Page 10 - Majalah Berita Indonesia Edisi 86
P. 10
10 BERITAINDONESIA, Februari 2013BERITA UTAMAZBasuki yang dilandasi pemahaman bahwa berbagai persoalan Ibukota Jakartatidak bisa diselesaikan Pemprov DKIsendiri. Tetapi harus secara bersamasama dengan Pemkot dan Pemkab sekitarnya, serta Pemprov Jawa Barat danBanten, dan pemerintah pusat. Terutamadalam mengatasi masalah banjir dankemacetan (transportasi), Jokowi-Basuki antara lain memprogramkan bekerjasama dengan pemerintahan di sekitarJakarta untuk membuat sebuah otoritasyang mengatur dan mengelola sungaisungai yang bermuara di Jakarta; danotoritas pelayanan transportasi Jabodetabek agar persoalan mobilitas warga bisaditangani oleh badan yang memilikiotoritas lintas daerah.Memang, ujar SPG, segunung masalahIbukota Jakarta tak akan pernah selesaibilamana hanya berkutat di Jakarta.Masalahnya, kata SPG, Jakarta dibanguntanpa rencana induk yang terintegrasidengan kawasan hinterland-nya. Tataruang Ibukota Jakarta semrawut lantaranizin berbagai bangunan yang tumpangtindih. Jakarta lebih berwujud kota yangkumuh, kotor, penuh polusi, semrawut,miskin dan penyakitan, ketimbang metropolitan modern.Itulah sebabnya, pimpinan Pusat Pendidikan Al-Zaytun tersebut, melontarkan’mimpi’ untuk menyelesaikan masalahIbukota Jakarta secara holistik. SPGmenawarkan solusi besar Ibukota Raya(Jakarta Raya) yang terpadu (diawali)dengan pembangunan terusan (wadukdan kanal) yang dinamainya Tirta Sangga Jaya (TSJ), kanal air (tirta) penyanggaJakarta Raya. Menurutnya, konsep Jakarta Raya dengan proyek induk Tirta SanggaJaya tersebut, kongruen (sama dan sebangun) dengan visi, misi dan programJakarta Baru-nya Jokowi-Basuki.Hal itu pula yang mendorong, SyaykhPanji Gumilang (SPG) terpanggil untukkembali menyarankan ’Mimpi JakartaRaya’ yang pertama kali dilontarkannyapada April 2007 (Berita Indonesia EdisiNo. 36/Th.II/13-26 April 2007). Diaberkeyakinan, Jokowi-Basuki punyakeberanian untuk mewujudkan mimpiuntuk Jakarta tersebut. Keyakinan SPGtersebut mencuat setelah melihat ketulusan dan gaya kepemimpinan Gubernurdan Wagub DKI Jakarta yang baru tersebut. “Apa yang ingin mereka lakukanuntuk mewujudkan Jakarta Baru akanterwujud jika mengintegrasikan berbagaiprogramnya dengan program induk TirtaSangga Jaya.Apa Tirta Sangga Jaya itu?Syaykh AS Panji Gumilang, bermimpiuntuk menyelesaikan masalah IbukotaJakarta secara holistik. Yakni membangun Tirta Sangga Jaya (TSJ) - kanal airpenyangga Jakarta Raya, yang multifungsi. Selain untuk mengatasi banjir,juga berguna sebagai infrastruktur transportasi, pariwisata, olahraga dan lain-lain.(Sebagaimana telah dipublikasikan dalamMajalah Berita Indonesia Edisi 36 (13-26April 2007) berjudul utama TSJ, Mimpiuntuk Jakarta dan Edisi 55 (20 Maret2008) berjudul utama TSJ, Solusi AtasiBanjir, serta Edisi 80 (November 2010)berjudul utama Oh, Jakarta-Jakarta’).Pucuk pimpinan Al-Zaytun, itu punyamimpi spektakuler bagi pengelolaan danpemanfaatan air liar di DKI Jakarta dankawasan penyangganya (hinterland). Apayang disebutnya: Mimpi untuk Jakarta,SPG mengidamkan terwujudnya sebuahproyek monumental, seperti Terusan Suezdan Dam Aswan di Mesir, yaitu proyekTirta Sangga Jaya (TSJ) atau KanalPenyangga Jakarta Raya.Syaykh Panji Gumilang memaparkan,kanal Tirta Sangga Jaya dibangun secaraterintegrasi dengan infrastruktur manajemen air dan transportasi. Air kanalTSJ tersebut akan bisa dilalui (berlayar)dari pelabuhan petikemas Mauk, Banten,menuju water interchange (waduk besar)di Cibinong, Jawa Barat. Kemudianmelanjutkan pelayaran (pesiar, penumpang atau niaga) melintasi kawasanJonggol terus ke pelabuhan Muara Jayadi pantai Karawang. Demikian sebaliknya.BERITA UTAMAZTIRTA SANGGA JAYA: Dibangunsecara terintegrasi dengan infrastrukturmanajemen air dan transportasi.