Page 28 - Majalah Berita Indonesia Edisi 70
P. 28
28 BERITAINDONESIA, September 2009BERITA WAWANCARAkebijaksanaan sipil danpertahanan. Lalu tergarisdari penghargaan tadi,tampaknya ada satu halyang Anda lakukan tentang bagaimana perananTNI dalam sistem politikdan ekonomi sesuai prinsip demokrasi dan akuntabilitas. Sebenarnya apayang Anda lakukan atauprogramkan?Salah satu yang kita kerjakansejak Januari 2004 adalahtransparansi tentang bisnisTNI. Jadi ada tiga jalur, jalurbisnis, jalur koperasi, dan jaluryayasan. Tiga hal ini selamaOrde Baru, berperan begitukuat di dalam sistem politikdan ekonomi sehingga salingmengisi. Semua bisnis, koperasi dan yayasan memperkuatdominasi TNI dalam kehidupan politik. Nah sekarang, dengan transparansi akuntabilitas, masing-masing unsur kitakurangi, walaupun dalam jalurkoperasi dan yayasan masihdiperjuangkan dan dibenarkanadanya koperasi dan yayasansepanjang melayani lingkungan terbatas. Tidak lagi menciptakan satuan-satuan pencipta labaseperti zaman dulu.Itu dalam sistem ekonomi, kalau dalam sistempolitiknya?Dalam sistem politiknya, yang saya sebutkan tadi. Sekarangtergantung apakah tadinya peran berat dari TNI itu bisa diisioleh pemberdayaan sipil. Polisi, jaksa, hakim tapi juga LSM, perstermasuk parpol. Di sini saya yang paling kecewa adalah parpol.Parpol tidak ada membangun kelembagaan yang kuat selam 18tahun terakhir ini.Pengamatan kami, tampaknya Anda berhasil meletakkan dasar dalam sistem yang tadi itu?Berhasil sebagianlah. Tidak seluruhnya.Yang sebagian itu kira-kira apa?Yang sebagian itu, tidak berhasil meyakinkan teman-temansipil untuk membangun kaderisasi, baik partai maupun LSM.LSM masih terlalu banyak dapat duit dari luar negeri, belumbisa mandiri.Panglima TNI mengatakan bahwa Anda sangatmemahami aspirasi TNI dan bisa memberikan motivasi, dorongan serta arahan agar TNI bisa menjalankantugas pokoknya dengan sebaik-baiknya. Ini adalahpernyataan panglima TNI. Apa hal yang Anda lakukansehingga beliau sampai pada apresiasi atau kesimpulanitu. Tentu ada hubungan kerja atau program MenteriPertahanan yang dirasakan oleh Panglima TNI danjajarannya semua?Saya kira apresiasi itu dalam hal anggaran. Saya termasuk orang yang memperjuangkan adanya pertambahan anggaran.Walaupun saya selalu mengatakan pada teman-teman TNIselama lima tahun terakhir dan mungkin lima tahun mendatang,kemungkinan juga akan tetapmengalah pada perekonomian dan kesra. Karena begitubanyak masalah-masalahperekonomian yang besaryang harus diutamakan olehpemerintah. Dan itu digariskan oleh Pak SBY sendiri.Jadi sebagian besar darikeberhasilan saya di situ adalah karena ada pesan dari PakSBY sendiri. Sebagai mantantentara, untuk sementaramengalah kepada kepentingan ekonomi dan kesra. TapiAlhamdulillah berkat perkembangan terakhir, adatambahan Rp 7 triliun untuktahun depan.Selama menjabat Menteri Pertahanan, mengenai anggaran, sejauh mana hal anggaran ini menjadi hambatan dalamprogram Anda sebagaimenteri?Anggaran tidak pernahakan cukup untuk lima sampai sepuluh tahun mendatang. Karena masalah-masalah ekonomi dan kesra, tetapharus menjadi perhatian utama dari pemerintah manapun limasampai sepuluh tahun mendatang. Jadi buat saya, masalah inibukan dapat berapa. Tapi yang kita dapat itu kita manfaatkanseefisien mungkin.Salah satu, kalau tidak salah, dalam pengadaanalutsista, tidak melalui rekanan lagi?Kita coba mengurangi. Tapi saya harus mengakui di lapisanbawah, termasuk di Dephan, Mabes angkatan, masih terjadi.Tapi skalanya tidak sebesar pra 2004.Kebijakan itu tentu ada latar belakangnya? Kenapakira-kira sampai tidak memerlukan rekanan lagi?Rekanan masih ada, tapi kadar pengambilan itu tidak sebesardululah. Kita usahakan di bawah 15-10 persen. Kalau dulu barangdi atas 50-60 persen dibagi-bagi di atas, sekarang kita utamakanpemerataan di bawah dan tidak terlalu mencolok. Kalaumemberantas sama sekali tidak mungkin. Tapi yang kita ajarkanminimum yang saya titipkan dalam Rapim TNI adalah bahwapara perwira tinggi juga harus sepaham, bahwa lemarinya tidaksebanyak dulu. Isinya agak ada kosong, gitu. Sama dengan waktusaya di Depdiknas, proyek-proyeknya tidak sebanyak zaman PakHarto.Ada pernyataan Anda, bahwa kalau dulu departemenini termasuk boros. Gitu ya?Boros dan bocor. Bocor itu adalah membeli alutsista yangsudah diprogramkan, tetapi banyak bocornya. Kalau boros itumembeli yang tidak perlu-perlu. Termasuk yang rapid order.Jadi sekarang, menurut apa yang Anda lakukan,keborosan ini bisa dikurangi sampai berapa persen?Menurut saya mudah-mudahan dalam kurun waktu empatsetengah tahun terakhir, sudah cukup menurun. Saya tidak tahupersis, tergantung di bidang apa. Kalau di bidang pengadaanfoto: daylife.comTNI sering diidentifikasikan melanggar HAM. Tapi yang sering jugatidak diakui, bahwa TNI berperan mencegah pelanggaran HAM