Page 39 - Majalah Berita Indonesia Edisi 77
P. 39
BERITAINDONESIA, Mei 2010 39LENTERAjudkan tujuan politik); serta Wawasan Nusantarayang merupakan cara pandang bangsa Indonesiatentang diri dan lingkungannya berdasarkan idenasionalnya yang dilandasi Pancasila dan UUD1945, sebagai aspirasi bangsa Indonesia yangmerdeka, berdaulat dan bermartabat sertamenjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannyadalam mencapai tujuan nasional.Oleh Syaykh al-Zaytun, ketiga hal itu (geopolitik, geostrategis dan wawasan Nusantara) harusdiperkuat dengan pengutamaan pencerdasanbangsa melalui pendidikan. Sehingga semakinbanyak orang (warga negara) yang memilikikecerdasan dalam memahami, menyikapi danmenjalankannya.Geopolitik dan geostrategi Indonesia yangdilandasi perbaikan pendidikan sebagai jalanutama akan mencerdaskan setiap warga bangsadalam cara memandang, cara memahami, caramenghayati, cara bertindak, berfikir dan bertingkah laku dalam berbagai aspek (geografis, SDAdan SDM, ideologi, politik, sosial-ekonomi danpertahanan keamanan) dan bermuara kepada Indonesia yang cerdas dan kuat atau ketahanannasional yang cerdas dan kuat.Secara khusus, Syaykh Panji Gumilang memberi perhatian serius pada sumber daya manusia(insani) yang berjumlah sekitar 240 juta jiwa(perkiraan Sensus Penduduk 2010). Dalampengamatannya, jumlah sumber daya insani yangharus mendapatkan perhatian serius ternyatasangat signifikan jumlahnya, yakni mencapaihampir 65% (Persentase pembagian umur (sensus 1990): 0-14=36,6%; 15-29=28,3%; 30-44=18,1%; 45 -59= 10,6%; 60-74=5,2%; >75= 1,1%).Menurutnya, jika Indonesia gagal menatagenerasi angkatan pertama dan dua ini (0-14tahun dan 15-29 tahun), sudah barang pasti 20tahun mendatang nasib bangsa Indonesia tidakdapat dibayangkan betapa nistanya di pergaulanantarbangsa, atau mungkin Indonesia hanya akanmenjadi kenangan. Namun jika pendidikannya ditangani secara tepat dan serius, maka kegemilangan Indonesia akan menjadi kenyataan.Visi Kontra BudayaSyaykh al-Zaytun berpendirian teguh bahwamelalui pendidikan yang benar dan tepat, budayabaru Indonesia dapat ditumbuhkan. Dia berpandangan bahwa budaya Indonesia hari ini, cenderung tidak dapat bersatu, tidak mempunyai etoskerja yang tinggi, tidak mandiri dalam membangun diri, kurang berorientasi pada ilmu pengetahuan, sumber daya tenaga kerja lemah danrendah, tidak produktif, dan sebagainya. Semuanya itu merupakan indikator kemunduran kualitasbangsa (umat). Karenanya, menurut Syaykh,harus diciptakan kontra budaya, dan sekali lagijalan satu-satunya adalah pendidikan.Bangsa Indonesia harus sanggup menyisihkansegala yang dimiliki untuk mendidik bangsa.Memang terasa aneh, berbangsa dan bernegarakok hanya berbicara pendidikan. Bagi kelompokyang berpikir instan, memang hal itu merupakankeanehan, namun bagi bangsa yang berpikirkebaikan masa depan bangsanya yang hari inisedang sengsara dilanda keterpurukan, makaperkara itu bukan merupakan hal yang aneh.Bangsa yang arif, menurutnya, akan memilihjalan perbaikan pendidikan secara mutlak bagiWAWANCARA SYAYKH AL-ZAYTUN: Indonesia yang cerdas adalah rakyat yang sempurna perkembangan akal budinya, tajam pikirannya,baik budinya serta sempurna pertumbuhan tubuhnya