Page 57 - Majalah Berita Indonesia Edisi 80
P. 57
BERITAINDONESIA, November 2010 57BERITA MANCANEGARAKorut Siapkan PenerusSeorang jenderal muda belia sedang disiapkan untukmemimpin 1,2 juta tentara plus kekuatan nuklir di KoreaUtara.enetapan Kim Jong-Un sebagaijenderal bintang empat sekaliguswakil sekjen Partai Pekerja akhirSeptember lalu menunjukkan semakin jelaslah tahapan suksesi dinastiKim. Kim Jong-Un disebut-sebut bakalmengganti posisi ayahnya Kim Jong-Il,pemimpin Korea Utara yang kondisikesehatannya semakin tidak menentu.Kim Jong-Ung yang diperkirakan lahirpada 1983 atau 1984 dinilai memiliki karakter paling mirip dengan sang ayah: keras, ambisius, dan agak bengis. Ibunya, KoYoung Hee, yang berprofesi sebagai penaritelah meninggal tahun 2004 lalu akibatpenyakit kanker di Paris, Prancis. JongUn pernah bersekolah di Sekolah Internasional Berne di Swiss, tempat ia belajarbahasa Inggris dan Jerman.Kim Jong-Il perlahan-lahan mulaimemperkenalkan Kim Jong-Un di depanmedia dunia. Untuk pertama kalinya, KimJong-Un tampil mendampingi ayahnyamengunjungi Festival Arirang (9/10) yangdiisi dengan pertunjukan seni dan senammasal di ibukota Korea Utara, Pyongyang.Ia juga menghadiri parade militer yangmelibatkan 20.000 tentara, peluru kendali dan kendaraan militer lain dalamrangka perayaan ke-65 Partai Pekerja.Pergantian kepemimpinan negara dengan kekuatan nuklir itu menjadi sangatpenting mengingat kondisi kesehatan KimJong-Il (68 tahun) semakin menurun. Iatelah dua kali mengalami serangan stroke.Jong-Il juga menderita diabetes dangangguan ginjal. Jong-Il memimpin Korea Utara sejak 1994, setelah kematianayahnya, Kim Il-Sung. pendiri Korea. Saatitu, proses suksesinya rahasia. Jong-Ilmenduduki kursi nomor dua Partai Buruhpada 1973 saat berusia 31 tahun, sampaimenjabat ketua Komisi Pertahanan Nasional tahun 1993.Demi suksesi dinasti Kim dalam kepemimpinan Korea Utara di masa depan,saudara perempuan Jong-il, yakni KimKyong-hui dan Choe Ryong-hae jugadiberikan pangkat jenderal berbintangempat. Kyong-hui merupakan istri ChangSong-taek yang dianggap banyak kalangan sebagai pemimpin kedua Korut palingberpengaruh. Mereka berperan sebagaipembimbing Kim Jong-Un yang masihmuda, bila Kim Jong-Il meninggal atauturun tahta karena alasan kesehatan.Sebenarnya, banyak kalangan daridalam dan luar negeri meragukan kemampuan Kim Jong-Ung. PengamatKorut mengungkapkan, putra mahkota iniamat kurang pengalaman, baik dalampemerintahan maupun militer. “Ini langkah menuju struktur kekuasaan baru yangakan terdiri dari Kim Jong-un, seorangdiktator muda, dan tidak berpengalaman,” kata Andrei Lankov, seorang ahliKorut di Universitas Kookmin.Oleh sebab itu, Jong-Un dipastikantidak akan sendiri memimpin negarakomunis itu. Posisi-posisi strategis sudahlebih dulu diisi oleh oarng-orang dekatKim Jong-Il. Pada April lalu Jong-Ilmempromosikan Chang Song-taek, saudara iparnya yang mantan ketua negosiator Korea Utara duduk di KomisiPertahanan Nasional. Langkah ini dianggap sebagai mekanisme untuk mendukung transfer kekuasaan ke Jong-Un dengan Chang sebagai caretaker dan kingmaker. Istri Chang, Kyong-hui, yang jugaadik kandung Kim Jong-il ditunjuk sebagai anggota Biro Politik Partai Buruh.Kemunculan Kyong-hui di depan publiksemakin menonjol karena ia rutin menemani sang kakak dalam berbagai acara.Kim Jong-Un sendiri kabarnya telahmencoba membangun kekuatan politiksejak tahun lalu. “Berita yang beredar, iaadalah dalang serangan cyber pada Juli2009 yang sempat melumpuhkan pemerintah Korea Selatan dan situs pribadi di negeri tetangganya itu,” kata Ha Tae-keung,kepala sebuah stasiun radio Korea Selatanyang memiliki jaringan luas di Korea Utara.Masih dari sumber yang sama, sepertidimuat di harian Inggris The Guardian,penerus kepemimpinan Korea Utara inijuga terlibat dalam perencanaan serangantorpedo ke kapal korvet Cheonan milikAngkatan Laut Korea Selatan, yang tenggelam 26 Maret lalu. Walaupun Pyongyang sendiri membantah terlibat.Sebuah suksesi yang mulus dan tanpaadanya gonjang-ganjing sangat diharapkan oleh tetangga negara itu, yakni Korsel,Cina, dan Jepang. Kekuatan regional terusmemantau setiap tanda-tanda perubahankebijakan ekonomi dan luar negeri negaramiskin itu. Jika perekonomian Korutruntuh dan memburuk, negara tetanggaakan menghadapi beban karena banjirpengungsi, khususnya bagi Cina danKorsel. Negara tetangga juga terus berupaya mengetahui kekuatan senjatanuklir Korut yang tertutup dan dijatuhisanksi ekonomi internasional itu. “Denganpemimpin baru ini, Korut tak akan menghentikan ambisi nuklirnya,” ujar AnhYinhay dari Korea University. CIDCALON: Pemimpin Korut Kim Jong-Il (kiri) dan putera bungsunya, Kim Jong-Un (kanan) saatmenyaksikan parade militer dalam rangka perayaan ke-65 Partai Pekerja, 10 Oktober 2010Pfoto: daylife.com