Page 40 - Majalah Berita Indonesia Edisi 72
P. 40


                                    40 BERITAINDONESIA, November 2009LenteraLENTERA40 foto-foto: dok. berindoKita sekarang inisudah tidakberbicara muslimdan non muslim.Yang kita hadapiumat manusia.Kalau nanti kitakelompokkangagal lagi, tidakada toleransi danperdamaian.andai dia dilapis bawah pun akanbergerak seperti ini, di lapis atas jugabegitu.Jadi akan terasa kehadirannyadimana dia ada?Sehingga akan terjadi, Indonesia ininanti, bahasa Bhinneka Tunggal Ika,menjadi bisa duduk seperti ini, bisadiskusi seperti ini di seluruh khalayak.Dan mereka akan menjadi agenperubahan, pembaharu. Mudahmudahan 10 tahun lagi kita sudahnikmati. Kemudian, pertanyaankami lebih spesifik dalam rangkakehidupan berbangsa danbernegara. Kalau Al-Zaytun itutadi kredonya tidak sekadar motto,sudah jadi pusat pendidikan danpengembangan budaya toleransidan perdamaian. Dan dalamperjalanannya, selalu adatantangan yang dihadapi. Padahalini tujuan mulia sebenarnya, tapikoq masih ada yangmenanggapinya aneh-aneh gitu ya.Di mana sebenarnya posisi Syaykhmelihat hal ini?Ya, tidak apa-apa, karena itu dinamika.Dinamika itu seperti itu, apalagi AlZaytun yang baru 10 tahun. Yang lainlain yang umurnya sudah lebih daribanyak, masih ada tantangan.Tantangan itu biarkan menjaditantangan, dan kita yakin tantangan darizaman ke zaman itu selalu ada,walaupun nanti bentuknya itu berbedabeda. Tapi tantangan itu selalu ada danakan selalu ada. Di situlah olah pikir danolah rasa itu akan ditingkatkan. Jadibukan hanya olah rasa saja, olah pikirdan olah rasa. Kalau olah rasa sajabelum tentu sehat rasanya. Tapi kalauolah pikir dan olah rasa, sehat dannyaman.Yah, itu kita melihat ada misimulia dan tidak semua bisamenerima, terutama darikalangan muslim sendiri, kenapa?Nggak apa-apa, dan jangan pakaiditanya kenapa? Kalau ditanya kenapa,ya jawabnya nggak kenapa-kenapa. Jadiitu sudah hal yang biasa, tadi saya sudahsampaikan apalagi kita yang baru 10tahun, yang sudah lebih dari banyak sajaitu masih ada tantangan-tantangan.Tapi respon yang langsung keSyaykh sendiri, bagaimana tentangmisi mulia ini?Maksudnya respon?Respon dari masyarakat itu?Tadi ‘kan sudah ada suatu contoh (KetuaDPRD Wonosobo). Itu ‘kan bisadijadikan jawaban. Ya masyarakatsekitar lingkungan di sini tidak usahdijadikan jawaban. Dan kamimelihatnya tentu bukan dari ucapanorang, tapi dari perbuatan orang. Yangawalnya tidak kenal apa-apa menjadikenal apa-apa. Kita meresponnyaseperti itu-itu saja. Dan tidak akanberhenti yang namanya tantangan,nanti berbeda-beda bentuk dan warna,begitu. Ya biarkan saja tantangan itumenjadi tantangan.Lebih spesifik, ada nggakkelompok tertentu yangmempunyai pandangan, sulitmenerima sebuah lembagapendidikan Islam menjadi pusatpengembangan budaya toleransidan perdamaian yang Syaykhterima?Spesifik tidak ada, kelompok-kelompokspesifik tidak ada.Tapi justru yang merespon secarapositif sangat banyak?Dikatakan sangat banyak, banyak itujuga relatif. Ya direspon, yang responpositif ada, tidak merespon pun ada,yang menentang pun ada. Nah, itu halyang biasa. Jadi biarkan saja begitu.Nanti nilai-nilai yang kita sampaikaninilah pada saatnya akan berbicara danberbuah.Kalau dari kalangan non muslimbagaimana responnya?Kita sekarang ini sudah tidak berbicaramuslim dan non muslim. Yang kitahadapi umat manusia. Kalau nanti kitakelompokkan gagal lagi, akhirnya tidakada toleransi dan perdamaian.Sudah lewat fase pembicaraanitu?Sudah. Itu sudah tidak terpikir.Sudah kuno ya?Bukan lagi kuno, sudah tidak masukdalam pemikiran. Karena pemikiran kitaajaran Ilahi lebih didalami terus untuksemua manusia. Jadi kalau sudah diajakberbicara muslim dan non-muslim itu, dibenak ini sudah tidak terima. Harusberbicara umat manusia saja kita.Pemikiran seperti itu apa tidakditentang oleh orang tertentu?Itulah jangan bicara tentang ditentangdan disukai orang. Karena ini adalahajaran Ilahi. Kalau kita takut, kapanberaninya lagi, keberanian mengambilrisiko tadi. Jadi kita harus contohkan.Kita memiliki keberanian mengambilrisiko. Jika tidak berani, kapanjadinya.„ BI/MARJUKA-HOTSAN-CRS
                                
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44