Page 12 - Majalah Berita Indonesia Edisi 80
P. 12
12 BERITAINDONESIA, November 2010 ilustrasi: sonny pBERITA UTAMAOh… Jakarta-JakartaSemakin padat, kumuh, macet, banjir danamblas. Itulah Jakarta hari ini! Bahkan ‘ditangan ahlinya’, Ibukota NKRI itudiprediksi akan macet total (stagnan)pada tahun 2012, lebih awal dua tahundari prediksi sebelumnya. Lebih gawatlagi, Jakarta pun terancam tenggelamtahun 2050. Lalu, bagaimana caramengatasinya?elihat kondisi semakin menumpuknya persoalan kotaJakarta, banyak kalanganberpandangan bahwa Jakarta sudah tidak layak sebagai ibukotaNegara. Maka untuk mengurangi bebanJakarta, diusulkan agar ibukota segeradipindahkan. Seperti gayung bersambut,Presiden Susilo Bambang Yudhoyono punmenawarkan tiga opsi, yakni (1) tetapmempertahankan Jakarta sebagai ibukotadan pusat pemerintahan dengan membenahinya, (2) Jakarta tetap sebagaiibukota tetapi pusat pemerintahan dipindah, dan (3) ibukota pusat pemerintahan dipindah ke tempat lain.Dari tiga opsi yang ditawarkan Presidenitu, timbul berbagai pandangan. Ada yangberpandangan lebih baik ibukota danpusat pemerintahan dipindah sekaligus keluar Jawa, yakni Kalimantan. Pandanganini sangat kuat disuarakan oleh Tim Visi2033 di bawah koordinasi AndrinofChaniago, akademisi Universitas Indonesia. Kajian Tim Visi Indonesia 2033 ini,merekomendasikan pemindahan ibukotake Palangkaraya, Kalimantan, daerahyang pernah diwacanakan Presiden Soekarno. Rekomendasi ini didasari berbagaikajian, di antaranya secara geografisposisi sentral, luas dan tahan gempa.Sebagian besar berpandangan tidakperlu memindahkan ibukota dari Jakarta,cukup dengan memindahkan pusat pemerintahan ke daerah yang dekat denganJakarta. Banyak orang yang mendugakecenderungan ini yang tampaknya jugalebih dipilih oleh Presiden. Sebab menurut Presiden, ibukota tidak perlu sentralsecara geografis semata, tetapi jugaconectivity dengan dunia.Dengan demikian banyak orang menduga yang akan dipilih menjadi pusatpemerintahan adalah kawasan Jonggol,Bogor. Lokasi yang pernah direncanakanPresiden Soeharto menjadi pusat pemerintahan. Kawasan ini bisa ditempuh dariCibubur (dekat Cikeas) terus ke Cileungsi,lalu ke Jonggol.Namun, tidak semua orang berpandangan sama tentang pemindahan ibukota dan/atau pusat pemerintahan itu.Sebab pemindahan ibukota itu tidak sertamerta dapat menyelesaikan masalah diJakarta. Mantan Gubernur DKI JakartaLetjen TNI AD (Purn) Sutiyoso, yang kinimenjabat Ketua Umum Dewan PimpinanNasional Partai Keadilan dan PersatuanIndonesia (DPN-PKPI) mengatakan, maumemindahkan ibukota dari Jakarta bukanpemikiran jelek. “Tapi saya takut setelahpindah, lalu fokus kepada pindah ibukotanya. Lalu lupa, maut yang sudah diambang pintu, kemacetan total 2014. Itukan sebentar lagi, bahkan mungkin tahun2012 sudah terjadi kalau tidak ada tindakan yang signifikan,” kata Sutiyoso.(Selengkapnya baca: Wawancara Sutiyoso).Pandangan hampir sama dikemukakanGubnernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo. Diamengatakan, dipindahkannya atau tidakibukota negara Indonesia ke daerah laintidak akan membuat masalah kemacetan,banjir, transportasi, dan masalah kotalainnya akan selesai. Melainkan masalahtersebut akan tetap ada dan tetap menunggu untuk diselesaikan secepatnya.Menurut Sutiyoso, pemindahan ibukotabukan menjadi solusi jika tidak adasebuah pola penanganan yang terintegrasiantara pusat dan Jakarta dan semuadaerah penyangganya dengan merealisasikan sistem megapolitanJabodetabekpunjur. Menurutnya,konsep megapolitanyang menghubungkan seluruh daerah mitraJakartasepertiBogor, Depok, Tangerang,Bekasi, Puncak Cianjur(Jabodetabekpunjur)yang mendesak diwujudkan.Pandanganyang bersifat menyeluruh dikemukakan olehSyaykh Al-ZaytunPanji Gumilang.Dia mengusulkansolusi pembangunan Ibukota Raya,yakni Jakarta Rayayang diperluas,terpadu (diawali)dengan pembangunan kanalTirta SanggaJaya (kanalpenyanggaJakarta Raya). Denganmembangunkanal TirtaSangga Jaya,bak kata pepatah, sekalimendayung tujuh pulau terlampaui. Semua permasalahan Jakarta terlampaui, teratasi. Sebuah konsep yang mengintegrasikan semua wilayahdalam lingkaran kanal TirtaSangga Jaya tersebut menjadiIbukota Raya atau Jakarta Raya.Apakah Jakarta akan dibiarkansemakin padat, kumuh, macet total,banjir dan terancam amblas? BI/crsM