Page 29 - Majalah Berita Indonesia Edisi 70
P. 29


                                    BERITAINDONESIA, September 2009 29BERITA WAWANCARAalutsista yang mahal, saya kira signifikan. Barang kali berkurang50-60 persen.Kalau Anda dipercaya lagi jadi Menteri Pertahananpada 2009-2014, bisa turun berapa kira-kira?Yang jelas tidak mungkin titik nol. Nggak mungkin itu. Ndakada pemerintahan di dunia yang begitu.Dan itu berarti tidak perlu pemerintah lagi, kalausudah nol? Selama memerlukan pemerintah, selalumemerlukan menteri pertahanan.Selama ada pemerintahan dimana-mana termasuk diAmerika, apalagi Rusia, China sekalipun. Barangkali yangtingkat kebocorannya sedikit, itu di Singapura. Singapura ituhanya toleransi dua persen.Kami kutip dari pernyataan Anda, yang kami anggapberani juga, bahwa Anda berharap, jajaran Dephan inibisa berperan bersama TNI sebagai motor dan pelopordalam melaksanakan tata pemerintahan yang baik danbenar. Kenapa Anda begitu yakin?Karena sudah dimulai oleh reformasi internal TNI sejak 1997/1998. Justru di lembaga yang paling dominan secara politik yangpaling kaya ekonomi pada zaman dulu, dimulai itu, untukmenempatkan kembali tentara nasional betul-betul sebagaitentara rakyat, tentara perjuangan, tentara nasional, tentaraprofesional. Jadi, jauh sebelum ada gagasan Menpan maupunMenkeu, kita sudah mulai di Mabes TNI dan Dephan, reformasiperbaikan tata pemerintahan yang baik (good governance).Karena kita adalah alat negara yang paling utama.Jadi berarti semua tim pemeriksa sudah bisa masukke Dephan?Sudah. Kita masih belum full, wajar tanpa syarat. Apanamanya? Tanpa opini.Dengan demikian sudah bisa menjadi motor danpelopor?Kita harapkan demikian, karena saya lihat, paling tidak sistempenjenjangan dari TNI termasuk sistem rotasi sudah mulai ditiruoleh teman-teman departemen lain. Manfaat dari rotasi untuktour of duty dan tour of area itu sudah lama dilihat sebagai polayang baik untuk jajaran lain termasuk di kalangan swasta.Apakah dealer mobil, apakah cabang bank swasta sudah mulaimerotasi orang.Dari sistem ini, Anda sebagai seorang sosiolog, tapiini ‘kan memerlukan tenaga-tenaga yang ahli di bidangitu?Ahli di bidang administrasi dan manajemen juga tergantungdari suksesnya dalam konteks sosiokultural tertentu.Dan tentu, Anda tidak salah memilih orang-orang dijajaran Dephan untuk melaksanakan?Ada kombinasi sipil dan militer yang bagus di sini. Dimanaada jabatan dan jenjang yang masih memerlukan pengetahuanteknis militer. Beberapa dirjen harus dari militer. Tapi beberapaeselon satu yang tidak memerlukan pengetahuan teknis militermenurut cabangan dan matra masing-masing, saya masih bisamenempatkan orang-orang sipil.Gerakan sudah datang dari lembaga DepartemenPertahanan dan TNI, sementara sipil, tadi Andakeluhkan, belum bergerak. Dan kalau tidak salah, adajuga kehendak dari Anda pada era reformasi ini supayaDephan dan TNI bisa menjadi daya pendukung yangpokok dalam rangka pemberdayaan kemampuanpemerintahan. Apa yang Anda lakukan rupanya dalamkaitan itu?Saya serahkan kepada teman-teman di Dephan dan MabesTNI untuk menjadi teladan saja. Bahwa dari lembaga TNI yangpaling dominan, paling disorot dengan korupsi dan KKN.Sekarang menjadi pelopor untuk menjadi lembaga dan porosyang penting dalam Indonesia baru. Dan ini, Insya Allah menjaditeladan bagi teman-teman di sipil, termasuk di BUMN, termasukLSM, bahwa kalau mau memberdayakan kemampuan sipil harusada kaderisasi, persiapan kaderisasi. Itu kuncinya. Karena kuncidari keberhasilan TNI dengan segala kekurangannya adalahpenjenjangan kader melalui sistem sesko, sistem evaluasi bufferjacket.Menurut Anda, apa penjenjangan dan pengkaderanyang dilakukan dalam lingkungan TNI ini bisa ditransformasi ke lembaga-lembaga partai politik dan sipillain?Sudah menjadi pola sekarang di program Menpan dansebagian program Menkeu. Di Menkeu itu berkaitan denganjumlah kategori remunerasi. Ada 27 kategori, mulai dari menterisampai dengan kategori terbawah. Tapi dulu sudah kitalaksanakan. TNI sudah melaksanakan jenjang itu, sesuai dengankepangkatan, tingkat kesulitan kerja. Bedanya, kita tidak punyauang lembur, adanya uang tempur.Tadi Anda bilang, sebagai Menteri Pertahanan,menyampaikan ke kalangan TNI, panglima dansebagainya. Memang Anda didengar Panglima TNI?Mudah-mudahan. Barangkali, pengalaman saya di LemhanasMenhan Juwono saat diwawancarai Robin SimanullangPengadaan alutsista yang terlalu canggih masih harus diimpor, namununtuk alutsista teknologi madya bisa dari dalam negerifoto: dok. berindo/daylife.com
                                
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33