Page 33 - Majalah Berita Indonesia Edisi 70
P. 33
BERITAINDONESIA, September 2009 33BERITA NASIONALkanUmum, mengatakan, prinsip pembangunan infrastruktur adalah untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat danbukan dirancang untuk kebutuhan momen tertentu, seperti saat menghadapilebaran. Tapi, untuk mengantisipasi arusmudik lebaran dalam jumlah besar danbersamaan, diakuinya perlu disesuaikandengan kebutuhan. “Prasarana yangsemakin memadai, seperti Jakarta-Semarang-Kudus dengan 4 lajur, itu merupakan jalur utama dimana mobilitas ekonomi di Pulau Jawa 80 % berada di daerahPantura.” kata Hermanto.Adanya 4 lajur, kata Hermanto, sesuaiAsean Highway yang juga jadi bagian dariAsia Highway (Benua Asia). Dengan itu,diharapkan semakin berkembangnyapembangunan prasarana yang sekaligusdiharapkan akan makin mendorongpertumbuhan ekonomi rakyat melaluiazas keseimbangan dan prioritas. Dimanapembangunan prasarana disesuaikandengan derap dinamika perekonomianyang bersangkutan.Menurutnya, pembangunan prasaranamelalui teknologi recycling, yaitu rekonstruksi atau daur ulang cement treatedrecycling base dan cement milling recycling foam bitument-base yang pondasinya tidak mengandung aspal, namunpelapisnya tetap menggunakan aspal,pada saat angkutan lebaran tahun inisudah bisa digunakan. “Kekuatannyasama seperti pembuatan jalan yangselama ini digunakan, sementara, keuntungan lain, di samping lebih efisiensijuga berwawasan lingkungan. Ini dikembangkan sejak 2008,” ungkapnya.Di samping itu, pembangunan ataurehabilitas jembatan, menggunakanpondasi kerucut. Artinya, seperti yangdibuat di Karang Ampel- Cirebon. Inimenurutnya pendekatan kualitas jalan,para pengguna jalan merasa lebih nyaman, lebih cepat, apalagi pada arus mudiklebaran. “Bila saat ini masih ada derappengerjaan di berbagai tempat, baik diSumatera, Jawa, Bali dan tempat lainnya,diharapkan H-10 semua aktivitas pengerjaan dihentikan, baik yang selesaimaupun yang belum. Untuk memberikankesempatan kepada para pemudik melakukan aktivitas selama lebaran hinggaH+10,” kata Hermanto.Sementara itu, Masrianto, KasubditWilayah IV Barat, Dirjen Binamarga,mengatakan, secara umum pembangunandan rehabilitasi jalan, Pekalongan-Pemalang, Pemalang By Pass dan PejaganLosari sebelum H-10 dengan 4 lajur,sepenuhnya siap digunakan. Di Pemalang-Tegal-Brebes, diharapkan hal yangsama. Meski kondisi saat ini dinamikapengerjaan terus berjalan, Masriantooptimis target bisa dicapai dan prasaranabisa digunakan secara optimal selamamudik lebaran.Menurut Yulianto, pelaksana pekerjaandari PT Bumi Rejo, pembangunan ruasjalan Pekalongan-Pemalang sepanjang26,6 km, dimulai 2006, dari 2 lajurmenjadi 3 lajur. Dan sekarang 2009,berkembang jadi 4 lajur. Sementara ruasPejagan-Losari panjang 3 km denganmenggunakan konstruksi recycling,tinggal pengaspalan. Kedua ruas jalan itu,pada H-10 diperkirakan sudah selesai 100persen.Dari Surabaya, saat Berita Indonesiaberkunjung ke sana, dinamika pengerjaanjalan menghadapi mudik lebaran giatdilakukan. Seperti di Siring-Porong, lokasiyang berdekatan dengan lumpur lapindo.Jalan tidak terlalu panjang tapi letaknyastrategis, kemacetan sering terjadi di areaini, disini aktivitas pekerjaan jalan dikebutpengerjaannya.Menurut Agung Teguh, Satker Metropolitan Surabaya, dengan adanya perbaikan jalan itu, lalu lintas di seputar Siring Porong selama mudik lebaran diharapkan akan berjalan lancar.Pembangunan jalan, seperti di MERRII C sepanjang 6,.5 km, semetara target2009 panjang 3,5 km bisa tercapai. Bilaganti rugi yang dilakukan Pemerintahkota Surabaya sepanjang 3 km selesai,Teguh optimis 2010 keseluruhan panjangjalan di MERR-II C selesai tepat waktu.Sebelumnya, ungkap Agung, MERR-IIA dan MERR-II B sudah selesai dan bisadigunakan selama mudik lebaran. Nantiselesainya MERR-II C, dapat menghubungkan Madura melalui jembatanSuramadu menuju Bandara Juanda Surabaya, itu termasuk dalam program lingkarTimur Surabaya, sementara lingkar BaratSurabaya dalam desain. RIDirjen Binamarga Hermanto Dardakarakat