Page 14 - Majalah Berita Indonesia Edisi 80
P. 14
14 BERITAINDONESIA, November 2010BERITA UTAMAfoto: dok. berindoJakartaPada tahun 2014, kota Jakarta akan kolaps macet totalakibat pertumbuhan kendaraan tidak sebanding denganpertumbuhan jalan. Pada saat itu, siapa saja boleh belimobil namun tak bisa keluar rumah, tinggal diselimuti sajadi garasi.erkiraan ini sudah dipublikasikan semenjak Fauzi Bowo masihmenjabat Wakil Gubernur mendampingi Gubernur Sutiyoso(1997-2007). Sehingga kala itu, diluncurkan Program Pengembangan Pola Transportasi Makro (PTM) DKI Jakarta atauJakarta Macro Transportation Scheme(JMaTS), sebagai solusi mengatasinya.Pola Transportasi Makro itu mengintegrasikan empat sistem transportasiumum, yakni bus priority (antara lainbusway), Light Rail Transit (LRT), MassRapid Transit (MRT) dan AngkutanSungai, Danau dan Penyeberangan (Waterway). Tadinya, semasa Sutiyoso,dengan PTM yang memanfaatkan tigabasis transportasi yaitu jalan, rel dan air,ditambah kebijakan traffic restraints(pembatasan lalu lintas), Pemprov DKIJakarta berharap kemacetan Jakartasudah teratasi secara berangsur, hinggakemacetan total tahun 2014 tercegah.Tapi, entah kenapa, setelah Sutiyosodigantikan Fauzi Bowo, program PTMyang sudah ditetapkan dalam Pergub itutidak lagi diprioritaskan. Bahkan lajur daninfrastruktur Busway koridor 8, 9 dan 10yang sudah siap dibangun di akhir jabatanSutiyoso (2007), hanya koridor 8 yangtelah dioperasikan. Sementara koridor 9dan 10 masih dibiarkan terlantar.Akibatnya, kemacetan Jakarta sudahsemakin parah. Bahkan Fransiskus Trisbiantara, ahli transportasi Universitas Trisakti memprediksi Jakarta akan macettotal tahun 2012, lebih awal dua tahundari prediksi sebelumnya. Hal ini akibatprogram PTM tidak direalisasi. Sementara, menurut data Dinas PerhubunganDKI Jakarta, pertumbuhan kedaraanmencapai 8-9 persen per tahun (186 mobildan 986 sepeda motor per hari), sedangkan pertambahan ruas jalan hanya 0,01persen per tahun.Hal ini berarti, pada tahun 2012 jumlahkendaraan (terdaftar) akan mencapai8.961.942 buah. Diasumsikan 70% darijumlah itu atau 6.844.235 turun ke jalan.Luas kendaraan sejumlah 6.844.235 itusekitar 42.251.074 m2. Sementara luasjalan hanya 40.097.783. Macet total!Dentangan tanda bahaya ini membuatmasyarakat merasa heran, kenapa Pemprov DKI Jakarta seperti membiarkannya.Selama tiga tahun kepemimpinan FauziBowo, praktis belum melakukan apa-apa(berjalan di tempat), terutama untukmengatasi kemacetan lalulintas. PadahalFauzi Bowo dalam kampanye PemiluGubernur 2007 mengumandangkan jargon atau slogan (tag line): Jakarta,Serahkan Kepada Ahlinya. Tag line yangbermakna pernyataan bahwa dirinyalahSang Ahli untuk mengatasi berbagaipermasalahan perkotaan Jakarta.Kondisi kemacetan dan ‘pembiaran’ initelah membuat banyak kalangan mewacanakan bahwa Kota Jakarta sudahtidak layak lagi sebagai ibukota Negara.Sudah saatnya ibukota dipindahkan.Wacana ini tampaknya membuat FauziBowo terbangun. Kendati dia engganmengomentari wacana pemindahan ibukota, dia pun segera membangunkan parastafnya untuk melanjutkan Program PTM.Busway Koridor 9 dan 10 yang sudah tigatahun terbengkalai sehingga infrastrukturnya sudah rusak di beberapa tempattelah dijanjikan akan segera dioperasikanDesember 2010 ini.Apa itu PTMBanyak kalangan sempat percaya bahwa Pola Transportasi Makro (PTM) akanmampu mengatasi kemacetan Jakarta.Namun setelah realisasinya tersendat,kepercayaan mulai memudar. Masyarakatjuga merasa heran, kenapa pemerintahtidak melanjutkannya? Padahal programPTM itu disusun oleh para ahli setelahmelakukan kajian dan studi banding kebeberapa kota di negara lain.Mantan Gubernur Sutiyoso dalam percakapan dengan Wartawan Berita Indonesia Ch. Robin Simanullang dan MarjukaSitumorang di Jakarta (8/10/2010) tetapberkeyakinan bahwa PTM itu akan mampu mengatasi kemacetan Jakarta, sekaligus (terintegrasi) dengan upaya membebaskan Jakarta dari bencana banjir.Sutiyoso, tak jemu-jemunya menjelaskan bahwa Program Pengembangan PolaTransportasi Makro (PTM) DKI Jakartaatau Jakarta Macro TransportationScheme (JMaTS) itu mengintegrasikanempat sistem transportasi umum, yaknibus priority (antara lain busway), LightRail Transit (LRT), Mass Rapid Transit(MRT) dan Angkutan Sungai, Danau danPenyeberangan (ASDP).Pola transportasi terintegrasi itu layakdisebut sebagai revolusi atau reformasitotal transportasi Jakarta. Revolusitransportasi itu telah diawali denganberoperasinya Transjakarta Busway sejak15 Januari 2004. (Tokoh Indonesia Edisi20/Tahun 2005).Transjakarta Busway itu dianggapsebagai titik awal atau embrio reformasitotal angkutan umum ibukota Jakartayang lebih nyaman, layak dan manusiawi.Selain dimaksudkan merangsang wargamematuhi disiplin berlalulintas, Transjakarta Busway juga sebagai bukti keberpihakan Pemerintah Daerah DKI Jakartaterhadap masyarakat pengguna angkutanumum.Busway adalah demonstrasi paling awalaplikasi Pola Transportasi Makro berbasisMacet Total 2014PMACET TOTAL: Pertumbuhan kendaraan 8-9% per tah