Page 43 - Majalah Berita Indonesia Edisi 72
P. 43


                                    BERITAINDONESIA, November 2009 43LENTERAcocok atau bisa beradaptasi dengandaerah Indramayu yang panas dansering dilanda kekeringan, sepertikaktus, puring, adenium, anturium danlain sebagainya.Puring yang dulu dianggap oranghanya sebagai bunga kuburan itu,menurut Ummi Farida Al-Widad,sekarang sedang tren. Demikian halnyadengan adenium yang dalam bahasasehari-hari disebut bunga kamboja,memang seringkali adanya di kuburansehingga disebut orang juga sebagaibunga kuburan. Padahal, menurutUmmi, bunga itu sengaja ditanam dikuburan agar lebih aman dan lebihsubur.Demikian juga anturium. Tanamanyang merupakan daun hias ini sempatbooming dengan harga yang sampaijutaan rupiah. Tanaman yang cocokdengan alam Indramayu ini, kini sedangcoba dikembangkan. Namun, karenapengembangan tanaman ini sejauh inidiyakini masih harus melalui buah,sementara anturium yang dimiliki AlZaytun sekarang, walaupun sudahbeberapa kali berbunga tapi tidakpernah jadi buah.Karena bunga tanaman ini didugaharus ada jantan dan betinanya baru jadibuah, maka al-Zaytun kini sedangmencoba mengembangkannya dengancara memelihara anturium yang lainselain dari yang telah berbunga, denganharapan, ada di antara yang baru nantijenis kelamin yang berbeda dengan yangpertama. Dengan begitu, bunga tanamanini diharapkan bisa menjadi buah.Dalam melakukan penelitian, TPTHterlihat demikian rapi, telaten dancukup sabar. Berita Indonesia yangmendapat kesempatan untuk melihatcara kerja dan jenis beberapa tanamanyang sudah dan sedang dikembangkandi tempat itu, melihat begitu rapinyapekerjaan di laboratorium ini. Tanamanyang sudah dan sedang dikembangkandi kampus ini juga cukup banyakragamnya.Begitu masuk dari pintu gerbanglaboratorium, seluruh halaman depansudah dijejali tanaman hias yang sudahberhasil dikembangkan, baik tanamanbunga maupun tanaman keras.Tanaman bunga, ada berbagai jenis yangumumnya sedang tren belakangan iniseperti kaktus, puring, adenium,everbia, pitaloka, dan lain sebagainyayang semuanya terdiri dari berbagaicorak dan asal yang berbeda. Adenium,misalnya, di sini ada beberapa macam,seperti adenium Jepang, adeniumThailand dan lain sebagainya. Demikianjuga puring. Ada puring raja, puringsomalin, obesum, arabikum, dan lainsebagainya yang mencapai dua belasmacam. Tanaman-tanaman ini pun ratarata sudah bisa beradaptasi denganalam Indramayu.Selain tanaman bunga, di depanlaboratorium ini juga diletakkanberbagai jenis tanaman keras yangsudah berhasil dibudidayakan.Eukaliptus atau kayu putih NewZealand, misalnya. Tanaman ini cukupberbeda dengan eukaliptus lokal,dimana batangnya yang berbulu danwanginya yang lebih tajam. Pohon yangmerupakan oleh-oleh Syaykh itu punmulai bisa beradaptasi di Al-Zaytunsetelah dilakukan penyesuaian pelanpelan.Di belakang gedung laboratorium,ditempatkan berbagai tanaman buahserta tanaman bunga dan tanaman kerasyang lain. Di tempat inilahdikembangkan tanaman buah dalam pot(tabulampot) seperti buah leci, tin,jambu bol, dan Srinyonya yangmerupakan perpaduan jeruk Bali danMagetan. Khusus Srinyonya, pohonpertama yang ada sejak tahun 2002 lalu,hingga sekarang juga masih terusdipelihara di tempat ini.Selain tabulampot, tanaman buah lainjuga tetap dikembangkan. Pisangbertandan dua, misalnya, tumbuh baikdi tempat ini. Mengenai buah yang satuini, menurut ibu Nunung, pimpinanlaboratorium kultur jaringan Al-Zaytunyang juga memandu langsung tim BeritaIndonesia saat itu, pisang yangmerupakan rekayasa genetik dariAmerika, ini saat awal dikembangkan diAl-Zaytun atau generasi pertamanyaberbuah seperti induknya yakni duatandan. Namun generasi berikutnya,hanya berbuah satu-satu tandan.Kemudian, ketika terus diulang lagi,akhirnya muncul lagi tandan dua.Selain tanaman buah, tanaman bungajuga masih banyak terdapat di belakanglaoratorium ini selain yang di depanlaboratorium. Anturium yang sedangditeliti bagaimana carapembudidayaannya juga dilakukan ditempat ini.Berita Indonesia yang mendapatpenjelasan mengenai cara kerja tim ini,juga berkesempatan melihat isilaboratorium tempat dimana prosespembudidayaan dilakukan.Sebagaimana layaknya sebuahloratorium, memasuki ruangan dimanaproses pembibitan dilakukan, siapapunharus membuka alas kaki dan memakaibaju khusus lab.Di dalam ruangan yang terus dijaga kehigienis-annya ini terlihat alat-alatmodern untuk proses pembudidayaan,seperti oven untuk mensterilkan wadahgelas atau botol sebelum dipergunakansebagai wadah pembibitan. Kemudian adaLaminar, yakni sebuah alat yang benarbenar higienis yang dipergunakan sebagaitempat saat memasukkan bibit ke tabunggelas atau saat memindahkan bibit darisatu tabung ke tabung gelas lain.Di ruangan berikutnya, terdapatbarisan rak bertingkat tempat dimanadiletakkan wadah-wadah botol tempatbibit dari berbagai jenis tanaman yangbaru dibibitkan atau baru tumbuh.Sterilisasi ruangan ini selalu dijaga agarbibit tanaman pengganggu sepertijamur, tidak sempat masuk danmerusak bibit yang sedangdikembangkan. Selain itu, suhu,kelembaban, dan cahaya juga dikontrolsedemikian rupa sehingga cocok dengantanaman yang baru dibibitkan itu.Hampir sama dengan ruanganLaboratorium bioteknologi Al-Zaytun: Dari laboratorium inilah pemuliaan dan pembudidayaantanaman di Mahad Al-Zaytun dimulai.
                                
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47