan koalisiegitiga emas dan koalisi jembatan emastidak kedengaran dan tidak relevan lagi.Gelombang arus koalisi mengarah padadua juga, yakni blok Partai Demokrat atauBlok Susilo Bambang Yudhoyono danBlok Teuku Umur, rumah kediamanMegawati Soekarnoputri.Partai Demokrat sebagai pemenangPemilu Legislatif tampak makin memilikidaya tarik tersendiri, bagai gula yangdikerumuni semut. Kendati Partai Demokrat tidak terlihat super aktif, lebihbersifat menunggu – istilah mereka pintuterbuka – ramai didatangi parpol lainnya,yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS),Partai Amanat Nasional (PAN), dan PartaiKebangkitan Bangsa (PKB). BahkanPartai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang semula bersepakatmembentuk koalisi berkaki tiga denganPDIP, langsung merapat ke PD. GerakanPartai Golkar yang merapat ke SBY (PD)ini langsung mendapat reaksi dari PKS,mengancam akan mundur dari koalisi.Sementara di Blok Teuku Umar terlihatsibuk berkumpul yakni PDIP, PartaiGerindra dan Partai Hanura, juga PPPyang datang dengan setengah hati. BlokTeuku Umar pun sempat membesardengan bergabungnya 23 partai, termasukpartai yang tidak lolos PT. Tapi blok inimasih hanya dipersatukan oleh persoalancarut-marutnya penyelenggaraan PemiluLegislatif. Walaupun antara PDIP, Gerindra dan Hanura mulai terasa munculnya nuansa berkoalisi.Riak Ketiga, koalisi besar versuskoalisi kerakyatan (SBY). GelombangKetiga ini muncul setelah tawaran PartaiGolkar ditolak Partai Demokrat (SBY)untuk ikut bergabung kembali. Tiga kaliJusuf Kalla menemui SBY menyatakankeinginan bergabung kembali, tapi hanyadijawab ya,ya, tanpa kejelasan, yangkemudian dimaknai sebagai penolakan.Partai Golkar sampai membentuk TimLima untuk bernegosiasi dengan TimSembilan Demokrat. Partai Golkar mengajukan JK sebagai Cawapres, ditolakPartai Demokrat dengan mengajukanlebih dari satu nama Cawapres. Golkarmerasa tidak mau didikte, begitu pulaDemokrat. Akhirnya Golkar melalui RapatPleno DPP dan Rapat Pimpinan NasionalKhusus (Rapimnassus) Golkar, di HotelBorobudur, Jakarta Pusat, Kamis ( 23/4),menyatakan tidak lagi berkeinginanberkoalisi dengan PD dan menetapkan JKsebagai Capres sekaligus memberinyamandat melakukan komunikasi politikdengan partai lain membangun koalisi.Walaupun di luar keputusan formal, ada
                                
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17