Page 35 - Majalah Berita Indonesia Edisi 77
P. 35
BERITAINDONESIA, Mei 2010 35LENTERA dan Kuatsuatu atau berbagai masalah dan menyumbangkannya untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat, khususnya untuk kepentingan pencerdasanbangsa.Dalam pandangan Syaykh al-Zaytun, bangsayang arif akan memilih jalan perbaikan pendidikan secara mutlak bagi bangsanya. Sebab bangsayang cerdas3, terdidik atau berkecerdasan pastiakan menjadi bangsa yang kaya dan sejahtera,bangsa yang amanah dan terhormat, dan bangsayang dapat menyumbangkan ilmu pengetahuanbagi pencerahan dunia masa depan.Bangsa (orang) terdidik atau berkecerdasanadalah mereka yang sanggup menyukuri nikmatTuhan yang selalu diberikan kepadanya. Yangdalam visi Syaykh al-Zaytun, itulah budaya baruIndonesia yang harus diwujudkan dan itu jugayang dia maksudkan dengan kontrabudaya. Yaknimelalui pendidikan kita wujudkan: IndonesiaDalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Keempat, Pusat Bahasa,Departemen Pendidikan Nasional, Penerbit PT Gramedia PustakaUtama, Cetakan Pertama, 2008, C, hlm.258, cendekia, diartikan 1)tajam pikiran, lekas mengerti (kalau diberitahu tentang sesuatu),cerdas, pandai; 2) cepat mengerti situasi dan pandai mencari jalankeluar (pandai menggunakan kesempatan), cerdik; 3) terpelajar,cerdik pandai, cerdik cendekia, kaum cerdik. Sedangkan orang cerdikpandai, disebut cendekiawan. Cendekiawan juga diartikan 1) orangintelek; 2) Orang yang memiliki sikap hidup yang terus-menerusmeningkatkan kemampuan berpikirnya untuk dapat mengetahui ataumemahami sesuatu.3 Cerdas, berarti: 1) sempurna perkembangan akal budinya (untukberpikir, mengerti dan sebagainya); tajam pikiran: sekolah bertujuanmendidik anak-anak agar menjadi orang yang cerdas lagi baik budi;2) sempurna pertumbuhan tubuhnya (sehat, kuat).Syaykh Al-Zaytun: Bangsa yang arif akan memilih jalan pendidikan secara mutlak bagi bangsanya.