Page 47 - Majalah Berita Indonesia Edisi 82
P. 47
BERITAINDONESIA, Februari 2011 47LENTERAHenry M HukomKagum Kepemimpinan Syaykh Al-ZaytunHenry M Hukom, Ketua I PHMJ Gereja ProtestanIndonesia Bagian Barat (GPIB) Koinonia, Jakartamengatakan kekaguman atas kepemimpinan,Syaykh Panji Gumilang.Henry M Hukom mewakilirombongan dari GerejaProtestan Indonesia BagianBarat (GPIB) Koinonia,Jakarta, dalam sambutannya menyatakan satu kehormatan bagi merekakarena bisa hadir di Al-Zaytun. Kehadiran rombongan Koinonia ke AlZaytun kali ini merupakan yang keduakali. Pada kehadiran mereka yangpertama, sama seperti yang dikatakanPendeta Siahaan, Henry mengungkapkan, rombongan GPIB Koinonia dibawah pimpinan pendeta Rudy Tendean ketika itu, juga berdoa bersama diMasjid Rahmatan lil ‘Alamin. Ketika itu,mereka juga mengadakan silahturahimdalam suatu acara pertandinganpersahabatan, termasuk kesenian.Satu lagi yang tidak bisa dilupakannya adalah, pendeta Rudy Tendean yangsaat ini sudah pindah ke Batam, ketikaitu juga sempat diminta meletakkanbatu pertama di kampus ini. Itumerupakan satu kebanggaan juga bagimereka. Pendeta mereka diizinkanmeletakkan batu pertama di lingkunganpesantren Al-Zaytun.Dan satu hal yang lebih penting lagi,menurut Henry, sekitar tahun 2006,rombongan Al-Zaytun yang dipimpinoleh Syaykh AS Panji Gumilang jugahadir di tengah-tengah jemaat GPIBKoinonia, di gereja mereka di Jakarta.Di situ, Syaykh berdialog panjanglebar dengan jemaat GPIB. Salah satudialog saat itu yang sampai saat ini tidakpernah dilupakannya adalah dimanaada calon pendeta ketika itumenyatakan kepada Syaykh bahwaSyaykh lebih pantas jadi pimpinannegara. Hal itu dikatakan calon pendetaitu, karena pada saat itu ia, begitu jugakami semua, sangat terkesima dankagum dengan dialog yang diadakanSyaykh dan atas kepemimpinnannya.Menutup sambutannya, Henry sekalilagi menyatakan bahwa mereka sangatbangga dan sangat bersuka cita dapathadir di Al-Zaytun. “Kamimenyampaikan salam hormat darijemaat kami untuk seluruh keluargabesar pesantren Al-Zaytun. Dan juga taklupa kami dari Gereja Koinoniamengucapkan Selamat Tahun BaruHijriah 1432 kepada seluruh umat Islamkhususnya yang hadir pada hari ini.Semoga Al-Zaytun tetap jaya. KiranyaTuhan memberkati kita semua. Danpertemuan pada hari ini tidak hanyasampai di sini, mungkin di waktu yangakan datang kami juga akanmengundang keluarga besar Al-Zaytundan juga sebaliknya,” katanya.Pendeta Dr. SM Siahaan: Betul-BetulBersaudaraSementara itu, Pendeta Dr. SMSiahaan, mantan Rektor Sekolah TinggiTeologi HKBP Nomensen, PematangSiantar dan mantan Sekjen HKBP jugamemberi sambutan cukup singkat tapipadat. Mengawali, pertama kalimenginjakkan kaki di Al-Zaytun,mengaku dirinya merasa takut karenaditakuti oleh adanya pandangan lamayang mengatakan bahwa caraberhadapan dengan muslim itu harusbegini, harus begitu. “Tapi sewaktu sayabertemu Syaykh dan dibawa ke MasjidRahmatan lil ‘Alamin serta dimintaberdoa, saya merasakan hal luar biasa,”katanya.Bahkan ketika kemudian dimintamengajar bahasa Ibrani di Al-Zaytun,dirinya mengaku sempat berpikirbagaimana dia bisa mengajar di sana.Tapi setelah menjalaninya, dia mengakuterus terang bahwa Al-Zaytun-lahlembaga yang pernah dia ajar bahasaIbrani, yang terpandai di seluruh dunia.Alasannya bukan dibuat-buat. “Kalausaya dulu misalnya mengajar bahasaIbrani di Universitas Nomensen,pelajaran itu hanya berakhir di kelas saja.Tapi di Al-Zaytun, setelah diajarkan diruang kelas, bahasa Ibrani langsungberkembang ke seluruh tanah air, sepertidi Surabaya dan sebagainya,” katanya.Dan yang paling berkesan, Syaykh danUmi Farida Al-Widad (istri Syaykh)selalu rajin duduk setengah jam lebihdahulu dari dirinya. “Sudah hadirmereka di situ sebelum saya hadir.Menjadi contoh yang luar biasa. Jadisaya mengucap syukur kepada Syaykhdan ibu karena hubungan yang begitubenar terjadi. Tidak ada menghalangisemua. Benar-benar kita semua satubangsa, bahasa dan satu ciptaan Tuhan.Saya mengucap syukur danberterimakasih kepada semua temanteman di sini karena tidak adahambatan apa pun saya alami di sini,betul-betul bersaudara. Percayamempercayai. Tidak ada dugaandugaan yang salah. Itulah yang sayalihat di sini. Semoga berkembang untukmasa mendatang,” kata Pendeta Dr. SMSiahaan. BI/sanTERIMA KASIH: Pimpinan rombongan GPIB Koinonia Jakarta, Henry M Hukom,menyatakan kagum dan bangga atas penerimaan Al-Zaytun pada umat Kristen.