Page 37 - Majalah Berita Indonesia Edisi 72
P. 37
BERITAINDONESIA, November 2009 37LENTERAdan tidak temporer, sustainable.Bisa diperjelas?Keberadaan sesuatu yang akan kitalakukan itu selalu dipikirkan bersama,dibuat bersama dan dikerjasamakan.Karena itu, sebuah cita-cita awalmembentuk Al-Zaytun, ke depan itusupaya punya kader yang seperti itu, yakita awali. Artinya, menetapkan sesuatu,sekalipun ide dari seseorang tapidikerjasamakan, dijadikan ide bersama.Sebab membuat satu ide dari seseoranguntuk dimiliki bersama, itu memerlukanseni. Seni inilah yang terus kita jalankanjangan sampai putus. Kalau ide seorang,itu bisa ditentang, kalau belumdisosialisasikan dan diadaptasikan.Nah, yang kita lakukan, itu yangnamanya kebersamaan yang tidakterputus. Segala sesuatu, yang besar,yang kecil, kita sosialisasikan dandimiliki bersama, menjadi bersama. Kitalebur menjadi satu sehingga kita terikatdengan ide tersebut dalampelaksanaannya menjadi fakta sosialkecil yang mengikat.Yang lain, selain itu?Intinya itu. Sehingga apapun yangnamanya sulit, karena sudah bersamamenjadi ringan. Yang sesuatu ringankarena bersama tidak menjadi hilang.Nah itu yang mengesankan.Kemudian, dalam 10 tahun, tidaksemua orang atau ada segelintirorang juga yang selalu tidaksependapat atau malah menyebarhal-hal yang bersifat negatiftentang Al-Zaytun. Hikmah apayang bisa didapat dari situ?Hikmahnya besar sekali. Sehingga kitabisa membuat suatu benteng rohani.Jadi benteng rohani itu yang penting.Jadi dari benteng rohani ini keluarlahmetoda berbuat. Artinya selalu responterhadap berbagai macam tanggapan.Tapi metoda itu ketemu, kita tidakmasuk kepada sikap reaksioner.Tapi kita lebih dekat kepadapendalaman ajaran Ilahi yang berkaitandengan isu-isu yang keluar itu. Sisimana ajaran Ilahi yang harus kitadalami sehingga semua orang itu bisamengerti. Nah, itu hikmah yang kitadapat. Sehingga terjadilah setiap adasesuatu itu tidak jawaban verbal namunyang kita kedepankan adalah jawabanamal atau karya.Dan terus kita arahkan kepada bukansekadar baik, tetapi terbaik dari apayang diisukan, perbuatan terbaik dariapa yang diisukan. Ya, seperti tadi hanyasekitar itu hikmahnya untuk kita,menebalkan moralitas kita.Ada ketahanan iman danketahanan moral?Ketahanan moral. Sehingga kita terusmenggali ajaran Ilahi. Sehinggakeluarlah ajaran Ilahi itu untuk semua.Itu dari perenungan itu.Bagaimana pandangan Syaykhterhadap orang-orang yangmemberi tantangan itu?Tantangan itu selalu ada, yatanggapannya seperti tadi. Nggak usahindividual. Nggak usah.Inti daripada tantangan itulah yangkita sortir. Sehingga kita punyaketahanan moral tadi. Terus didasaripada pendekatan ajaran Ilahi yang lebihdetail.Lalu dalam 10 tahun berjalan inisudah diletakkan dasar-dasarpengelolaan Al-Zaytun, baik dalampembangunan fisiknya maupundalam penanaman atau prosespembelajaran tentang kredo itutadi. Penanaman nilai-nilai, baikkepada santri maupunlingkungannya. Kemudian, dalamrangka masa depan, paling tidak(terutama) dalam sepuluh tahunke depan, kebijakan-kebijakan apayang akan dilakukan dalamrangka meningkatkan kualitaspendidikan di Al-Zaytun?Sekarang kita cermati zaman. Zamansekarang ini atau abad millenium inihingga ke depan. Kini duniamemerlukan kader, termasuk tentunyaIndonesia, termasuk tentunya kita-kita,Al-Zaytun. Nah, kader-kader itumestinya diciptakan dari pendidikan.Cita-cita ke depan itu, kita catat adatujuh hal supaya kita nanti memilikikader. Kita harus ikut mempersiapkantampilnya generasi produk pendidikanIndonesia yang memenuhi ciri-ciri abadini. Minimal bangsa Indonesia untukmenjawab tantangan zaman dalam abadyang seperti sekarang ini. Dan ini sudahmenjadi ciri tantangan dunia juga.Pertama, ke depan kita harusmempersiapkan kader yang bisa jadipemikir sistem-sistem, danberkeupayaan menggabungkan antaraisu, kejadian, dan data secara utuh danterpadu. Pemikir sistem-sistem, bukanhanya satu sistem. Kemudian mampumenggabungkan semua ini. Merekamampu menggabungkan antara isu yangterjadi, kemudian kejadian yang nyata,kemudian data-datanya secara terpadu.Jadi jangan sampai kader itu hanyamampu berpikir satu sistem kemudiantidak mampu menanggapi satu isu, tidakmampu membuat data, tidak mampumensinkronkan semua antara isu,kejadian, data secara terpadu. Kalau ituyang terjadi, ya sudah gagal lagi nanti.Itu yang pertama, ciri-cirinya yang kitakehendaki. Dan, ini nanti kita jabarkanjuga di dalam kurikulum pendidikan.Kemudian, kedua, kader yang kitakehendaki ini nanti menjadi kader agenperubahan. Sebagai agen perubahan,yang berkemampuan mengembangkanpemahaman, dan memiliki kompetensitinggi dalam menciptakan dan memenejperubahan bagi kehidupan bangsa agardapat bertahan hidup.Agen perubahan yang berkemampuanmengembangkan pemahaman, tentunyamemiliki kompetensi tinggi dalammenciptakan dan memenej perubahanberbagai kehidupan bangsa agar bangsadan negara ini tetap hidup. Agen itudiarahkan kepada Indonesia tetap hidupdan sebaliknya.Sesudah itu ciri ketiga, generasipembaharu. Sebagai pembaharu danberani mengambil risiko, terbukaterhadap perspektif yang luas dankemungkinan-kemungkinan yangesensial dalam menentukan tren danmenggerakkan pilihan.Jadi yang saya maksudkan dengangenerasi pembaharu ini, adalah kaderyang berani mengambil risiko. Banyaksekali sekarang itu pembaharu, tapikurang berani mengambil risiko. Tapiada berani mengambil risiko tetapi tidakang dengan Pemimpin Umum Tokoh Indonesianin 21 September 2009 di Gedung Al-Islah Al-Zaytun.