Page 35 - Majalah Berita Indonesia Edisi 72
P. 35
BERITAINDONESIA, November 2009 35LENTERAMaksudnya pencapaian target AlZaytun setelah berjalan 10 tahun.Mengukur target itu, apalagi target yangdidasari oleh sebuah kredo, bukansekadar motto tapi kredo, menegakkansebuah ide pendidikan danpembangunan budaya toleransi danperdamaian, itu tidak bisa kita ukurdalam 10 tahun. Dan mengukurnya jugasangat relatif sekali karena tidak adaruangan yang pasti dan tidak ada jarakyang pasti. Jadi mengukurnya tidaksemudah berapa kilometer yang telahdicapai dan berapa kubik yang sudahterisi.Karena ini sebuah cita-cita yangsifatnya membangun rohani danmembangun karakter, sikap mental.Dan tidak ada batas waktu. Maka kredoyang kita buat itu sebuah kredo tanpabatas waktu. Akan berlaku abadi, karenapendidikan dan budaya toleransi sertaperdamaian itu selaras dengan manusiaitu sendiri. Selagi ada manusia, itu ada.Selaras juga dengan cita-cita bernegara,selaras juga dengan cita-cita beragama.Nah, entah terlalu besar yang dicitacitakan atau bagaimana, sehinggamengukurnya relatif sekali. Kalau 10tahun itu dihitung dan ditengoksepertinya belum ada apa-apa hasilnya.Tapi, tadi sebuah kredo yangmerupakan sebuah cita-cita besar,paling tidak seperti kita menanamtanaman. Ini sering kita katakan.Walaupun hasil buah yang kita citacitakan itu belum tampak, belum ada,tapi untuk sekadar berteduh, kita sudahdapat. Paling tidak membagi oksigen,menjernihkan alam sekitar. Kemudianmembuang polutan-polutan, itu sudahterasa. Nah ini susah didefinisikan.Ya, sudah terdefinisikan sendiri?Jadi, kalau itu yang ditanya susahdidefinisikan.Syaykh bilang sebuah kredo, sulitdiukur, karena itu soalmembangun karakter, dan mentaldengan nilai-nilai toleransi danperdamaian. Tapi tempatberteduh untuk posisi itu sudahada?Sudah terasalah.Sudah terasa. Jadi pengaruhnyamungkin sudah terasa olehlingkungan, tidak terbatas dilingkungan Indramayu?Akibat daripada kita membangun kredotadi. Dan jika kredo tadi dijabarkan,kredo itu memang manusiawi, sangatreligi dan sangat nasionalistik juga. Inijuga kami yakin pasti ada akibatpositifnya, pasti ada. Mengapa? Sebabtidak terlalu banyak institusi yangmengedepankan itu sebagai kredonya.Mungkin ada yang mencita-citakanbahasanya yang Islamikah, atau yangagamiskah.Di kami ini (Al-Zaytun) arahnyahanya pada sebuah arena pendidikanyang mendidik manusia dari segalalapisan untuk tertanam budaya yangkita sebut toleransi dan damai. Kamiyakin itu ada, paling tidak dikesankanoleh lingkungan tidak hanya diIndramayu tapi di lingkungan Indonesiamaupun banyak tempat-tempat yanglain. Karena ide ini (budaya toleransidan perdamaian) selamanya diperlukanoleh manusia. Kemudian praktek dariide itulah yang bisa mengantarkanmanusia punya pemikiran yang terbuka,suka berdialog, baik itu dialog verbalmaupun dialog karya.Satu di antaranya, dialog karya sudahsering kita lakukan, setiap saat, dan iniamaan yang Sustainable