Page 38 - Majalah Berita Indonesia Edisi 72
P. 38
38 BERITAINDONESIA, November 2009LenteraLENTERA38Kampus AlZaytun mendidikkader yang bisajadi pemikir, agenperubahan,pembaharu,mampumemberikanpelayanan kepadaorang lain, mampumengoordinasikanbanyak hal dalamwaktu yang samadan dapat bekerjabersama denganorang lain, mampumembantu oranglain, dan mampumembangun visibangsa.ilustrasi: dendymemiliki sikap pembaharu. Sehinggaterjadi banyak kemuskilan dalamkehidupan bernegara. Nah, kader kedepan, pembaharu, berani mengambilrisiko, dan terbuka terhadap perspektifke depan. Juga mampu membaca danmembuat tren-tren, serta mampumenggerakkan pilihan.Ciri keempat, kader yang mampumemberikan pelayanan kepada oranglain. Berkemampuan dan berkelayakanuntuk meningkatkan pelayanan kepadayang lain, berpendekatan holistik untukbekerja, memiliki a sense of communitydan berkemampuan membuatkeputusan bersama.Jadi, kalau sudah menjadi pemikir,lantas tidak mau menjadi pelayan padaorang lain, ini juga lemah. Sehinggaadanya hanya di kelompok elit, menaragading yang susah di tempuh. Jadiharus mampu memberi pelayanan.Selanjutnya, kelima adalah kader yangberkeupayaan dan berkemampuanuntuk dapat mengoordinasikan banyakhal di waktu yang sama dan dapatbekerja berbarengan dengan orang lain.Walaupun hal ini terkesan susah, tapiharus dikader, harus dididik.Mengoordinasikan banyak hal dalamwaktu yang sama dan mampumenciptakan kerjasama. Jadi istilahnyacekatan.Problem banyak hari ini, misalnya,situ Gintung pecah, lalu di sanakelaparan ada lagi, terus gunungmeletus lagi, guncangan. Semuadiselesaikan dalam satu waktu dankerjasama, tidak sendiri-sendiri. Nah,ciri itu juga nanti yang kita harapkan kedepan.Kemudian, keenam, mampumembantu orang lain untuk terusbelajar. Berkeupayaan tampil sebagaipembantu orang lain untuk belajar,menciptakan banyak pendekatan yangberaneka, sebagai instruktur, juru latih,dan penasihat yang bijak (mentor).Menyemangati, membantu untukterus belajar. Nah sehingga dirinyamenjadi juru latih atau bahasa Indonesia, pelatih. Kalau bahasa Melayunyajuru latih atau menjadi penasihatpenasihat yang bagus, menjadi mentor.Yang terakhir, ketujuh, kita inginkankader itu mampu membangun visibangsa, mengatur negara. Berkeupayaanmembantu membangun visi bangsa dannegaranya serta memberi inspirasi bagisegenap lapisan masyarakat, yangdiposisikan sebagai kolega maupunpelanggan.Memberi inspirasi kepada masyarakatdan masyarakat itu diposisikan sebagaikolega, bukan bawahan-atasan tapikolega. Kalau dalam perdagangan itusebagai pelanggan. Dihormati,pelanggan itu harus selalu dihormati,tidak boleh tersentuh sedikitpun supayaterus.Nah, itu ciri ke depan yang kitaharapkan dan tentunya ini dijabarkandalam tiap kurikulum. Baik kurikulumyang pencapaiannya itu bisa diukurdengan nilai-nilai tertentu secaraakademik. Ataupun kurikulum yangnilainya tadi bukan nilai umum, yangmengukurnya sangat panjang masanya.Tapi kita yakin, karena kita sudah’terjerumus’ masuk dalam arenapendidikan, kita tahu seluk-beluk arenapendidikan. Jadi kita yakin hal itu bisadilakukan. Nah, dunia ini isinya banyakorang, banyak ide dan masing-masingselalu mendagangkan dan membeli.Sangat kaya. Tapi bagaimana caramengimplementasikannya dalamkurikulum?Untuk kurikulum tidak terlalu susah.Kalau kurikulum akademik tidak terlalususah. Yang paling susah itu di luarakademik. Maka dengan sistem boarding school seperti sekarang ini, inilahyang kita harapkan. Di luar kelas masihada kelas lagi, dan kelas alam terbuka.Nah, itulah yang harus dididik danmemerlukan waktu yang panjang. Tapisepanjang-panjangnya pendidikan itucuma 20 tahun, kalau ditempuh terusmenerus. Lebih banyak hidup setelah 20tahun itu. 20 tahun plus enam, 26sisanya lebih banyak. Apalagi dididikdan diberikan suatu praktek hidupKampus Al-Zaytun mendidik kader yang kelak kehadyang bhineka tunggal ika